Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Metode Composite Performance Index Pada Penerima Bantuan Langsung Tunai Di Kantor Desa Aek Bamban Efendi, Zulfan; Ramadhani, Andrew; Marpaung, Hari Jalsa; Yudha, Febrian Arma
JURNAL TEKNISI Vol 3, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/teknisi.v3i2.1407

Abstract

abstrak
SYSTEM CONTROL ANDROID PADA KURSI RODA BERBASIS BLUETOOTH DAN ARDUINO Ramadhani, Andrew; Marpaung, Hari Jalsa; Julianda, Nirda; Fitriayu, Suci
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 8, No 1 (2025): February 2025
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v8i1.2655

Abstract

Kemajuan teknologi telah memberikan dampak signifikan dalam membantu kehidupan sehari-hari, termasuk bagi penyandang disabilitas fisik, khususnya Tuna Daksa. Kursi roda sebagai alat bantu mobilitas bagi penyandang disabilitas terus mengalami inovasi, salah satunya dengan integrasi sistem kontrol berbasis Android dan Bluetooth menggunakan Arduino. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menguji prototype kursi roda yang dapat dikendalikan melalui aplikasi Android, sehingga pengguna dapat mengoperasikan kursi roda dengan lebih mudah dan mandiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan tahapan perancangan perangkat keras dan lunak, pembuatan prototype, serta pengujian sistem. Alat dan bahan yang digunakan meliputi Arduino Uno, modul Bluetooth HC-05, driver motor L293D, motor DC, dan smartphone Android. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem yang dirancang dapat berfungsi sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna. Kesimpulannya, prototype kursi roda ini menunjukkan potensi untuk dikembangkan lebih lanjut dengan beberapa penyesuaian pada komponen motor dan kontrol sistem. Kata kunci: kursi roda, android, bluetooth, arduino, penyandang disabilitas
ANALISIS KINERJA JARINGAN INTERNET SATELIT LOW EARTH ORBIT (LEO): STUDI KASUS STARLINK DALAM PENYEDIAAN AKSES DI WILAYAH TERPENCIL INDONESIA Marpaung, Hari Jalsa; Ramadhani, Andrew; Harahap, Indra Romadona
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 8, No 3 (2025): August 2025
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v8i3.4001

Abstract

Abstract: The uneven distribution of network infrastructure across Indonesia’s geographical regions, particularly in remote areas, poses a significant challenge to the advancement of national digital transformation. One such affected area is Asian Agri Plantation, Division 5, located in Labuhan Batu Selatan Regency, which continues to face limited access to reliable terrestrial network connectivity. This study aims to evaluate the performance of satellite-based internet services operating in Low Earth Orbit (LEO), using Starlink as an implementative case study. The evaluation focuses on key network performance parameters, including latency, throughput, jitter, and packet loss, measured through a series of on-site field tests. A quantitative methodology was employed, utilizing primary data collection from active Starlink users in the research location. The analysis results indicate that Starlink is capable of delivering competitive internet performance, with average latency below 50 ms, download throughput ranging between 80–125 Mbps, and jitter and packet loss maintained within acceptable thresholds for interactive and streaming services. These findings suggest that LEO satellite technology holds significant potential in expanding internet accessibility in Indonesia's 3T regions (Disadvantaged, Frontier, and Outermost), while also reinforcing the case for non-terrestrial solutions in national digital infrastructure development policies. This research is expected to provide meaningful contributions to the academic discourse on satellite networking and to serve as a reference for policymakers, academics, and service providers in designing connectivity strategies for geographically challenged regions. Keywords: Low Earth Orbit (LEO) Satellite Internet; Rural Connectivity; Starlink                  Performance Evaluation Abstrak: Distribusi infrastruktur jaringan yang tidak merata di berbagai wilayah geografis Indonesia, khususnya di daerah terpencil, menjadi tantangan signifikan bagi kemajuan transformasi digital nasional. Salah satu wilayah yang terdampak adalah Perkebunan Asian Agri, Afdelling 5, yang terletak di Kabupaten Labuhan Batu Selatan, yang hingga kini masih menghadapi keterbatasan akses terhadap konektivitas jaringan terestrial yang andal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja layanan internet berbasis satelit yang beroperasi di orbit rendah (Low Earth Orbit/LEO), dengan menggunakan Starlink sebagai studi kasus implementatif. Evaluasi difokuskan pada parameter utama kinerja jaringan, meliputi latensi, throughput, jitter, dan kehilangan paket (packet loss), yang diukur melalui serangkaian pengujian langsung di lapangan. Metodologi yang digunakan bersifat kuantitatif, dengan pendekatan pengumpulan data primer secara langsung dari pengguna aktif layanan Starlink di lokasi penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa Starlink mampu memberikan performa internet yang kompetitif, dengan rata-rata latensi di bawah 50 ms, kecepatan unduh (throughput) antara 80–125 Mbps, serta nilai jitter dan packet loss yang masih berada dalam batas toleransi untuk layanan data interaktif dan streaming. Temuan ini menunjukkan bahwa teknologi satelit LEO memiliki potensi besar dalam memperluas akses internet di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Indonesia, sekaligus memperkuat argumen untuk mengadopsi solusi non-terestrial dalam kebijakan pembangunan infrastruktur digital nasional. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam pengembangan kajian ilmiah terkait jaringan satelit, serta menjadi referensi bagi para pengambil kebijakan, akademisi, dan penyedia layanan dalam merancang strategi konektivitas untuk wilayah dengan tantangan geografis tinggi. Kata kunci: Internet Satelit Orbit Rendah (LEO); Konektivitas Wilayah Terpencil; Evaluasi Kinerja Starlink
EFISIENSI PENGGUNAAN RADIOLINK MIKROTIK MANTBOX PADA TOWER PENYEBARAN JARINGAN WIRELESS UNTUK MENGHINDARI INTERFERENSI FREQUENSI Marpaung, Hari Jalsa; Ramadani, Andrew; Afandi, Adi Mas; Sitorus, Tomy Syaipullah
JURNAL TEKNISI Vol 2, No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/teknisi.v2i2.1055

