Claim Missing Document
Check
Articles

Lactose-Astaxanthin Increases Green Jungle Fowl’s Sperm Motility and Reduces Sperm DNA Fragmentation During 5o Celsius Storage Bebas, Wayan; Pemayun, Tjok Gede Oka; Damriyasa, I Made; Astawa, I Nyoman Mantik
BALI MEDICAL JOURNAL Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : BALI MEDICAL JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.155 KB)

Abstract

Background: Good quality of semen is required for artificial insemination technology in ex-situ conservation efforts of green jungle fowl. This study was aimed to investigate semen quality of green jungle fowl during storage at 5oC for 48 hours with the addition of combination lactose astaxanthin in egg yolk phosphate dilution. Method: The semen used in the study was collected from eight healthy male green jungle fowls by using massage techniques. The semen quality was analyzed with macroscopic and microscopic examinations. The semen was diluted with egg yolk phosphate with the addition of 0.6% lactose, 0,004% astaxanthin and combination 0.6% Laktose-0,004% astaxanthin, and was stored at 5oC for 48 hours. Following 48-hour treatment, the semen quality was evaluated based on its progressive motility, and DNA fragmentation. Data were firstly analyzed by using analysis of variance (ANOVA), and were then proceeded by using Duncan Multiple Range test. Results: The results showed that the progressive motilities of semen diluted in 0.6% lactose combined with astaxanthin 0.004% %, (79,66 + 1.50%) was significantly higher than those diluted in 0.6% lactose (66,77 + 2.16%,) and in astaxanthin 0.004% (68,11 + 3.01 %). The DNA fragmentation of semen diluted inn 0.6% lactose combined with astaxanthin 0.004% %, (7,55 + 1,66%) was significantly lower than those diluted in 0.6% lactose (12,33 + 1,93%) and in astaxanthin 0.004% (13,55 + 1,81%). Conclusions: In conclusion, the combination of l 0.6% lactose -astaxanthin 0.004% showed the best results for progressive motility, and DNA fragmentation.
Pengencer Kuning Telur Berbagai Jenis Unggas Mampu Mencegah Abnormalitas dan Kerusakan Membran Spermatozoa Ayam Pelung Teja, Dewa Ngakan Gede Surya; Bebas, Wayan; Trilaksana, I Gusti Ngurah Bagus
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (3) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.796 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.3.262

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengencer kuning telur berbagai jenis unggas yang mampu mencegah abnormalitas dan kerusakan membran spermatozoa ayam pelung yang disimpan pada suhu 4ºC selama 48 jam. Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 8 kali sehingga jumlah sampel yang digunakan adalah 24 sampel. Perlakuan terdiri dari T1 (semen yang diencerkan dengan fosfat kuning telur bebek), T2 (semen yang diencerkan dengan fosfat kuning telur ayam ras), T3 (semen yang diencerkan dengan fosfat kuning telur puyuh). Variabel yang diamati adalah abnormalitas dan membran plasma utuh spermatozoa ayam pelung. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa semen yang diencerkan dengan ketiga jenis kuning berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap abnormalitas dan membran plasma utuh spermatozoa ayam pelung. Uji lanjutan menggunakan uji Duncan menunjukkan pengencer fosfat kuning telur bebek merupakan pengencer terbaik dalam mencegah abnormalitas dan kerusakan membran plasma spermatozoa ayam pelung yang disimpan pada suhu 4 oC selama 48 jam.
Motilitas dan Viabilitas Spermatozoa Burung Puyuh (Coturunix coturnix japonica) dalam Pengencer Fosfat Kuning Telur pada Suhu 4ºC Sandra, Arista Novi; Bebas, Wayan; Trilaksana, I Gusti Ngurah Bagus
Indonesia Medicus Veterinus Vol 5 (4) 2016
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.854 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama waktu penyimpanan semen burung puyuh(Coturnix coturnix japonica) dalam pengencer fosfat kuning telur pada suhu 4ºC sampai motilitas ?40% dan viabilitas ? 45%. Penelitian ini menggunakan 30 ekor burung puyuh jantan sehat, umurkurang lebih 6 minggu sebagai sumber semen lalu diencerkan dengan pengencer fosfat kuning telurdengan konsentrasi 50 juta sel per mililiter pengencer. Semen yang telah diencerkan disimpan padasuhu 4°C lalu dilakukan pengamatan setiap 4 jam untuk mengetahui motilitas progresif dan viabilitasspermatozoa. Data yang diperoleh ditabulasikan selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasilpenelitian diperoleh persentase motilitas spermatozoa burung puyuh dalam pengencer fosfat kuningtelur yang disimpan pada suhu 4ºC selama 32 jam sebesar 41,8 ± 3,56. Persentase daya hidupspermatozoa dalam pengencer fosfat kuning telur yang disimpan pada suhu 4ºC selama 32 jamsebesar 57 ± 3,56.
