Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Karakteristik Pekerja Industri Tekstil yang Terdiagnosis Kanker di Purwakarta Tiara Oktaviani; Riri Risanti; Agung Firmansyah Sumantri
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v3i2.7356

Abstract

Pekerja industri berisiko terkena kecelakaan, kecacatan, dan kematian akibat kerja. Hasil survei dari International Labour Organization menunjukkan bahwa prevalensi terbesar penyebab kematian yang berhubungan dengan pekerjaan disebabkan oleh kanker sebesar 8%. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol diikuti proses invasi ke jaringan sekitar dan penyebaran ke bagian tubuh yang lain. Penyakit ini diketahui berhubungan dengan lingkungan kerja salah satunya industri tekstil karena terpapar oleh zat-zat karsinogenik. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik pasien kanker yang bekerja di industri tekstil berdasar atas usia, jenis kelamin, dan jenis kanker yang terdiagnosis di RSUD Bayu Asih dan RS Dr. Abdul Radjak Purwakarta tahun 2018–2019. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan melihat data rekam medis pasien kanker di RSUD Bayu Asih dan RS Dr. Abdul Radjak Purwakarta selama bulan Maret–Desember 2020 dengan rancangan cross-sectional. Didapatkan kejadian kanker pada pekerja industri tekstil lebih tinggi pada perempuan 61% daripada laki-laki 39%. Berusia 46–55 tahun 58%, usia 36–45 tahun 35%, dan jenis kankernya, yaitu kanker paru 26%, kanker payudara 23%, dan kanker kulit 13%. Simpulan penelitian ini adalah mayoritas pekerja industri tekstil yang terdiagnosis kanker adalah perempuan, berusia 46–55 tahun, serta jenis kanker adalah kanker paru dan kanker payudara. CHARACTERISTICS OF TEXTILE INDUSTRY WORKERS DIAGNOSED WITH CANCER IN PURWAKARTAIndustrial workers are at high risk of accidents, injuries, and death due to work. The survey results from the International Labor Organization show that the highest prevalence of work-related deaths is cancer at 8%.  Cancer is an uncontrolled growth of cells following the invasion of surrounding tissues and spread to the other parts of the body. These diseases are known related to the work environment, one of them being the textile industry because it is exposed to carcinogenic substances. This study aims to determine the characteristics of cancer patients who work in the textile industry based on age, gender, and type of cancer diagnosed at the Bayu Asih Regional General Hospital and Dr. Abdul Radjak Hospital Purwakarta in 2018–2019. This study used a descriptive observational method by looking at the medical record data of cancer patients at Bayu Asih Regional General Hospital and Dr. Abdul Radjak Hospital Purwakarta during March–December 2020 with a cross-sectional design. It found that the cancer incidence in textile industry workers was 61% higher for women than 39% for men. Age 46–55 years 58%, age 36–45 years 35%, and the type of cancer, namely lung cancer 26%, breast cancer 23%, and skin cancer 13%. This study concludes that the textile industry workers majority diagnosed with cancer are women, aged 46–55 years, and the types of cancer are lung and breast cancer.
Scoping Review: Efektivitas Suplementasi Zinc Sebagai Terapi Adjuvant Pada Pasien Anak Dengan Pneumonia Deshiana Az-Zahra Putri Wildani; Riri Risanti; Mirasari Putri
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v4i1.9175

