Apriliana, Kadek Soma
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mempertahankan Motilitas dan Viabilitas Spermatozoa Babi dalam Pengencer Air Kelapa Kuning Telur Bebek dengan Pengimbuhan Sari Wortel Apriliana, Kadek Soma; Bebas, Wayan; Trilaksana, I Gusti Ngurah Bagus
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (3) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.3.409

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pengencer semen babi yang murah, berkualitas, dan mudah dibuat dengan menggunakan air kelapa dan kuning telur yang ditambahkan sari wortel. Penelitian ini menggunakan satu ekor babi Landrace jantan dan penampungan semen dilakukan dengan metode massage. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap, terdiri dari dua perlakuan, yaitu perlakuan satu: semen babi diencerkan dengan pengencer air kelapa kuning telur bebek; dan perlakuan dua: semen babi diencerkan dengan air kelapa kuning telur bebek dengan penambahan sari wortel 1%. Semen yang telah diencerkan disimpan pada suhu 18-20ÂșC dengan lama penyimpanan masing-masing: 0 jam, 4 jam, 8 jam, 12 jam, 16 jam, 20 jam, 24 jam, 28 jam dan 32 jam. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali, sehingga jumlah sampel yang digunakan adalah 27 sampel untuk setiap perlakuan. Selama penyimpanan dilakukan pengamatan terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji sidik ragam, dan bila terdapat perbedaan yang bermakna maka dilanjutkan menggunakan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan lama simpan semen dalam pengencer air kelapa kuning telur bebek dengan penambahan sari wortel berpengaruh nyata terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa babi Landrace. Penambahan sari wortel mampu mempertahankan motilitas progresif selama 20 jam dengan persentase 41,39%, sedangkan viabilitas dipertahankan selama 28 jam dengan persentase 45,45%.
Laporan Kasus: Urolithiasis dan Infeksi Bakteri Penyebab Penyakit Saluran Perkencingan Bagian Bawah pada Kucing Jantan Mixbreed Apriliana, Kadek Soma; Jayanti, Putu Devi; Suartha, I Nyoman
Indonesia Medicus Veterinus Vol 12 (4) 2023
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2023.12.4.535

Abstract

Seekor kucing persia mix British shorthair berjenis kelamin jantan berumur 7 tahun dengan berat badan 4,75 kg, dibawa ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Udayana dengan keluhan dysuria, hematuria, nafsu makan dan minum menurun. Pemeriksaan klinis dan fisik menunjukkan kucing kasus tampak lemas, dehidrasi dan mengalami distensi pada abdomen. Pada pemeriksaan ultrasonografi menunjukkan vesika urinaria penuh berisi urin karena retensi urin. Hasil pemeriksaan hematologi menunjukkan bahwa kucing mengalami leukositosis, limfositosis, MCH dan MCHC turun. Pemeriksaan kimia urin menunjukkan pH 8,0 dan tidak normal pada leukosit, nitrit, protein, dan eritrosit. Pada pemeriksaan sedimentasi urin ditemukan adanya kristal struvit, serta kultur urin ditemukan adanya bakteri Escheria coli dan Staphylococcus sp. Berdasarkan anamnesis, hasil pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan penunjang, kucing kasus didiagnosis mengalami urolithiasis dan infeksi bakteri yang menyebakan Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD) dengan prognosis fausta. Penanganan dilakukan dengan pemberian terapi cairan Ringer Lactate, pemasangan cateter urine, injeksi antibiotik cefotaxim, antiinflamasi dexamethasone, dan vitamin K. Obat oral yang diberikan yaitu antibiotik cefadroxil, antiinflamasi dexamethasone, obat herbal yang mengandung ekstraks kejibeling dan suplement yang mengandung zat besi, dan pakan urinary care. Satu minggu pasca terapi kucing dalam kondisi baik, urinasi lancar dan tidak adanya indikasi rasa sakit saat urinasi dan hasil pemeriksaan organoleptik, sedmentasi dan kimia urin tidak adanya keabnormalan.