Penambahan Bovine Serum Albumin Mempertahankan Motilitas Progresif Spermatozoa Kalkun pada Penyimpanan Suhu 4°C Wahana, Artha Guntur; Budiasa, Made Kota; Bebas, Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (4) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.251 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui akibat penambahan bovine serum albumin (BSA) terhadap motilitas progresif spermatozoa kalkun yang disimpan pada suhu 4°C. Penelitian ini menggunakan satu ekor kalkun jantan berumur 1,5 tahun. Penampungan semen dilakukan dengan metode pemijatan kemudian diencerkan dengan pengenceran kuning telur fosfat yang ditambahkan BSA dengan berbagai konsentrasi, masing-masing BSA 1 %, 2 % dan 3 %, serta kontrol (tanpa penambahan BSA). Pemeriksaan motilitas dilakukan di bawah mikroskop dengan pembesaran 400X dengan menaksir pergerakan progresif dalam satu lapang pandang. Pengamatan dimulai saat awal penyimpanan sampai 84 jam (0 jam, 12 jam, 24 jam, 36 jam, 48 jam, 60 jam, 72 jam,dan 84 jam). Hasil penelitian menunjukan BSA secara nyata (p<0,05) dapat mempertahankan motilitas progresif spermatozoa kalkun pada pengencer kuning telur fosfat yang disimpan pada suhu 4°C bila dibandingkan dengan kontrol. Setelah dilanjutkan dengan uji Duncan diperoleh hasil bahwa penambahan BSA dengan konsentrasi 2 % memberikan hasil yang terbaik terhadap motilitas progresif spermatozoa kalkun mencapai 51% selama 60 jam pada pengencer kuning telur fosfat yang disimpan pada suhu 4°C. Kesimpulan dari penelitian ini adalah BSA dengan konsentrasi 2 % dapat mempertahankan motilitas progresif semen kalkun yang terbaik selama penyimpanan suhu 4°C.
Efektivitas Penambahan berbagai Konsentrasi ?-Karoten terhadap Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Sapi Bali Post Thawing AGUSTINA SIAHAAN, EVA; DEWI INDIRA LAKSMI, DESAK NYOMAN; BEBAS, I WAYAN
Indonesia Medicus Veterinus Vol 1 (2) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.735 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan berbagai konsentrasi ?-karoten pada semen sapi bali yang dibekukan terhadap motilitas dan daya hidup spermatozoa post thawing sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas semen beku.Hasil penelitian penambahan berbagai konsentrasi ?-karoten terhadap daya hidup dan motilitas spermatozoa post thawing pada perlakuan T0, T0e, T1, T2 dan T3 untuk rata-rata daya hidup secara berturut-turut adalah : 53,00±6,47 %, 53,00±8,24 %, 56,00±3,23%, 62,00±3,96% dan 55,00±5,16%. Dan untuk motilitas progresif secara berturut-turut adalah : 52,00±3,96 %, 52,00±3,06 %, 55,00±4,84 %, 60,00±4,40 % dan 53,00±3,96 %. Analisis dan pengujian statistik dilakukan dengan sidik ragam, hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa penambahan ?-karoten memberikan perbedaan yang nyata (P<0,05) terhadap daya hidup dan motilitas spermatozoa sapi bali post thawing. Uji lanjutan dengan uji wilayah berganda Duncan diperoleh bahwa penambahan ?-karoten dengan konsentrasi 0.002% memberikan hasil rata-rata motilitas dan daya hidup spermatozoa yang nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kelompok kontrol, kontrol etanol, penambahan ?-karoten 0,001% dan penambahan ?-karoten 0,001%.
Pengaruh Frekuensi Penampungan Semen terhadap Daya Hidup dan Abnormalitas Spermatozoa Ayam Pelung Apriliani, Karolina; Bebas, I Wayan; Trilaksana, I Gusti Ngurah Bagus
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (5) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.325 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.5.515

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh frekuensi penampungan semen terhadap daya hidup dan abnormalitas spermatozoa ayam pelung. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yang menggunakan empat ekor ayam pelung jantan berumur 8 bulan. Perlakuan I (T1) penampungan semen ayam pelung yang dilakukan 1 kali seminggu. Perlakuan II (T2) penampungan semen ayam pelung yang dilakukan 2 kali seminggu. Perlakuan III (T3) penampungan semen ayam pelung yang dilakukan 3 kali seminggu. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variant (ANOVA) kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan daya hidup dan abnormalitas spermatozoa pada perlakuan T1, T2, dan T3 masing-masing yaitu 94.00±1.00%, 92.60±1.34% dan 67.20±2.58%; dan abnormalitas spermatozoa masing-masing yaitu 6.20±1.92%, 6.80±1.78% dan 17.40±2.40%. Secara statistik frekuensi penampungan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap daya hidup dan abnormalitas spermatozoa ayam pelung.
Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Ayam Pelung Dalam Pengencer Kuning Telur Fosfat Yang Disimpan Pada Suhu 29oC Kusuma, Putu Wijaya; Bebas, Wayan; Budiasa, Made Kota
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (2) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.205 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.2.115

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama penyimpanan semen ayam pelung terhadap motilitas dan daya hidup spermatozoa dalam pengencer kuning telur fosfat yang disimpan pada suhu 29oC. Pengamatan terhadap motilitas dan daya hidup spermatozoa selama masa penyimpanan 0 menit (To), 30 menit (T1), 60 menit (T2), 90 menit (T3), dan 120 menit (T4). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian dan apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan, adanya penurunan motilitas dan daya hidup spermatozoa selama masa penyimpanan
Dosis Glukosa Ideal pada Pengencer Kuning Telur Fosfat Dalam Mempertahankan Kualitas Semen Kalkun pada Suhu 5°C Pambudi, Jian Rindawidya; Budiasa, Made Kota; Bebas, Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (2) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.881 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan glukosa pada pengencer kuning telur fosfat dalam mempertahankan motilitas dan daya hidup spermatozoa kalkun yang disimpan pada suhu 50 C. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dengan 6 ulangan : kelompok To (kontrol), kelompok T1 (glukosa konsentrasi 0,3 w/v%), kelompok T2 (glukosa konsentrasi 0,6 w/v%), kelompok T3 (glukosa konsentrasi 0,9 w/v%). Pemeriksaan motilitas dilakukan di bawah mikroskop terhadap spermatozoa yang memiliki pergerakan progresif dan daya hidup dilakukan dengan pewarnaan eosin negrosin. Pemeriksaan dimulai saat penyimpanan sampai motilitas dibawah 40% dan daya hidup dibawah 45%, yaitu 0 jam, 12 jam, 24 jam, 36 jam, 48 jam, 60 jam, 72 jam, dan 84 jam. Metoda penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan uji statistik General Linear Model (Multivariate). Apabila perlakuan memberikan pengaruh yang nyata (p
519 Penambahan Bovine Serum Albumin pada Pengencer Kuning Telur terhadap Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Anjing HANNY ADNANI, LUH PUTU DHATU; BEBAS, WAYAN; BUDIASA, MADE KOTA
Indonesia Medicus Veterinus Vol 1 (4) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.357 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Bovine SerumAlbumin (BSA) pada bahan pengencer kuning telur fosfat terhadap motilitas dan daya hidupspermatozoa anjing lokal Kintamani yang disimpan pada suhu 4o C. Penelitian inimenggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan. Masing-masingperlakuan terdiri dari T0 (semen yang diencerkan dengan fosfat kuning telur tanpa ditambahdengan BSA dan berperan sebagai kontrol), T1 (semen yang diencerkan dengan fosfat kuningtelur ditambah dengan 0,5 % w/v BSA), T2 (semen yang diencerkan dengan fosfat kuningtelur ditambah dengan 1 % w/v BSA) dan T3 (semen yang diencerkan dengan fosfat kuningtelur ditambah dengan 1,5 % w/v BSA). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 6 kali,sehingga jumlah sampel yang digunakan adalah 24 sampel. Pengamatan dilakukan padamotilitas dan daya hidup spermatozoa. Motilitas spermatozoa diamati dengan melihatpergerakan spermatozoa yang progresif dan dihitung dalam satuan persen. Daya hidupspermatozoa diamati dengan cara pengecatan menggunakan eosin negrosin citrate. Denganteknik pengecatan ini, spermatozoa yang masih hidup akan terlihat bening dan tidakterwarnai. Sedangkan sperma yang mati akan tercat berwarna merah. Data yang diperolehdianalisis dengan analisis ragam, jika hasilnya berbeda dilanjutkan dengan uji wilayahberganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata motilitas spermatozoa padaperlakuan T0, T1, T2 dan T3 masing-masing 41,50±1,378, 52,83±2,229, 79,67±2,733 dan76,00±2,280 yang diamati setelah 48 jam penyimpanan spermatozoa pada suhu 4o C. Rataratadaya hidup spermatozoa pada perlakuan T0, T1, T2 dan T3 masing-masing 52,83±1,472%, 66,33±2,160%, 90,33±1,862% dan 84,33±2,787% yang diamati setelah 48jam penyimpanan spermatozoa pada suhu 4o C. Uji statistik menunjukkan bahwa perbedaankonsentrasi BSA berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap motilitas dan daya hidup spermatozoaanjing lokal Kintamani. Selanjutnya dilanjutkan dengan uji Duncan yang menjabarkan bahwaperlakuan T0, T1, T2, dan T3 menunjukkan perbedaan persentase motilitas dan daya hidupspermatozoa yang nyata (P< 0,05).
