ESD (Educational Sustainable Development) adalah program UNESCO dalam bidang pendidikan supaya di era selanjutnya siswa dapat bertanggung jawab dalam mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan lingkungan, ekonomi dan sosial. Untuk menunjang ketercapaian program ESD tersebut dibutuhkan pemikiran yang kritis. Penilaian menggunakan soal tes berpikir kritis diyakini mampu mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Namun guru di sekolah belum mampu membuat soal yang sesuai. Tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan guru sekolah dasar dalam mengembangkan soal tes berpikir kritis berbasis ESD serta faktor penyebabnya. Penelitian ini menggunakan metode deskptif kualitatif. Sumber data utama meliputi 7 guru kelas IV, V, dan VI di sekolah dasar yang berbeda-beda. Sumber data pendukung berupa dokumen soal-soal tes tertulis. Instrumen yang digunakan yaitu pedoman wawancara, lembar observasi, lembar studi dokumentasi dan lembar kuesioner. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa 6 guru sudah membuat soal tes berpikir kritis namun belum maksimal dan 1 lainnya sudah, hal tersebut dikarenakan sulitnya menentukan KKO (kata kerja operasional) dan memilih stimulus. Di samping itu, terkait pembelajaran berbasis ESD belum dimengerti secara konsepnya, namun pelaksanaan di lapangan sudah terealisasikan. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan guru sekolah dasar dalam mengembangkan soal tes berpikir kritis berbasis ESD masih rendah dan perlu adanya pembinaan serta pelatihan.