Articles
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TEMA BERMAIN DENGAN BENDA-BENDA DI SEKITAR
Hamdu, Ghullam
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 15, No 2 (2015): Penelitian Pendidikan
Publisher : LPPM UPI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini mendeskripsikan perancangan media pembelajaran berbasis masalah sebagai media pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir dan kemampuan mengatasi masalah bagi siswa kelas V. Media pembelajaran berbasis masalah ini diperuntukkan pada pembelajaran tematik Tema Bermain dengan Benda-benda di sekitar. Menurut Piaget, kemampuan berpikir siswa Sekolah Dasar berada pada tingkat operasional konkret. Siswa belum mampu memahami simbol dengan mudah. Menurut Edgar Dale dalam Kerucut Pengalamannya menjelaskan bahwa manusia memperoleh pengetahuannya berawal dari pengalaman langsung, mengamati dunia di sekitarnya, belajar melalui benda tiruan dan sampailah pada kemampuan tertingginya memahami simbol. Hal ini berarti bahwa pembelajaran konvensional yang selama ini banyak diterapkan di Sekolah Dasar kurang tepat bagi siswa.Untuk menerjemahkan simbol-simbol dalam pembelajaran, guru perlu bantuan media pembelajaran sebagai saluran atau bentuk yang menjadi perantara antara sumber pesan ke penerima pesan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di tiga Sekolah Dasar di UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya, penggunaan media pembelajaran masih jarang dilakukan. Penggunaannya pun masih sebatas pada penerjemah simbol. Maka dari itu, peneliti bermaksud untuk merancang media pembelajaran berbasis masalah yang membantu proses penyelidikan siswa guna mencari jawaban dari setiap masalah yang diajukan guru. Hasil penyelidikan inilah yang digunakan siswa untuk merekonstruksi pengetahuannya.Dalam membuat media pembelajaran berbasis masalah ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian Design-Based Research (DBR). Praktikan dan siswa kelas V SD dilibatkan sebagai subjek penelitian. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan kuesioner. Dari hasil uji coba, disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis masalah cocok menjadi wadah penyelidikan bagi pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Kehadiran guru sebagai tutor dalam PBM hendaknya mengetahui potensi media yang digunakan dan memahami benar materi ajar yang harus dipahami siswa sehingga guru dapat mengoptimalkan peran media dalam pembelajaran.Kata kunci: pembelajaran tematik, bermain dengan benda-benda di sekitar, media pembelajaran berbasis masalah
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TEMA BERMAIN DENGAN BENDA-BENDA DI SEKITAR
Hamdu, Ghullam
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 15, No 2 (2015): PENGEMBANGAN MODEL
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini mendeskripsikan perancangan media pembelajaran berbasis masalah sebagai media pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir dan kemampuan mengatasi masalah bagi siswa kelas V. Media pembelajaran berbasis masalah ini diperuntukkan pada pembelajaran tematik Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar. Menurut Piaget, kemampuan berpikir siswa Sekolah Dasar berada pada tingkat operasional konkret. Siswa belum mampu memahami simbol dengan mudah. Menurut Edgar Dale dalam Kerucut Pengalamannya menjelaskan bahwa manusia memperoleh pengetahuannya berawal dari pengalaman langsung, mengamati dunia di sekitarnya, belajar melalui benda tiruan dan sampailah pada kemampuan tertingginya memahami simbol. Hal ini berarti bahwa pembelajaran konvensional yang selama ini banyak diterapkan di Sekolah Dasar kurang tepat bagi siswa.Untuk menerjemahkan simbol-simbol dalam pembelajaran, guru perlu bantuan media pembelajaran sebagai saluran atau bentuk yang menjadi perantara antara sumber pesan ke penerima pesan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di tiga Sekolah Dasar di UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya, penggunaan media pembelajaran masih jarang dilakukan. Penggunaannya pun masih sebatas pada penerjemah simbol. Maka dari itu, peneliti bermaksud untuk merancang media pembelajaran berbasis masalah yang membantu proses penyelidikan siswa guna mencari jawaban dari setiap masalah yang diajukan guru. Hasil penyelidikan inilah yang digunakan siswa untuk merekonstruksi pengetahuannya.Dalam membuat media pembelajaran berbasis masalah ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian Design-Based Research (DBR). Praktikan dan siswa kelas V SD dilibatkan sebagai subjek penelitian. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan kuesioner. Dari hasil uji coba, disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis masalah cocok menjadi wadah penyelidikan bagi pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Kehadiran guru sebagai tutor dalam PBM hendaknya mengetahui potensi media yang digunakan dan memahami benar materi ajar yang harus dipahami siswa sehingga guru dapat mengoptimalkan peran media dalam pembelajaran.Kata kunci: pembelajaran tematik, bermain dengan benda-benda di sekitar, media pembelajaran berbasis masalah
IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Hamdu, Ghullam;
Lestari, Anggi;
Nurlaila, Nisa
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 16, No 3 (2016): KREATIFITAS DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Telah dikembangkan perangkat pembelajaran berbasis masalah secara tematik dengan hasil berupaprodukperangkatpembelajaran yang telah valid danlayakdigunakan. Perangkat pembelajaran berbasis masalah ini kemudian diimplementasikan di sekolah oleh guru kelas V. Hasil implementasi pembelajaran tersebut diolah dan dianalisis berdasarkan hasil pembelajaran yang dicapai siswa. Proses implementasi perangkat pembelajaran ini dilakukan menggunakan metode pre-eksperimen. Dengan membandingkan hasil pretest dan posttest. Soal yang digunakan yakni soal tingkat tinggi(HOTS). Penilaian kinerja dan penilaian sikap diamati selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan rubrik. Hasil menunjukkan bahawa terdapat peningkatan hasil dari berpikir tingkat tinggi siswa. Namun, siswa belum terbiasa menyelesaikan soal-soal berbasis berpikir tingkat tinggi. Hal ini dapat berdasarkan nilai yang diperoleh siswa dari pretes dan posttes. Hasil kinerja dan sikap siswa selama proses pembelajaran menujukkan hasil yang postif bahwa siswa dapat mengikuti pembelajaran berbasis masalah dengan baik.
The Ability of Prospective Preservice Elementary School Teachers to Develop Student Worksheets on Context-Based Science Learning
Hamdu, Ghullam;
Yulianto, Ade
Mimbar Sekolah Dasar Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53400/mimbar-sd.v5i3.14503
The use of student worksheets (LKS, Lembar Kerja Siswa) can assist teachers in developing and implementing the learning process in the classroom. Prospective elementary school teachers need to be equipped with the ability to develop innovative LKS so that they can be used for learning process. This study aims to identify the ability of prospective elementary school teachers in developing worksheets on context-based science learning through debriefing programs. The stages of the debriefing program consist of: giving initial assignments and understanding, implementing design, and workshops, reviewing/reflecting the design results (group discussions and presentations), and making improvement. This debriefing program was attended by 80 college students from preservice elementary school teacher level four at one university in the West Java region, Indonesia. LKS products before and after debriefing are described based on several aspects and then analyzed to determine the effect of the debriefing program on improving college students' ability in developing LKS. The results show that the debriefing program can lead to the college students' ability to develop LKS on context-based science learning. The improved ability is related to: clarity in the use of written language, concept stages, context use, showing the authenticity of the task and the use of learning media.