Abstract

Pneumonia menjadi penyebab kematian anak di dunia terutama usia di bawah lima tahun, akibat sistem imun yang masih berkembang dan nutrisi rendah sehingga rentan terkena infeksi. Zinc sebagai mikronutrien berperan dalam sistem imunitas untuk melawan infeksi. Studi ini, scoping review bertujuan mengetahui efektivitas suplementasi zinc sebagai terapi adjuvant bagi kesembuhan anak dengan pneumonia. Data diambil dari PubMed, Springer link, dan ScienceDirect. Jumlah artikel 83.594 dari 2010-2021 lalu dilakukan skrining (PRISMA) dan penilaian kritis (CASP), didapatkan 7 artikel yang dianalisis. Desain penelitian menggunakan randomized controlled trial. Intervensi menggunakan suplementasi zinc dan plasebo. Bentuk zinc sulfat paling banyak digunakan dengan pemberian 5-14 hari. Studi paling banyak dilakukan di Asia. 3 artikel menunjukkan pemberian zinc berefek pada penyembuhan gejala dan durasi rawat inap, 4 artikel menunjukkan sebaliknya. Gejala yang sering muncul adalah takipnea dan retraksi dada. Durasi rawat inap berkisar antara 68,5-165,84 jam. Efektivitas suplementasi zinc menunjukkan zinc berperan dalam sistem imun untuk membatasi respon inflamasi berlebihan sehingga pemulihan gejala lebih cepat dan mempersingkat durasi rawat inap anak dengan pneumonia. Simpulan penelitian, hanya 3 artikel yang menunjukkan efek bermanfaat suplementasi zinc terhadap penurunan gejala dan durasi rawat inap anak dengan pneumonia.  Kata kunci:  Durasi Rawat, Pneumonia Pediatrik, Resolusi Gejala, Terapi Adjuvant, Zinc
Penanganan Transfusion Associated Circulatory Overload (Taco) pada Pasien Anak dengan Chronic Kidney Disease Stage 5 Akibat Sindroma Nefrotik Riri Risanti; Nurita Dian KSS; Tatang Eka
Majalah Anestesia & Critical Care Vol 37 No 2 (2019): Juni
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif (PERDATIN) / The Indonesian Society of Anesthesiology and Intensive Care (INSAIC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.416 KB)

Abstract

Pemberian komponen darah bisa sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa pasien namun tindakan ini memiliki efek samping yang cukup berisiko. Efeknya bisa menyebabkan transfusion associated infection dan transfusion associated non infection. Kewaspadaan tentang transfusion associated infection sudah sangat baik dengan adanya tindakan skrining terhadap sediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI). Komplikasi akibat transfusion associated non infection masih butuh perhatian, diantaranya adalah transfusion associated circulatory overload (TACO), transfusion related acute lung injury (TRALI) dan haemolytic transfusion reaction. Manifestasi klinis dan imaging antara TACO dan TRALI sangat mirip sehingga diperlukan tindakan dan pemeriksaan untuk membedakannya. Dilaporkan kasus anak perempuan, 15 tahun, dengan chronic kidney disease (CKD) stage 5D akibat sindroma nefrotik yang mengalami acute lung oedema yang disebabkan TACO DD/ TRALI pasca transfusi akibat syok haemoragik. Pasien ditransfusi saat tindakan operatif explore untuk memperbaiki pseudoaneurisma vena femoralis kanan dan kiri. Setelah operasi pasien mengalami edema paru diduga akibat transfusi darah saat operasi. Pasien mendapat ventilasi mekanik dan hemodialisa selama perawatan di ICU, bisa diekstubasi hari keenam. Kondisi membaik dan pindah ke ruangan high care unit (HCU) pada hari ketujuh.
Teh Hijau (Camellia Sinensis) dapat Menurunkan Profil Lipid pada Pasien Dislipidemia: Kajian Pustaka Gita Puspa Mahardhika; Yuke Andriane; Riri Risanti
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1533

Abstract

Abstract. Dyslipidemia is a lipid metabolism disorder that causes an increase or decrease in the lipid fraction of the plasma. Dyslipidemia is a risk factor for diseases with high mortality rates, such as cardiovascular disease. World Health Organization (WHO) stated there are 2.6 million deaths due to dyslipidemia per year. Fifty-three percent of dyslipidemic patients did not comply with treatment due to fear of side effects. Non-adherence to hypolipidemic drugs causes an increase in cardiovascular events and mortality, hence alternative therapy needs to be considered. Green tea contains epigallocatechin gallate (EGCG), epicatechin gallate (ECG), epigallocatechin (EGC), and epicatechin (EC) which can lower lipid profiles by various mechanisms. Catechins with gallate esters in green tea decrease the synthesis of cholesterol and triglycerides by interfering with emulsification, hydrolysis, micelle formation, and lipid absorption in the intestinal lumen. EGCG can lower LDL by increasing LDL-R expression. Abstrak. Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang menyebabkan adanya peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Dislipidemia menjadi faktor risiko dari penyakit – penyakit dengan tingkat mortalitas tinggi, seperti penyakit kardiovaskular. Berdasar atas data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan terdapat 2,6 juta kematian akibat dislipidemia per tahunnya. Terdapat 53% pasien dislipidemia yang tidak patuh menjalani pengobatan karena takut akan efek samping yang ditimbulkan. Ketidakpatuhan penggunaan obat dislipidemia ini menyebabkan peningkatan kejadian kardiovaskular dan kematian sehingga terapi alternatif perlu dipertimbangkan. Teh hijau mengandung epigallocatechin gallate (EGCG), epicatechin gallate (ECG), epigallocatechin (EGC), dan epicatechin (EC) yang dapat menurunkan profil lipid dengan berbagai mekanisme. Catechin dengan ester gallate pada teh hijau dapat mengganggu proses emulsifikasi, hidrolisis, pembentukan misel, dan penyerapan lipid di lumen usus sehingga sintesis kolesterol dan trigliserid menurun. EGCG dapat menurunkan LDL dengan meningkatkan ekspresi LDL-R.
Suplementasi Zinc dalam Penyembuhan Gejala Pneumonia pada Anak Deshiana Az-Zahra Putri Wildani; Mirasari Putri; Riri Risanti
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1790

