Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Penyelesaian Konflik Pertanahan Tanah di Indonesia Septiyanto, Muhamad Naufal; Mardiyanti, Siti; Wulandari, Mona
Jurnal Kepastian Hukum dan Keadilan Vol 5, No 2 (2023): JURNAL KEPASTIAN HUKUM DAN KEADILAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/khk.v5i2.7959

Abstract

Perkembangan sengketa dan konflik pertanahan, baik secara kualitas maupun kuantitas selalu mengalami kenaikan, penyebabnya antara lain adalah luas tanah yang tetap, sementara jumlah penduduk yang memerlukan tanah untuk memenuhi kebutuhannya selalu bertambah dan adanya akumulasi konflik kepentingan antara pemilik tanah (perorangan, masyarakat adat, badan hukum swasta, pemerintah) dengan perseorangan atau badan hukum swsata lainnya. Masalah pertanahan muncul ketika kewenangan (Hak Menguasai Negara) diperhadapkan dengan Hak Asasi Warga Negara, khusunya hak milik individu dan hak komunal (tanah ulayat). Sengketa dan konflik pertanahan sekarang ini lebih banyak konflik dan sengketa vertical yaitu konflik dan sengketa antara masyarakat dengan pemerintah atau pihak yang berwenang. Secara sepintas, yang terlihat memang konflik horizontal antara masyarakat dengan pengusaha/investor dan atau badan usaha milik Negara (BUMN). Namun dibalik itu, sebenarnya rakyat sedang berhadapan dengan Negara yang ‘melindungi’ para pengusaha dan badan usaha milik Negara. Benturan ini tidak perlu terjadi jika politik pertanahan dan politik hukum pertanahan mampu menjaga keseimbangan antara Hak Menguasai Negara dengan Hak Asasi Manusia karena kedua-duanya diamanatkan dalam Konstitusi UUD 1945.
Formulasi Dan Penetapan Nilai SPF Sediaan Losion Tabir Surya Mengandung Ekstrak Daun Jambu Biji Berdaging Putih (Psidium guajava L.) Secara In Vitro Amsiyah, Seftinur; Mardiyanti, Siti
PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science Vol 2 No 2 (2021): PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science
Publisher : Bachelor of Pharmacy Study Program, Faculty of Health Sciences, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/pc.v2i2.6310

Abstract

Latar Belakang : Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai tabir surya adalah tanaman jambu biji. Daun jambu biji berdaging buah putih (Psidium guajava L.) mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid kuersetin. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan menentukan nilai SPF sediaan losion dari ekstrak daun jambu biji berdaging putih. Metode: Ekstraksi, Fraksinasi, Uji nilai SPF, Evaluasi karakteristik fisik losion, Uji stabilitas dengan cycling test.  Hasil: Hasil pengujian SPF secara in vitro dari ekstrak etil asetat daun jambu biji berdaging putih (Psidium guajava L.) pada konsentrasi 250 ppm adalah 15,17 dengan kategori proteksi ultra. Nilai SPF sediaan losion yang mengandung ekstrak daun jambu biji berdaging putih dengan konsentrasi 1,25% pada formula 1, formula 2, dan formula 3, berturut-turut yaitu  13.33; 13.32; 13.29. Hasil evaluasi losion tabir surya yaitu berwarna hijau muda, bau lemah, homogen, pH 6, tipe emulsi m/a, dan daya sebar 5,025-6,075 cm. Uji stabilitas dengan cycling test menunjukkan hasil bahwa ketiga fomula sediaan losion tabir surya mengandung daun jambu biji berdaging putih stabil. Kesimpulan: Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sediaan losion tabir surya yang dibuat memiliki efektivitas sebagai tabir surya dengan karakteristik fisik dan stabilitas yang baik. Kata kunci: daun jambu biji, losion, tabir surya, SPF, stabilitas.
Uji Stabilitas Krim Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum americanum L.) dan Uji Antibakteri Terhadap Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat Naya, Nabilla Aisyah Lufthya; Mardiyanti, Siti
PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science Vol 2 No 2 (2021): PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science
Publisher : Bachelor of Pharmacy Study Program, Faculty of Health Sciences, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/pc.v2i2.6317

