Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING CAIR UNTUK MENINGKATKAN PELUANG WIRAUSAHA IBU RUMAH TANGGA DI DESA MALAKA LOMBOK UTARA Dewi, Earlyna Sinthia; Asmawati, Asmawati; Ihromi, Syirril; Nurhayati, Nurhayati
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 2, No 1 (2019): Edisi Januari 2020
Publisher : Teknik Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v2i1.37

Abstract

Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam proses pembuatan sabun cuci piring cair menyebabkan tertutupnya peluang bisnis di Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu sebagai upaya pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga yang notabene sebagian besar bekerja sebagai buruh tani, dengan cara memberikan penyuluhan dan pelatihan secara langsung tentang proses pembuatan sabun cuci piring cair sehingga nantinya dapat membuka peluang wirausaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Metode yang digunakan yaitu melalui ceramah, diskusi dan praktik atau demonstrasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat sudah mampu membuat sabun cuci piring cair sendiri atau secara mandiri sehingga peluang untuk membuka usaha semakin terbuka lebar.
PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAHU MENJADI BIOGAS DI DESA AIK MUAL LOMBOK TENGAH Muanah, Muanah; Karyanik, Karyanik; Dewi, Earlyna Synthia
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 5 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.926 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i5.3121

Abstract

Abstrak: Limbah cair tahu merupakan sisa selama proses pembuatan mulai dari tahap pencucian sampai pencetakan tahu. Cairan limbah ini mengandung kadar protein tinggi yang sangat cepat terurai sehingga jika dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu dapat menimbulkan bau busuk dan mencemari lingkungan. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam pengolahan limbah cair tahu menjadi biogas. Adapun metode yang dilakukan yaitu melalui  penyuluhan dan pelatihan. Peserta kegiatan penyuluhan sebanyak 26 orang dan praktiknya ditempat produksi yang dipimpin oleh Rabbani dengan 8 orang anggota. Berdasarkan hasil penyuluhan dan praktik langsung dapat dinyatakan bahwa pemahaman mitra terkait pengolahan limbah cair tahu menjadi biogas sudah mencapai 90 %, artinya mitra sudah mampu mengelola sendiri tanpa harus didampingi. Selain itu juga dengan menerapkan reaktor 6 m3 limbah cair tahu mampu terolah sebanyak  3.600 liter dari 4.000 liter total limbah yang dihasilkan dan sisanya dianggap losses. Serta Biogas yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali oleh mitra baik itu dalam pembuatan tahu maupun kebutuhan memasak.Abstract:  Tofu’s Liquid waste is  residue during the process of manufacturing process ranging from the stage of washing process to the process of molding. The liquid waste contains high protein level very quickly fallen apart if it is thrown without firstly processing can cause  bad odor and pollute the environment. The purpose of this devotional activity is to improve the knowledge and skills of partners in liquid waste treatment to know into biogas. The method of counseling and training is carried out. Participants of the counseling activities as many as 26 people and the practice at the production site led by Rabbani with 8 members. Based on the results of counseling and direct practice can be stated that the understanding of partners related to liquid waste treatment to know to be biogas has reached 90%, meaning the partner has been able to manage themselves without having to be accompanied. In addition, by applying a 6 m3 reactor the liquid waste knows it is capable of processing as much as 3,600 liters of 4,000 liters of total waste produced and the rest is considered losses. As well as biogas produced can be reused by partners both in the manufacture of to know and cooking needs.
PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 MELALUI PEMBUATAN DAN PEMBAGIAN HANDSANITIZER BERBAHAN BAKU ALAMI DI KOTA MATARAM Dewi, Earlyna Synthia; Ihromi, Syirril; Muliatiningsih, Muliatiningsih; Suwati, Suwati; Karyanik, Karyanik
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.4705