Abstract

Abstract. The high death cases of children aged under five years in the world caused by pneumonia. Children are vulnerable to infection due to developing immunity and low nutritional intake. Micronutrients such as zinc play a role in the development of the immune system against infectious diseases. Scoping review, as the study used aims to determine the provision of zinc supplementation as adjuvant therapy in healing symptoms of pneumonia in children. Scoping review, as the study used aims to determine the provision of zinc supplementation as adjuvant therapy in healing symptoms of pneumonia in children. The articles were searched through the database, then screened, followed by a critical assessment. Seven of the 83,594 articles between the years 2010-2021 were analyzed. The results of the analysis showed three articles proved that zinc administration could fight pneumonia by increasing the body's defense system and limiting the excessive inflammatory response so as to accelerate the healing duration of pneumonia symptoms in children, while other articles did not show the effect of zinc on pneumonia symptoms. The conclusion is that only three of the seven articles show the benefits of zinc supplementation by accelerating the duration of healing of pneumonia symptoms in children. Abstrak. Tingginya kasus kematian anak usia di bawah lima tahun di dunia disebabkan oleh pneumonia. Anak rentan terhadap infeksi akibat imunitas masih berkembang serta asupan nutrisi rendah. Mikronutrien seperti zinc berperan dalam perkembangan sistem imun untuk melawan penyakit infeksi. Scoping review, sebagai studi yang digunakan bertujuan mengetahui pemberian suplementasi zinc sebagai terapi adjuvant dalam penyembuhan gejala pneumonia pada anak. Dilakukan pencarian artikel melalui database, lalu diskrining, selanjutnya dilakukan penilaian kritis. Didapatkan tujuh dari 83.594 artikel antara tahun 2010-2021 yang akan dianalisis. Hasil analisis menunjukan tiga artikel memperlihatkan pemberian zinc dapat melawan pneumonia dengan meningkatkan sistem pertahanan tubuh dan membatasi respon inflamasi berlebih sehingga dapat mempercepat durasi penyembuhan gejala pneumonia anak, sementara artikel lain tidak memperlihatkan efek zinc terhadap gejala pneumonia. Simpulan yang didapat adalah hanya tiga dari tujuh artikel yang menunjukkan manfaat pemberian suplementasi zinc dengan mempercepat durasi penyembuhan gejala pneumonia anak.
Karakteristik Pekerja Industri Tekstil yang Terdiagnosis Kanker di Purwakarta Tiara Oktaviani; Riri Risanti
Jurnal Riset Kedokteran Volume 2, No.2, Desember 2022, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.vi.1508