Performans Reproduksi Burung Cucak Rawa (Pycnonotus Zeylanicus) Pada Penangkaran Secara Ex-Situ Zulkarnain, David; Bebas, I Wayan; Tri Laksana, I Gusti Ngurah Bagus
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (2) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.471 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan reproduksi burung cucak rawa yang ditangkarkan secara ex-situ meliputi jumlah telur, bobot telur, lama mengeram, dan daya tetas telur. Dilakukan pengamatan dan dicatat kapan burung mulai bertelur, jumlah telur, bobot telur, lama mengeram, kapan telur menetas, jumlah telur yang menetas, lama disapih, bobot anakan, dan saat burung bertelur kembali sehingga dapat diketahui siklus reproduksi burung cucak rawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa burung cucak rawa menghasilkan dua butir telur. Bobot telur bervariasai antara 3,40–5,37 gram dengan rataan 4,60 gram. Burung cucak rawa mengeram selama 14 hari terhitung sejak burung tersebut bertelur. Daya tetas telur yang dihasilkan lima pasang indukan burung cucak rawa sangat tinggi, setiap telur yang dihasilkan menetas dengan baik. Anakan burung cucak rawa disapih pada umur 5 hari dengan bobot anakan bervariasi antara 18,46–29,26 gram dengan rataan 23,17 gram. Selisih waktu dari awal burung bertelur hingga bertelur kembali bervariasi antara 26–31 hari. Dengan mengetahui performa reproduksi burung cucak rawa yang ditangkarkan secara ex-situ diharapkan para penghobi dapat menangkarkan burung cucak rawa dan membantu melestarikan keberadaan burung cucak rawa.
Co-Authors Aerawata, I Wayan Gede Anak Agung Gde Jaya Wardhita, Anak Agung Gde Jaya Annisya Syarifuddin Apriliana, Kadek Soma Apriliani, Karolina Artha Guntur Wahana Brotcorne, Fany Budi, Josephine Aurora David Zulkarnain, David Desak Nyoman Dewi Indira Laksmi DEVI INDRAWATI DND Indira Laksmi Drystiana Yessi Ayu Lesmono Dyonesia Dimitri Maya Mayesta EVA AGUSTINA SIAHAAN Geovany Larastiyani Buyona Haq, Nurul Ikhsanul Hendiyani, Melia Heros, Made Novi Lerianti I Gede Soma I Gusti Agung Arta Putra I Gusti Ngurah Agung Dolly Octa I Gusti Ngurah Bagus Tri Laksana, I Gusti Ngurah Bagus I Gusti Ngurah Bagus Trilaksana I Gusti Ngurah Kade Mahardika I Ketut Anom Dada I Ketut Puja I Ketut Sumadi I Made Agus Suryanatha I Made Damriyasa I Made Hermadi Putra I Made Yoga Windu Pradana i Nengah Wandia I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Nyoman Suartha I Wayan Gorda I Wayan Piraksa I Wayan Wirata Ika Yuni Astutik Jian Rindawidya Pambudi, Jian Rindawidya juliantari, Ni Komang Ade Komang Gita Permana Kusuma, Putu Wijaya LUH PUTU DHATU HANNY ADNANI MADE KOTA BUDIASA Ni Komang Asni Ni Made Dwi Permata Sari NUR ANIS SAFITRI Pandia, Yoga Mahendra Priharyanthi, Luh Komang Ayu Puteri Putri, Priscilla Mariani Sariyono Rahel Situmorang Ribka Natasia Abel Rinna Noviyati Ndun Sandra, Arista Novi Sewoyo, Palagan Senopati Tani Bina, Elyas Herybertus Teja, Dewa Ngakan Gede Surya Tjok Gde Oka Pemayun Tjok Gede Oka Pemayun Tjok Gede Oka Pemayun, Tjok Gede Oka Wahyu Kusuma Atmaja Widiastuti, Wayan Arni Widodo Cipto Subagyo