Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUKUM ISLAM, ADAT DAN HUKUM NEGARA DALAM PERKAWINAN MASYARAKAT SUKU MELAYU DI PEKANBARU RIAU: Keabsahan, Etika, dan Administrasi Perkawinan Purnama, Handika
Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 14 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ahwal.2021.14101

Abstract

"Adat bersendikan syarak, syarak bersendikan kitabullah" (Adat is based on sharia, and sharia is based on kitabullah) is a Malay proverb that expresses the close relationship between tradition and religion. This motto may also be seen in their marriage processions, which include merisik, meminang, tepuk tepung tawar, and a variety of others. In addition to adat and Islamic law, state law plays an important part in the Malay marriage process. The purpose of this study is to see these three orderings which exist in the Malay wedding procession in Pekanbaru, Riau. This article contends that each of these three systems when viewed from a non-conflictual standpoint, has its own role in the Malay marriage procession. The validity of the marriage is determined in part by Islamic law. Adat, or customary law, is used to control the flow of the wedding procession. In the meantime, state law serves as the marriage procession's administrator. Terdapat semboyan "adat bersendikan syarak, syarak bersendikan kitabullah" yang menggambarkan hubungan erat antara tradisi dan agama dalam masyarakat Melayu. Slogan ini juga dapat ditemukan dalam prosesi perkawinan yang dilakukan oleh mereka seperti merisik, meminang, tepuk tepung tawar, dan beberapa prosesi lainnya. Selain hukum adat dan hukum Islam, hukum negara juga memainkan peran penting dalam prosesi perkawinan di kalangan orang Melayu. Penelitian ini berfokus pada keberadaan ketiga tatanan tersebut dalam prosesi pernikahan Melayu di Pekanbaru Riau. Dengan menggunakan pendekatan relasi non konflik antar sistem hukum dalam masyarakat, artikel ini berpendapat bahwa masing-masing dari ketiga sistem tersebut memiliki perannya masing-masing dalam prosesi perkawinan orang Melayu. Hukum Islam berperan sebagai penentu sah tidaknya suatu perkawinan. Adat atau hukum adat berfungsi untuk mengatur jalannya prosesi perkawinan. Sementara itu, hukum negara berfungsi sebagai penyelenggara prosesi perkawinan.  
PEMBERDAYAAN IBU PKK LINGKUNGAN TAMAN SERUNI MELALUI PENDAMPINGAN PEMBUATAN SABUN BATANG BERBASIS ECOENZYME Anggarwati, Nini; Agustin, Citra Fitri; Hakiki, Fezi; Purnama, Handika; Dewi, Earlyna Sinthia
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.19555

Abstract

ABSTRAKEcoenzyme merupakan cairan yang terbuat dari campuran limbah organik seperti sisa sayuran, kulit buah-buahan, gula merah tebu dan air yang telah melalui proses fermentasi. Ecoenzyme dapat digunakan untuk berbagai keperluan salah satunya sebagai bahan pembuatan sabun batang. Menggunakan Ecoenzyme sebagai pembuatan sabun batang dapat mengurangi pencemaran air yang berbahaya bagi lingkungan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pendampingan dan pelatihan kepada ibu-ibu PKK di lingkungan Taman Seruni tentang pengolahan ecoenzyme menjadi sabun  batang ramah lingkungan. Pelaksanaan kegiatan ini  ada tiga tahapan, yang pertama yaitu sosialisasi manfaat ecoenzyme, yang kedua yaitu  cara pembuatan ecoenzyme, dan yang ketiga yaitu pembuatan sabun batang dengan menggunakan ecoenzyme. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa anggota mitra sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan dan dapat menjadi salah satu inovasi baru dalam mengelola limbah organik menjadi produk yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis. Kata kunci: ecoenzyme; limbah organik; pelatihan; sabun batang ABSTRACTEcoenzyme is a liquid made from a mixture of organic waste such as vegetable scraps, fruit skins, cane brown sugar and water that has gone through a fermentation process. Ecoenzyme can be used for various purposes, one of which is as an ingredient in making bar soap. Using Eco Enzyme as a soap bar can reduce water pollution that is harmful to the environment. The purpose of this activity is to provide assistance and training to PKK mothers in the Taman Seruni neighborhood about processing ecoenzyme into environmentally friendly bar soap. The implementation of this activity has three stages, the first is the socialization of the benefits of ecoenzyme, the second is how to make ecoenzyme, and the third is making bar soap using ecoenzyme. The results of this activity show that partner members are very enthusiastic in participating in a series of activities and can be one of the new innovations in managing organic waste into environmentally friendly and economically valuable products. Keywords: ecoenzyme; organic waste; training; bar soap