Abstract

Abstract. The results from a survey conducted by the International Labor Organization showed that the highest prevalence of occupational causes of death was due to cancer, which was 8%. Cancer is an uncontrolled growth of cells following the invasion of surrounding tissues and spread to the other parts of the body. This diseases are known to be related to the work environment, one of which is the textile industry because they are exposed to carcinogenic substances. This study aims to find out the characteristics of cancer patients who were textile industry workers. They were categorized based on age, gender, and type of cancer diagnosed at Bayu Asih Hospital and Abdul Radjak Purwakarta Hospital in 2018-2019. This study used a descriptive observational method by looking at the medical record data of cancer patients at Bayu Asih Hospital and Abdul Radjak Purwakarta Hospital from January 2018 - December 2019 with a cross sectional design. The result it was found that the incidence of cancer in textile industry workers is higher in women 61.3% than men 38.7%. 46-55 years old 58.1%, 36-45 years old 35.5%, 36-45 years old 35.5% and the types of cancer are lung cancer 25.8%, breast cancer 22.6%, and skin cancer 12.9%. This shows that the the majority of textile industry workers diagnosed with cancer are female, aged 46-55 years, and the most common type of cancer is lung cancer. Abstrak. Hasil survey dari International Labour Organization menunjukkan bahwa prevalensi terbesar penyebab kematian yang berhubungan dengan pekerjaan disebabkan oleh kanker yaitu sebesar 8%. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol diikuti proses invasi ke jaringan sekitar dan penyebaran ke bagian tubuh yang lain. Penyakit ini diketahui berhubungan dengan lingkungan kerja salah satunya yaitu industri tekstil karena terpapar oleh zat-zat karsinogenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien kanker yang bekerja di industri tekstil berdasarkan usia, jenis kelamin, dan jenis kanker yang terdiagnosis di RSUD Bayu Asih dan RS Abdul Radjak Purwakarta tahun 2018-2019. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan melihat data rekam medis pasien kanker di RSUD Bayu Asih dan RS Abdul Radjak Purwakarta selama periode bulan Januari 2018-Desember 2019 dengan rancangan cross-sectional. Didapatkan kejadian kanker pada pekerja industri tekstil lebih tinggi pada perempuan 61.3% daripada laki-laki 38.7%. Berusia 46-55 tahun 58.1%, usia 36-45 tahun 35.5%, usia 36-45 tahun 35.5% dan jenis kankernya yaitu kanker paru-paru 25.8%, kanker payudara 22.6%, dan kanker kulit 12.9%. Kesimpulan penelitian ini adalah mayoritas pekerja industri tekstil yang terdiagnosis kanker berjenis kelamin perempuan, berusia 46-55 tahun, dan jenis kanker yang paling banyak adalah kanker paru.
Karakteristik Pekerja Industri Tekstil yang Terdiagnosis Kanker di Purwakarta Tiara Oktaviani; Riri Risanti
Jurnal Riset Kedokteran Volume 2, No.2, Desember 2022, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.vi.1508

Abstract

Abstract. The results from a survey conducted by the International Labor Organization showed that the highest prevalence of occupational causes of death was due to cancer, which was 8%. Cancer is an uncontrolled growth of cells following the invasion of surrounding tissues and spread to the other parts of the body. This diseases are known to be related to the work environment, one of which is the textile industry because they are exposed to carcinogenic substances. This study aims to find out the characteristics of cancer patients who were textile industry workers. They were categorized based on age, gender, and type of cancer diagnosed at Bayu Asih Hospital and Abdul Radjak Purwakarta Hospital in 2018-2019. This study used a descriptive observational method by looking at the medical record data of cancer patients at Bayu Asih Hospital and Abdul Radjak Purwakarta Hospital from January 2018 - December 2019 with a cross sectional design. The result it was found that the incidence of cancer in textile industry workers is higher in women 61.3% than men 38.7%. 46-55 years old 58.1%, 36-45 years old 35.5%, 36-45 years old 35.5% and the types of cancer are lung cancer 25.8%, breast cancer 22.6%, and skin cancer 12.9%. This shows that the the majority of textile industry workers diagnosed with cancer are female, aged 46-55 years, and the most common type of cancer is lung cancer. Abstrak. Hasil survey dari International Labour Organization menunjukkan bahwa prevalensi terbesar penyebab kematian yang berhubungan dengan pekerjaan disebabkan oleh kanker yaitu sebesar 8%. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol diikuti proses invasi ke jaringan sekitar dan penyebaran ke bagian tubuh yang lain. Penyakit ini diketahui berhubungan dengan lingkungan kerja salah satunya yaitu industri tekstil karena terpapar oleh zat-zat karsinogenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien kanker yang bekerja di industri tekstil berdasarkan usia, jenis kelamin, dan jenis kanker yang terdiagnosis di RSUD Bayu Asih dan RS Abdul Radjak Purwakarta tahun 2018-2019. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan melihat data rekam medis pasien kanker di RSUD Bayu Asih dan RS Abdul Radjak Purwakarta selama periode bulan Januari 2018-Desember 2019 dengan rancangan cross-sectional. Didapatkan kejadian kanker pada pekerja industri tekstil lebih tinggi pada perempuan 61.3% daripada laki-laki 38.7%. Berusia 46-55 tahun 58.1%, usia 36-45 tahun 35.5%, usia 36-45 tahun 35.5% dan jenis kankernya yaitu kanker paru-paru 25.8%, kanker payudara 22.6%, dan kanker kulit 12.9%. Kesimpulan penelitian ini adalah mayoritas pekerja industri tekstil yang terdiagnosis kanker berjenis kelamin perempuan, berusia 46-55 tahun, dan jenis kanker yang paling banyak adalah kanker paru.