Abstract

Latar belakang: Jerawat merupakan kondisi kelainan kulit yang diakibatkan adanya penyumbatan dan peradangan pada saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Jerawat juga terjadi karena peningkatan infeksi kulit akibat aktivitas bakteri. Propionibacterium acnes merupakan salah satu bakteri penyebab jerawat yang menyebabkan terjadinya inflamasi jaringan. Salah satu bahan alam yang memiliki potensi sebagai antijerawat adalah kemangi (Ocimum americanum L.). Tanaman kemangi mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, dan steroid yang memiliki sifat antibakteri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan krim dari ekstrak daun kemangi yang memiliki aktivitas antibakteri dengan stabilitas yang baik. Metode: Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian eksperimental laboratorium. Hasil: Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar ekstrak daun kemangi sebesar 25% mampu menghambat aktivitas antibakteri dengan diameter zona hambat sebesar 5,00 mm. Hasil uji stabilitas sediaan dengan metode cycling test menunjukkan bahwa ketiga formula krim ekstrak daun kemangi stabil selama masa penyimpanan. Kesimpulan: ekstrak daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Kata Kunci: Kemangi, Jerawat, Krim, Stabilitas, Propionibacterium acnes.
Formulasi dan Uji Aktivitas Krim Antibakteri Ekstrak Ethanol Jahe Gajah (Zingiber offcinale Rosc.) Terhadap Staphylococcus aureus Aqsyal, Muhammad; Mardiyanti, Siti
PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science Vol 4 No 1 (2023): PharmaCine: Journal of Pharmacy, Medical and Health Science
Publisher : Bachelor of Pharmacy Study Program, Faculty of Health Sciences, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/pc.v4i1.9035

Abstract

Latar Belakang: Jahe gajah mengandung senyawa flavanoid, alkaloid, terpenoid, dan fenolik yang memiliki sifat antibakteri salah satunya terhadap bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif yang menyebabkan infeksi pada kulit Tujuan: memformulasikan sediaan krim dari ekstrak Jahe Gajah yang memiliki aktivitas antibakteri Metode: Sampel jahe gajah diekstraksi dengan metode maserasi, selanjutnya formulasi dan evaluasi krim dan pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi sumuran Hasil: sediaan krim ekstrak jahe gajah dengan variasi konsentrasi asam stearat 17.5% menunjukkan zona hambat sebesar 6,4 mm, kontrol negatif DMSO 2% tidak menunjukkan zona hambat berbeda dengan kontrol positif klindamisin yang menunjukkan zona hambat Kesimpulan: krim ekstrak jahe gajah memiliki sifat antibakteri terhadap Staphylococcus aureus.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Sabut Kelapa (Cocos nucifera Linn.) Terhadap Bakteri Cutibacterium acnes Farhah, Amelia; Mardiyanti, Siti
Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika Vol 2, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jff.2024.v2i2.9732

Abstract

Cutibacterium acnes is the main bacteria that causes acne. Acne is a skin infection that is common and often complained about. Acne is an obstructive skin disease and chronic inflammation of the pilosebaceous glands, which is characterized by the appearance of comedones, papules, pustules and nodules. Treatment of acne can be done with the help of antibiotics. However, continuous use of antibiotics can cause resistance. This study aims to test the antibacterial activity by using natural ingredients, namely ethanol extract of coconut husk (Cocos nucifera L.) against Cutibacterium acnes. The study was carried out by extracting coconut husk simplicia using maceration method using 96% ethanol solvent. From the extraction results obtained, the antibacterial activity was then tested using the well diffusion method. The results obtained were that the ethanol extract of coconut husk contained tannins, flanonoids, saponins and terpenoids. The results of the antibacterial activity test showed that 7.5% coconut husk ethanol extract produced an inhibitory zone diameter of 7.05 mm, 10% extract produced an inhibitory zone diameter of 13.05 mm, and 12.5% extract produced an inhibitory zone diameter of 14 . 15 mm with strong antibacterial properties.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 96% Daun Meniran (Phyllanthus niruri L.) Terhadap Bakteri Cutibacterium acnes Penyebab Jerawat Putri, Denis Syah; Mardiyanti, Siti
Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika Vol 2, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jff.2024.v2i2.9738

