Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SISTEM PENYANGGA KEHIDUPAN DAN PEMELIHARAAN IKAN PADA KOLAM SENTUH AKUARIUM PUBLIK Prasetiawan, Nanda Radhitia; Kurniasih, Ratna Amalia; Mulyadi, Usep; Setiawan, Agus; Ma’muri, Ma’muri; Bramawanto, Rikha; Widyanto, Salasi Wasis; Kuncoro, Ari; Wisnugroho, Susilo; Yusharto, Tanki; Sudrajat, Rahayu
Jurnal Aquatik Vol 5 No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/aquatik.v5i2.8457

Abstract

Kolam sentuh air laut merupakan salah satu wahana yang umum ditemui pada akuarium publik. Fasilitas ini menjadi media yang memungkinkan adanya interaksi antara pengunjung dengan biota melalui sentuhan ataupun pemberikan pakan. Belum banyak laporan terkait manajmen kolam sentuh air laut pada akuarium publik di Indonesia. Makalah ini mendeskripsikan aspek desain sistem penyangga kehidupan, komunitas biota serta menajemen pemeliharaan ikan dari salah satu kolam sentuh air laut pada akuarium publik. Kolam sentuh bervolume 15.000 liter menggunakan sistem resirkulasi dengan bak filter terpisah, protein skimmer dan sand filter serta memanfaatkan pencahayaan buatan. Wavemaker digunakan untuk menghasilkan arus pada kolam. Suhu, salinitas, pH, DO air memenuhi kriteria untuk pemeliharaan biota air laut. 9 jenis ikan dan 1 jenis penyu dipelihara secara polikultur pada kolam sentuh. Rhina ancylostomus, Orectolobus sp. dan Chelonia mydas adalah daya tarik utama bagi pengunjung. Acanthuridae adalah famili ikan paling banyak ditemukan pada kolam sentuh. Rhina ancylostomus adalah koleksi dengan status konservasi IUCN Critically Endangered (CR) yang aktif bergerak mejelajah. Beberapa jenis ikan menunjukkan adanya perilaku yang lebih sering bersembunyi pada area yang ternaung. Ikan mengkonsumdi pakan degar dan buatan yang diberikan. Teridentifikasi 3 genus plankton pada kolam sentuh dimana Navicula mendominasi. Peramasalahan kesehatan yang tercatatat berupa infestasi Trichodina pada kulit L. cornuta dan Benedenia serta Cryptocaryon pada Diodon sp. serta exophthalmos pada L. cornuta. Optimasi sistem penyangga kehidupan dapat silakukan melalui penggunaan sump dengan filer biologis. Kata kunci: Ektoparasit, kolam sentuh, plankton, Rhina ancylostomus, sistem penyangga kehidupan
Implementation of Complex Life Support System for Reef Fish Communities in Cylindrical Oceanariums Prasetiawan, Nanda Radhitia; Ma'muri, Ma'muri; Setiawan, Agus; Kurniasih, Ratna Amalia; Bramawanto, Rikha; Mulyadi, Usep
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 12 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jstundiksha.v12i1.51533

Abstract

Oseanarium merupakan fasilitas eduwisata dengan potensi sebagai media konservasi eksitu. Oseanarium memerlukan berbagai  teknologi untuk menjaga kualitas air dan lingkungan agar sesuai untuk pemeliharaan suatu komunitas ikan tertentu. Makalah ini bertujuan memberikan gambaran tentang sistem penyangga kehidupan yang digunakan pada oseanarium silindris, komposisi serta karakteristik koleksi ikan, dan aspek pemeliharaannya. Inventarisasi dilakukan terhadap komponen penyusun sistem penyangga kehidupan; kualitas air serta diukur; komunitas ikan yang ada diidentifikasi, diamati perilakunya serta ditentukan komposisinya berdasarkan status konservasi, kebiasaan makan dan status pengelolaannya; komunitas plankton pada air, penyakit dan ektoparasit pada koleksi ikan diidentifikasi; preferensi pakan ikan ditentukan melalui observasi langsung. Oseanarium silindris menggunakan pencahayaan buatan dan penyangga kehidupan kompleks berupa sistem resirkulasi dengan sump yang dilengkapi filter fisik, biologis, sand filter, protein skimmer dan generator ozon. Komponen-komponen dihubungkan dengan jaringan pemipaan sehingga sirkulasi air berjalan secara kontinu. Pergantian air parsial diterapkan untuk menjaga kualitas air. Sistem tersebut dapat memenuhi kriteria fisik air dan telah digunakan sebagai media hidup bagi 16 jenis ikan karang yang sebagian besar merupakan omnivora serta planktivora dengan status konservasi IUCN LC. Ikan mengkonsumsi pakan segar dan buatan serta menunjukkan perilaku yang berbeda-beda pada lingkungan oseanarium. Teridentifikasi 10 genus plankton dengan kaenekaragaman sedang (H’: 2,02 ) dimana Trichodesmium sp. sebagai jenis dengan kelimpahan tertinggi. Terdapat infestasi tingkat rendah dari parasit Neobenedia sp. pada 3 jenis ikan serta kasus exophthalmia. Sistem penyangga kehidupan dapat diigunakan dalam pemeliharaan polikultur terhadap komunitas ikan karang dengan keragaman sedang yang didalamnya berisikan ikan kategori indikator kesehatan karang.