Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Enforcement of Islamic Sharia and the Ideological Battle of Right Islam vs Center Islam Post-Reformation in Bugis Land: Penegakkan Syariat Islam dan Pertarungan Ideologi Islam Kanan vs Islam Tengah Pasca Reformasi di Tanah Bugis Muhammad Dalle; Muhammad Jundi
Al-Maktabah: Jurnal Studi Islam Interdisiplin Vol. 1 No. 1 (2024): April
Publisher : Syamilah Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komite Persiapan Penerapan Syariat Islam (KPPSI) menghadapi dinamika pro dan kontra di Sulawesi Selatan, di mana Islam kanan mendukungnya melalui berbagai organisasi Islam di luar NU dan Muhammadiyah, dan dipengaruhi oleh tokoh-tokoh mantan DI/TII Sulawesi Selatan yang mendirikan lembaga pendidikan Islam seperti Darul Istiqomah Maros dan Darul Huffaz Tujuhtujuh Bone. Selain itu, dukungan datang dari keturunan Kahar Muzakkar yang aktif dalam kegiatan keagamaan dan politik, seperti Aziz Kahar, yang memainkan peran penting dalam arena politik, termasuk sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) dan tokoh dalam Hidayatulah Sulawesi Selatan. Di sisi lain, Islam tengah, yang berafiliasi dengan NU dan diwakili oleh alumni As'adiyah serta tokoh DDI, cenderung menentang KPPSI, meskipun ada kader DDI yang mendukungnya. Namun, perbedaan pandangan ini tidak menimbulkan kebencian, karena gerakan KPPSI dalam mengamankan legitimasi politik dalam kerangka demokrasi telah memperkuat posisi Islam sayap kanan, dan KPPSI dianggap sebagai representasi positif bagi komunitas Bugis dalam mengartikulasikan aspirasi Islam politik dalam konteks demokrasi.
Enforcement of Islamic Sharia and the Ideological Battle of Right Islam vs Center Islam Post-Reformation in Bugis Land: Penegakkan Syariat Islam dan Pertarungan Ideologi Islam Kanan vs Islam Tengah Pasca Reformasi di Tanah Bugis Muhammad Dalle; Muhammad Jundi
Al-Maktabah: Jurnal Studi Islam Interdisiplin Vol. 1 No. 1 (2024): April
Publisher : Syamilah Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komite Persiapan Penerapan Syariat Islam (KPPSI) menghadapi dinamika pro dan kontra di Sulawesi Selatan, di mana Islam kanan mendukungnya melalui berbagai organisasi Islam di luar NU dan Muhammadiyah, dan dipengaruhi oleh tokoh-tokoh mantan DI/TII Sulawesi Selatan yang mendirikan lembaga pendidikan Islam seperti Darul Istiqomah Maros dan Darul Huffaz Tujuhtujuh Bone. Selain itu, dukungan datang dari keturunan Kahar Muzakkar yang aktif dalam kegiatan keagamaan dan politik, seperti Aziz Kahar, yang memainkan peran penting dalam arena politik, termasuk sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) dan tokoh dalam Hidayatulah Sulawesi Selatan. Di sisi lain, Islam tengah, yang berafiliasi dengan NU dan diwakili oleh alumni As'adiyah serta tokoh DDI, cenderung menentang KPPSI, meskipun ada kader DDI yang mendukungnya. Namun, perbedaan pandangan ini tidak menimbulkan kebencian, karena gerakan KPPSI dalam mengamankan legitimasi politik dalam kerangka demokrasi telah memperkuat posisi Islam sayap kanan, dan KPPSI dianggap sebagai representasi positif bagi komunitas Bugis dalam mengartikulasikan aspirasi Islam politik dalam konteks demokrasi.