Abstract

Jerawat merupakan masalah kulit yang menjadi banyak perhatian dari berbagai kalangan. Jerawat adalah penyakit inflamasi kronis folikel pilosebasea yang ditandai dengan terbentuknya papul, pustul ataupun nodul. Jerawat dapat terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah infeksi bakteri. Cutibacterium acnes merupakan bakteri gram positif yang memiliki peran utama dalam patogenesis jerawat. Pengobatan jerawat dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dengan sediaan topikal maupun oral. Akan tetapi pengobatan tersebut memiliki efek samping berbahaya seperti terjadinya resistensi bakteri. Oleh karena itu, bahan alam menjadi alternatif dalam pengobatan jerawat. Meniran (Phyllanthus niruri L.) merupakan bahan alam yang secara tradisional digunakan untuk berbagai pengobatan, salah satunya adalah  sebagai antijerawat. Tanaman meniran mengandung senyawa flavonoid, terpenoid, saponin, tanin, dan alkaloid yang dapat bertindak sebagai agen antibakteri pada bakteri penyebab jerawat. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimental laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun meniran terhadap bakteri Cutibacterium acnes. Daun meniran diekstraksi menggunakan metode maserasi dan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Cutibacterium acnes dengan menggunakan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun meniran memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Cutibacterium acnes yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya konsentrasi ekstrak
Formulasi, Uji Stabilitas, Dan Sifat Fisik Emulsi Minyak Jarak (Ricinus Communis. L) Dengan Variasi Emulgator Endrasti, Gresia Adriel; Mardiyanti, Siti
Jurnal Farmasi dan Farmakoinformatika Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jff.2025.v3i1.12590

Abstract

Emulsi merupakan suatu sistem heterogen yang secara termodinamika tidak stabil, terdiri dari paling sedikit dua fase cairan yang tidak bercampur. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi, melakukan uji stabilitas, dan mengevaluasi sifat fisik emulsi minyak jarak (Ricinus communis. L) dengan variasi emulgator. Tiga jenis emulgator yang digunakan adalah Na-CMC, kombinasi Tween 80 dan Span 80, serta PGA (gom arab), dengan variasi konsentrasi. Evaluasi dilakukan terhadap organoleptik, homogenitas, pH, tipe emulsi, dan dilakukan uji stabilitas fisik. Uji stabilitas fisik dilakukan selama 4 minggu, dengan pengamatan sediaan dilakukan setiap minggu, dari minggu pertama hingga minggu keempat pada suhu kamar (25-35°C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan emulgator sangat berpengaruh terhadap stabilitas dan kualitas fisik emulsi yang dihasilkan. Uji stabilitas diperlukan untuk menilai ketahanan produk emulsi selama periode penyimpanan. Hasil penelitian stabilitas sediaan dari ketiga emulgator yang paling terbaik adalah PGA (Gom Arab) dengan konsentrasi 30%. 
Optimizing Ultrasonic Extraction of Enhalus acoroides to Enhance Physicochemical Traits and Antioxidant Activity Mardiyanti, Siti; Anwar, Effionora; Desmiaty, Yesi; Sadiah, Siti
Jurnal Jamu Indonesia Vol. 10 No. 3 (2025): Jurnal Jamu Indonesia
Publisher : Tropical Biopharmaca Research Center, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jji.v10i3.419

Abstract

Enhalus acoroides is a seagrass species known for its antioxidant potential due to its flavonoid content, including quercetin. This study aimed to optimize the extraction time using the ultrasound-assisted extraction (UAE) method based on physicochemical parameters and antioxidant activity. The simplicia was extracted for 20, 30, and 40 minutes, each in triplicate, using 96% ethanol acidified with 1% HCl. The results demonstrated that extraction time significantly influenced the physicochemical properties, including yield (highest at 30 minutes: 40.2%), total phenolic content (1.153 mg GAE/g), total flavonoid content (0.318 mg QE/g), quercetin content (0.316 mg/g), and antioxidant activity (IC₅₀ = 58.44 ppm), whereas no significant effect was observed on total ash content. Qualitative phytochemical screening revealed the presence of alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, and triterpenoids. Based on these findings, a 30-minute extraction time is recommended as the optimal condition for obtaining E. acoroides extract with the highest antioxidant activity.