Abstract

ABSTRAKPenyebaran COVID-19 telah menyita perhatian masyarakat dunia termasuk di Indonesia. Covid-19 merupakan penyakit infeksi pernafasan yang dapat ditularkan melalui percikan batuk dan bersin.  Tujuan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah Untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan handsanitizer, dan memberikan pengetahuan bahwa hand sanitizer dapat dibuat menggunakan bahan alami yang ada di lingkungan sekitar. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Kelurahan Taman Seruni, Kelurahan Taman Sari,Kecamatan Ampenan,Kota Mataram.  Metode pengabdian ada dua tahap yaitu sosialisasi tentang pentingnya penggunaan handsanitizer, diiringi dengan pelatihan pembuatan handsanitizer secara mandiri, dan pembagian handsanitizer kepada warga. Hasil yang diperoleh yaitu 100 warga paham pentingnya penggunaan mendapatkan handsanitizer, selain itu warga mendapatkan handsanitizer dari proses pelatihan. Dengan demikian, masyarakat sekitar pada akhirnya dapat menggunakan handsanitizer pada saat keluar rumah. Kata kunci: covid-19; handsanitizer; bahan alami. ABSTRACTThe wide-spread of COVID-19 has confiscates the world community’s attention, Indonesia, too. Covid-19 is a disease of infected respiration which can be transmitted through coughs and sneezes. The aims of the Community Service Activity are to educate people about the importance of using a hand-sanitizer, and to provide knowledge on that hand sanitizers can be produced by using natural materials in the environments. This service activity was carried out in Taman Seruni, Taman Sari Village, Ampenan sub-district, Mataram. The method of the community service consists of two stages,the first stage was socialization about how important to using handsanitizer and how to make independently hand-sanitizers as well as distributing hand-sanitizers to people of Taman Seruni. The result was that 100 residents know the importance of using hand sanitizer,beside the residents get a hand-sanitizer from the training process. Thus, they can use hand-sanitizers when they leave the house. Keywords: covid-19; hand-sanitizer; natural materials
ISOLASI LIKOPEN DARI BUAH TOMAT (LYCOPERSICUM ESCULENTUM) DENGAN PELARUT HEKSANA Earlyna Sinthia Dewi
Jurnal Agrotek Ummat Vol 5, No 2 (2018): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.387 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v5i2.707

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode sederhana dan efektif  dengan menggunakan ekstraksi pelarut heksana dan methanol sebagai anti pelarut untuk isolasi likopen dari buah tomat (Lycopersicum esculentum). Tomat merupakan  sumber utama likopen. Likopen adalah  zat pigmen golongan karotenoid yang menyebabkan warna merah pada tomat. Penelitian ini telah berhasil mengisolasi likopen dengan metode maserasi. Hasil penelitian menunjukkan dengan pelarut heksana kadar likopen yang diperoleh 2,25 mg/100 g. Analisa gugus fungsi dengan menggunakan spektroskopi Fourier Transform Infra Red (FT-IR) terdeteksi gugus C=C pada panjang gelombang 1537,09 cm-1, gugus CH2 terdeteksi pada panjang gelombang 1498,86 cm-1, gugus R-CH=CH-R terdeteksi pada panjang gelombang 959,27 cm-1. Sedangkan gugus regangan C-C dan C-C-H (streching)masing-masing terjadi pada panjang gelombang 1262,15 cm-1 dan 1378,71 cm-1.
POTENSI EKSTRAK ETANOL BUAH TOMAT (Lycopersicum Esculentum) SEBAGAI PENGHAMBAT BAKTERI PENYEBAB PNEUMONIA Earlyna Sinthia Dewi
Jurnal Agrotek Ummat Vol 7, No 1 (2020): February 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.776 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v7i1.1902

Abstract

Pneumonia merupakan infeksi pada paru-paru yang salah satunya disebabkan oleh bakteri. Pengobatan dengan antibiotik sudah mulai mengalami resistensi, sehingga tomat dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan karena memiliki efek sebagai antibakteri dari kandungan senyawa flavonoid, saponin, tanin dan alkaloidnya. Tujuan penelitian ini adalah  mengetahui adanya aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol tomat terhadap pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumoniae. Ekstrak tomat dibagi menjadi 5 seri konsentrasi (3%, 6.25%, 12.5%, 25%, dan 50%). Pengujian daya hambat Klebsiella pneumoniae menggunakan metode sumuran dengan tiga kali pengulangan. DMSO digunakan sebagai control negatif, dan cyprofloxasin sebagai control positif. Rerata diameter zona hambat bakteri yang terbentuk pada control positif 29.13 mm, control negatif 0 mm. Zona hambat minimal terdapat pada konsentrasi 3% dengan rerata diameter 2,83 mm dan zona hambat maksimal terdapat pada konsentrasi 50% dengan rerata diameter 11,50 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol tomat memiliki kemampuan untuk menghambat  pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumoniae.
IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA DAUN BAMBU SEGAR SEBAGAI BAHAN PENETRAL LIMBAH CAIR Erni Romansyah; Earlyna Sinthia Dewi; Suhairin Suhairin; Muanah Muanah; Rosyid Ridho
Jurnal Agrotek Ummat Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.471 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v6i2.1219