Abstract

Abstract: The use of radiolink mantbox is very efficient and effective in wireless deployment, because radio mantbox has a radius of 1200 in its distribution area, and the advantages of this mantbox radio are that it is equipped with a level 4 license, which can accommodate several stations with a distance of up to 10 KM within its coverage radius, radio It is also equipped with an SFP ether slot which is capable of managing data bandwidth of more than 100 MB/s, and the advantages of the Mantbox radio are that it has a romon feature that is able to combine 1 connection with other Mikrotik[1]. This research was conducted on CV. Fajar Harapan Jaya where there has been interference between radiolinks due to radiolink frequencies that are close together so that the internet becomes disconnected, from the results of field checks it is no longer effective for adding radiolinks, so it is necessary to replace radiolinks with a radius width of 1200, namely the choice is in Radiolink Mantbox and the method used used for connecting many radiolinks, namely the point to multipoint (PTMP) method, 1 Manboxt radiolink as an access point and a radiolink that goes to the internet connection center as a station..Keywords: Mikrotik; bandwidth; wirelessAbstrak: Penggunaan radiolink mantbox sangat efisien sekali dan tepat guna pada penyebaran wireless, karena radio mantbox memiliki radius 1200 pada luas penyebarannya, dan kelebihan radio mantbox ini sudah dibekali dengan lisensi level 4, yang mampu menampung beberapa station dengan jarak hingga 10 KM dalam radius jangkauannya, radio ini juga sudah dibekali dengan slot ether SFP yang mampu mengelola data bandwith lebih dari 100 MB/s, dan kelebihan dari radio mantbox mempunyai fitur romon yang mampu menggabungkan 1 koneksi dengan Mikrotik lainnya[1]. Penelitian ini di lakukan pada CV. Fajar Harapan Jaya yang mana telah terjadinya interferensi antara radiolink disebabkan frequensi radiolink yang berdekatan sehingga membuat internet menjadi putus nyambung, dari hasil pengecekan dilapangan sudah tidak efektif untuk penambahan radiolink, sehingga perlunya penggantian radiolink dengan lebar radius 1200 yaitu pilihan ada pada Radiolink Mantbox dan metode yang digunakan untuk pengoneksian dari banyaknya radiolink yaitu dengan metode point to multi point(PTMP), 1 radiolink Manboxt sebagai Accespoint dan radiolink yang menuju pusat koneksi internet sebagai Station.Kata kunci: Mikrotik; bandwiht; wireless