The Analysis of Rubric Feasibility Using Video Snippets of Learning Process
Hamdu, Ghullam;
Suryani, Iis
Mimbar Sekolah Dasar Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53400/mimbar-sd.v6i2.14150
Multiple interpretations can cause a decrease in the quality of rubrics. This research aims at developing an appropriate rubrics description for the measurement of students' scientific attitudes. The process of developing the rubrics was done by using the video snippets of learning process. A total of 23 observers whose final year students were involved in analyzing the video snippets of learning process. They assessed eight indicators of the scientific attitude of ten students through the video snippets. The feasibility of the rubric is considered based on the responses given by 85% of the observers who have the similar answer to the scientific attitude of students in the video snippets of learning process. The description test of the rubrics was analyzed descriptively, which then obtained two rubrics that obtained answer differences less than 85% of the observers. Therefore, this research focuses on investigating the two rubrics. This research implies that there needs to be a clear description of the rubrics in relations to the time of observation of the number of students and behaviors.
ITEMS QUALITY ANALYSIS USING RASCH MODEL TO MEASURE ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS’ CRITICAL THINKING SKILL ON STEM LEARNING
Hamdu, Ghullam;
Fuadi, F N;
Yulianto, A;
Akhirani, Y S
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (576.323 KB)
|
DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v9i1.20884
Critical thinking as one of the 21st century competences required by students needs to be developed and analyzed by employing qualified assessment instrument. Test is a kind of critical thinking assessment instrument which quality is developed and analysed to create a meaningful learning. A total of 10 multiple choices items were developed based on critical thinking indicators. The items were then given to forty two 4th grade students in one of the elementary schools in Tasikmalaya-West Java after obtaining STEM learning. Focus group discussions were conducted to construct and validate the instrument. The result of the test was analyzed using Rasch model with the assistance of Winsteps software version 3.75. The results indicated that the analysis using the Rasch model could explain the critical thinking items? quality based on the level of difficulty and suitability and could categorize students? abilities and their suitability for STEM learning conducted.
Students’ Conceptual Changes on the Air Pressure Learning Using Predict-Observe-Explain Strategy
Fuadi, Fitri Nurzakiah;
Sopandi, Wahyu;
Priscylio, Ghery;
Hamdu, Ghullam;
Mustikasari, Lidya
Mimbar Sekolah Dasar Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53400/mimbar-sd.v7i1.22457
The concept of air-having pressure needs to be understood by students so that they can understand natural phenomena related to the air concept. The characteristic of the abstract concept of air having pressure leads students to misconceptions. The purpose of this study is to analyze changes in students' conceptions of the air-having pressure concept by using the POE strategy. The research method used was a pre-experiment with one group pretest-posttest design. Pretest and posttest questions were given to students using the five-level diagnostic test instrument with a total of three questions. The ability to predict-test and the ability to observe-test were performed with four questions on each test. The participants of this study consisted of 31 fifth grade students in the even semester. The categorization of conception change is divided into five patterns: construction, revision, static, disorientation, and complementation. Based on the analysis, revision had the highest percentage followed by construction. The conclusion is that the POE strategy can help students in understanding the concept of air-having pressure so that there was a change from misconception to understanding scientific concepts.
LKS PEMBELAJARAN STEM BERDASARKAN KEMAMPUAN 4C DENGAN MEDIA LIGHTNING TAMIYA CAR
Dewi, Nirawati;
Hamdu, Ghullam
Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran Vol 4, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jipp.v4i2.25312
Bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) di Sekolah Dasar umumya lebih kepada soal-soal evaluasi dan dijadikan sebagai alat penilaian kognitif bagi siswa. Sedangkan, makna LKS yang sebenarnya adalah sebagai gambaran proses tahapan belajar siswa untuk mendapatkan konsep/ pengetahuan. Hadirnya kurikulum 2013 mengharuskan guru untuk mendidik siswa melalui sejumlah aktivitas agar memiliki keterampilan abad 21 atau sering disebut 4C ( commication, collaboration, critical thinking dan creativity). Pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 bersifat tematik dengan harapan siswa mampu menemukan maupun menerapkan konsep secara langsung pada saat pembelajaran. Hadirnya pembelajaran berbasis STEM ( Science, Technology, Engineering, and Mathematic) dengan tujuan sebagai upaya mengembangkan paket pembelajaran terpadu untuk kurikulum 2013. Penerapan pembelajaran STEM dengan menggunakan LKS akan menjembatani paket pembelajaran terpadu (tematik) yang berfokus pada pembelajaran sains/IPA dan matematika, kemudian akan menghasilkan produk dengan kemampuan 4C pada siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data Diskusi Kelompok Terarah (FGD). FGD dalam penelitian ini digunakan sebagai alat pengumpulan data pra-research yang bertujuan untuk mendapatkan data dan gambaran awal tentang LKS pembelajaran STEM. Subjek data diperoleh dari 25 orang siswa Sekolah Dasar kelas 6 di SDIT Al- Idrisiyyah. Seluruh siswa berjumlah 25 siswa dengan guru menerapkan pembelajaran STEM dengan media Lightning Tamiya Car, siswa dibagai menjad 5 kelompok besar untuk membuat media Lightning Tamiya Car dengan menggunakan konsep STEM. Dengan demikian kesimpulannya LKS Pembelajaran STEM berdasarkan Kemampuan 4C di SD layak digunakan.