Abstract

Daun bambu telah terbukti mampu menetralkan limbah cair hasil pertanian maupun limbah cair industry tahu berdasarkan penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan. Akan tetapi belum diketahui senyawa kimia apa saja yang terkandung di dalam daun bambu sehingga mampu berperan sebagai penetral limbah cair. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi senyawa kimia yang terkandung dalam daun bambu segar. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di laboratorium dengan mengamati beberapa parameter yaitu kandungan Flavonoid, Alkaloid, Saponin, dan Tanin. Hasil uji kuantitatif diperoleh berat Flavonoid untuk sampel daun bambu segar sebesar 5,5744 gram atau 5,57 % berat sampel, Alkaloid sebesar 0,1421 gram atau 2,81 % berat sampel, sedangkan hasil uji kualitatif daun bambu segar positif mengandung Saponin dan Tanin..
TEH BUBUK HERBAL DAUN ASHITABA DAN KULIT BUAH NAGA Syirril Ihromi; Asmawati Asmawati; Earlyna Sinthia Dewi; Muliatiningsih Muliatiningsih
Jurnal Agrotek Ummat Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.814 KB) | DOI: 10.31764/agrotek.v6i2.1220

Abstract

Ashitaba (Angelica keiskei) merupakan salah satu tanaman introduksi yang berpotensi meningkatkan produksi sel darah merah, produksi hormon pertumbuhan serta meningkatkan pertahanan tubuh untuk melawan infeksi, kanker dan  juga sebagai sumber antioksidan. Selain daun ashitaba bahan potensial untuk dikembangkan menjadi teh herbal adalah kulit buah naga yang kaya polyphenol dan sumber antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi daun ashitaba dan kulit buah naga merah yang tepat  dan mengetahui pengaruh formulasi daun ashitaba dan kulit buah naga merah terhadap sifat kimia dan organoleptik teh bubuk herbal. Adapun formulasi perlakuan yaitu; perlakuan 1 (daun ashitaba 0%:kulit buah naga merah100%), 2 (daun ashitaba 25% : kulit buah naga merah 75%), 3 (daun ashitaba 50% : kulit buah naga merah 50%), 4 (daun ashitaba 75% : kulit buah naga merah 25%) dan 5 (daun ashitaba 100% : kulit buah naga merah 0%). Hasil penelitian menunjukkan formulasi daun ashitaba dengan kulit buah naga berpengaruh secara nyata terhadap kadar abu, antioksidan, skor nilai rasa, warna bubuk dan warna seduhan tetapi tidak berpengaruh pada kadar air da skor aroma teh herbal. Perlakuan terbaik didapatkan pada perlakuan  P2 (formulasi daun ashitaba 25% dengan kulit buah naga 75%) karena menghasilkan teh herbal yang memenuhi standar SNI.
EFEK VARIASI BEBAN PENDINGINAN TERHADAP COEFFICIENT OF PERFORMANCE (COP) MESIN PENDINGIN PADA BOX COOLER ALAT DISTILASI Ahmad Akromul Huda; Karyanik Karyanik; Earlyna Sinthia Dewi
Jurnal Agrotek Ummat Vol 8, No 2 (2021): October 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jau.v8i2.5239

Abstract

Refrigerator has been widely used by the community and can be found in almost every shop, office building and household. The application of refrigeration machines can also be developed in many other equipment and machines, one of which is in the distillation apparatus. Distillation is a method of separating two substances. A distillation machine using a cooling machine in the condenser will be very helpful, especially for distillation. This study aims to determine the effect of cooling on the performance of the cooling machine. Cooling engine performance coefficient of achievement (COP). Load variations are carried out by adjusting the boiler temperature using a thermostat. In this study, data on the temperature and pressure of the refrigerant flowing in the refrigeration system were taken at four points, namely before entering the compressor, before entering the capillary tube and before entering the evaporator . In this study also used four variations of the cooling load given to the box cooler of 110 °C, 125 °C, 140 °C, and 155 °C. Then the temperature and pressure data is processed to get the COP value every time from all variations of the cooling load. The results showed that the increaseing in the cooling load, the smaller the COP value of the cooling machine. In its effect on the length of time the COP value of each variation of the cooling load increases. The highest COP value in this study was obtained at a cooling load temperature of 110 ºC of 10.69 and the lowest was obtained at a temperature of 155 ºC of 9.38.
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT DARI AMPAS BIOGAS (BIO-SLURRY) KOTORAN SAPI DI DESA PERESAK KABUPATEN LOMBOK BARAT Muanah Muanah; Karyanik Karyanik; Muliatiningsih Muliatiningsih; Suwati Suwati; Earlyna Sinthia Dewi
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 3, No 1 (2019): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.524 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v3i1.1295

Abstract

ABSTRAKSalah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan masyarakat dalam bertani adalah kecukupan pupuk dalam pemeliharaan.  Melihat fenomena yang terjadi beberap dekade ini masyarakat sering mengalami gagal panen disebabkan langkanya ketersediaan pupuk, sehingga menyebabkab masa pemupukan tertunda. Maka dari itu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat desa Peresak untuk mengolah ampas biogas (Bio-Slurry) kotoran sapi menjadi pupuk organik padat. Kegiatan pendampingan ini dilakukan supaya masyarakat mampu mengahasilkan pupuk organik dengan kandungan hara yang tinggi. Selain itu, hasil yang diharapkan dari pupuk organik bio-slurry ini dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan pupuk kimia, karena pupuk organik yang dihasilkan sudah mencukupi nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dan dapat memperbaiki kondisi tanah secara perlahan serta dapat menekan biaya produksi. Kata kunci: Kotoran sapi, bio-slurry, pupuk organik, nutrisi.ABSTRACTOne of the factors affecting the success of the community in farming is the adequacy of fertilizer in the maintenance.  Seeing the phenomenon that occurs several decades the community often experienced crop failure due to the scarred availability of fertilizer, so that the fertilization period is delayed. Therefore, this activity aims to provide counseling and training to the community of Peresak village to process biogas pulp (Bio-Slurry) of cow manure into solid organic fertilizer. This mentoring activity is done so that people are able to reduce organic fertilizer with high nutrient content. In addition, the expected result of bio-slurry organic fertilizer can reduce public dependence on the use of chemical fertilizers, because the resulting organic fertilizer is sufficient nutrients needed by plants and can improve soil conditions and can reduce production costs. Keywords: Cow manure, bio-slurry, organic fertilizer, nutrients.
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAHU MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR DI LOMBOK TENGAH NTB Suhairin Suhairin; Muanah Muanah; Earlyna Sinthia Dewi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.152 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3144

Abstract

ABSTRAKPembuatan tahu menghasilkan volume limbah yang cukup banyak terutama limbah cairnya. Limbah cair tahu ini mengandung protein tinggi yang mudah terurai dengan cepat. Cairan ini apabila dibuang ke lingkungan tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu dapat menyebabkan bau busuk dan suasana yang tidak enak. Maka dari itu tujuan kegiatan pengabdian ini untuk mengolah limbah cair tahu menjadi pupuk organik dengan cara fermentasi. Proses fermentasi membutuhkan waktu selama 14 hari dengan tambahan EM4, air kelapa, gula putih, dan air secukupnya. Semua bahan dicampur dan diaduk merata kemudian dimasukkan ke dalam wadah tertutup. Setelah dua minggu pupuk organik cair sudah dapat dimanfaatkan untuk pemupukan tanaman oleh masyarakat di desa Mertak Tombok Kabupaten Lombok Tengah.  Kegiatan ini melibatkan 15 orang mahasiswa KKN dan 12 orang masyarakat dikumpulkan dalam satu ruang siap menerima materi dan penjelasan. Bentuk evaluasi dilakukan secara berkala dengan melakukan kunjungan, memantau secara langsung proses fermentasi; dan pemanfaatan produk pupuk cair ini secara terbatas.Kata kunci: limbah cair tahu; fermentasi; pupuk organik cair. ABSTRACTMaking tofu produces a large volume of waste, especially liquid waste. Tofu liquid waste contains high protein which is easily broken down quickly. If this liquid is disposed of into the environment without treatment it can cause a bad smell and an unpleasant atmosphere. Therefore, the aim of this service is to process the tofu liquid waste into organic fertilizer by means of fermentation.The fermentation process takes 14 days with the addition of EM4, coconut water, white sugar, and enough water. All ingredients are mixed and stirred evenly then put in a closed container. After two weeks, the liquid organic fertilizer can be used for fertilizing plants by the community in Mertak Tombok village, Central Lombok Regency. This activity involved 15 KKN students and 12 community members gathered in one room ready to receive material and explanations. This form of evaluation is carried out periodically by conducting visits, directly monitoring the fermentation process; and limited use of this liquid fertilizer product. Keywords: Tofu liquid waste, fermentation, liquid organic fertilizer.