Electrical Tandem Roller (ETR) Media for 4C Capabilities Based Stem Learning Elementary Schools
Cahyana, Cahyana;
Hamdu, Ghullam;
Lidinillah, Dindin Abdul Muiz;
Apriliya, Seni
International Journal of Elementary Education Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/ijee.v4i2.25205
Learning media is very useful to help students understand the concepts of learning material provided. The use of innovative learning media is still limited to the learning process, especially thematic learning. Thematic innovative learning media is more specifically developed with STEM-based learning based on 4C capabilities, namely the Media Electrical Tandem Roller (ETR). Media development is carried out using the Focus General Discussion (FGD) Method with a qualitative approach. The process of implementing this FGD stage involved the development team of STEM learning tools that aims to validate the media produced without going through field trials. ETR media based on the ability of 4C in elementary schools has been produced for STEM learning. This innovative learning media is expected to be used, especially for teachers in thematic learning in elementary schools.
Rubrik Asesmen Kinerja Berpikir Kritis pada Pembelajaran STEM dengan Media Lightning Tamiya Car
Kurniasih, Yuli;
Hamdu, Ghullam;
Lidinillah, Dindin Abdul Muiz
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Vol 4, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jisd.v4i2.25172
Asesmen kinerja masih belum dipahami benar dalam proses implemantasi sehingga masih dirasa sulit untuk diterapkan pada rangkaian proses pembelajaran. Asesmen kinerja juga sangat rawan menjadi penilaian yang subjektif karena cukup sulit menilai asesmen kinerja jika tidak menggunakan rubrik. Rubrik berpikir kritis digunakan untuk melihat pencapaian siswa pada keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan alternatif rubrik asesmen kinerja berpikir kritis siswa pada pembelajaran STEM agar asesmen yang dilakukan lebih objektif dan lebih praktis. Penelitian ini menggunakan metode DBR dengan tahapan sebagai berikut: (1) Tahap identifikasi masalah yang dilakukan untuk memperoleh data terkait penggunaan rubrik asesmen kinerja di sekolah dasar, (2) Tahap pengembangan prototype dilakukan dengan menyesuaikan dengan desain pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran STEM. (3) Tahap uji coba dimaksudkan untuk memperoleh data kelayakan rubrik asesmen kinerja berpikir kritis, dan (4) Tahap refleksi dilaksanakan untuk memperbaiki rubrik asesmen kinerja. Sampel untuk penelitian ini yaitu siswa kelas 5 sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 5 orang responden untuk melakukan simulasi asesmen menggunkan rubrik berpikir kritis yang dikembangkan. Data yang diperoleh dari uji coba dikumpulkan untuk dilihat persentase kesamaan pengisian rubrik yang dilakukan responden. Jika rubrik memiliki persentase kesamaan sebesar 80% maka rubrik dinyatakan layak untuk digunakan. Dari penelitian ini diperoleh rubrik asesmen kinerja kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran STEM yang layak untuk digunakan.