Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PENURUNAN VACUUM PADA SAAT BACKWASH CONDENSER TERHADAP HEAT RATE TURBIN DI PLTU Imron Rosyadi; Dhimas Satria; Cecep Cecep
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 1, April 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.909 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v0i1.723

Abstract

Pembersihan pipa Condenser pada unit PLTU sangat  penting dilakukan agar efesiensi dan efektivitas alat penukar kalor condenser tetap terjaga dengan baik. Pola pembersihan yang dilakukan di PLTU Suralaya Unit  5-7 selama ini menggunakan sistem backwash mengingat system ball cleaning sudah tidak berfungsi dengan maksimal. Akibat pola backwashing tentunya berakibat pada perubahan kinerja dari unit pembangkit secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui effektifitas dan effisiensi dari proses backwash condenser terhadap effisiensi unit dan dapat dijadikan acuan SOP untuk unit yang lain. Hasil kajian memperlihatkan adanya penurunan tekanan vacuum pada condenser yang berakibat pada penurunan efesiensithermal. Efesiensi thermal yang tinggi terjadi pada beban tinggi yaitu 450 MW dan 600 MW yakni diatas 36% sehingga pola backwashing sangat dianjurkan untuk diterapkan pada saat beban tinggi. Penurunan tekanan vacuum akibat backwashing berakibat pada peningkatan heat rate pada pembangkit yang menyebabkan peningkatan biaya operasi.
ANALISA PENGARUH KELEMBABAN SAMPAH KAYU DAN SISA MAKANAN PADA INCENERATOR PORTABLE SKALA RUMAH TANGGA Imron Rosyadi; Mekro Permana Pinem; Aswata Aswata; Yusvardi Yusuf; Dhimas Satria; Lega A.
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 1, April 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.1467

Abstract

Sampah merupakan salah satu permasalahan perkotaan yang sampai saat ini merupakan tantangan bagi pengelola kota,  peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya sebanding dengan peningkatan jumlah volume sampah. Hal ini menjadi permasalahan serius bagi Pemerintah Daerah. Dari semua sampah tersebut penyumbang terbesar yaitu sampah organik sebesar 85% dan sampah anorganik sebesar 15%. Salah satu metode alternatif penanganan sampah dapat diterapkan dirumah tangga dengan incenerator portable. Incenerator portable ini memiliki ruang pembakaran dan tempat penampung sampah yang akan dibakar. Proses pembakaran dilakukan dengan tertutup, untuk menghindari bahaya toksin maupun infeksi dari sampah yang akan dimusnahkan. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian hasil pembakaran sampah organik yang terdiri dari sampah sisa makanan dan kayu dengan variasi kadar air sampah. Dari hasil pengujian sampah organik dengan variasi kadar air, diperoleh temperatur maksimum dengan nilai kadar air awal 43,33% dengan temperatur 729oC, untuk kadar air 58,67% dengan temperatur 698oC, untuk kadar air 68,67% dengan temperatur 589oC, dan untuk kadar air 78,67% dengan temperatur 546oC. Sedangkan sampah yang tereduksi dari proses pembakaran berturut turut adalah 96%, 95%, 94,6%, dan 94,2%. Dari hasil pengujian diatas didapat hasil bahwa incenerator portable ini mampu untuk membakar sampah organik hingga kadar air 78,67%, tetapi untuk pembakaran optimal yaitu pada pembakaran hingga kadar air hingga 58,67%, dan didapat pengujian sampah organik pada incenerator dengan variasi kadar air secara umum berlangsung sempurna karena dari setiap pengujian sampah yang direduksi diatas 80%. Dan dari data tersebut didapat semakin tinggi kadar air maka semakin rendah temperatur maksimal yang tercapai dan jumlah sampah yang tereduksi.
Mass Loss Pada Pemaduan Logam Ni-Fe-Mn-Al Metode Vacuum Arc Melting Furnace Terhadap Hume-Rothery Rules Hamdan Akbar Notonegoro; Bambang Soegijono; Sovian Aritonang; Sunardi Sunardi; Dhimas Satria
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.517 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2648

Abstract

Logam paduan merupakan material hasil campuran antar logam, atau antara logam dengan elemen lain, yang dibuat untuk menghasilkan sifat dan karakter material logam yang diinginkan. Material logam paduan yang dibuat menggunakanCompact Arc Melter MAM–1 memiliki resiko terbuangnya sejumlah bagian (mass loss) komposisisaat peleburan. Untuk itu perlu diidentifikasi pengaruh metode peleburan yang digunakan terhadapkondisi mass loss. Dari Hume-Rothery’s Rules diketahui bahwa perbedaan jari-jari atom dan elektron valensi antara elemen pelarut dan terlarut mempengaruhi besarnya mass loss yang terjadi. Dalam penelitian ini telah dibuat logam paduan sistem Ni20Fe30Mn32Al18 (at. %)menggunakan Compact Arc Melter MAM – 1 dengan dua variasi level busur. Ditemukan bahwa penggunaan busur api level 3 menghasilkan kehilangan massa yang lebih besar dari level 4. Namun, komposisi paduan yang diperoleh dengan busur api level 3 lebih proporsional terhadap komposisi yang direncanakan dibandingkan dengan busur api level 4, yang mengalami defisit kandungan Mn. Dengan demikian busur api level 3 digunakan untuk mendapatkan paduan dengan rasio komposisi (wt. %) proporsional dengan komposisi yang direncanakan.
Perilaku kekasaran permukaan baja AISI 1045 terhadap kekerasan dan laju korosi serta daya lekat permukaan hasil elektroplating Sunardi Sunardi; Slamet Wiyono; Dhimas Satria; Rina Lusiani; Erny Listijorini; Wira Pratama
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 9, No 1 (2020): Jurnal TURBO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.497 KB) | DOI: 10.24127/trb.v9i1.1155

Abstract

Electroplating is the coating metals with thin layers of other metals by electrolysis to improve the surface properties of materials, especially corrosion resistance. Electroplating is widely used in the automotive, electronics, medical, aerospace, gas, and oil industries. This study will discuss the effect of substrate surface roughness of AISI 1045 steel toward surface roughness, hardness, corrosion rate, and bonding strength of the coating. The surface roughness of the substrate is obtained by grinding process using sandpaper with grades 80, 320, and 1000. In this study, the coating material is Chromium. The electroplating parameters used in this research are 5-volt voltage, current 500 Amperes, and the time of 15 minutes. From this research, it is known that the surface roughness of the substrate material has an influence on the quality of the coating. The lower the surface roughness, improve the roughness, hardness, corrosion rate, and bonding strength.Keywords: electroplating, surface roughness, hardness, corrosion rate, bonding strength.
Perancangan Sistem Kendali Suhu Pada Mesin Pengering Hybrid Menggunakan Metode Fuzzy Logic: Design of Temperature Control System on Hybrid Drying Machine using Fuzzy Logic Method Dhimas Satria; Erny Listijorini; Muhammad Ramdhan Nurghodan
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 3 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.746 KB)

Abstract

Food security is condition related to food supply sufficient in quantity and quality, safety, diversity, nutritious content, equitability and affordability. Post harvest handling of paddy is a very strategic effort in order to support the increase of rice production and food security. Drying is an activity on post harvest that aimed to reduce water content. Various type of paddy’s drying machine has been constructed to enhance drying process. However, most drying machine constructed in large dimension and operated using fossil fuel. To overcome these problems, hybrid technology is proposed, i.e. grain-drying machine using combination of solar and biomass energy. This machine is equipped with fuzzy logic control system using microcontroller Arduino Mega 2560 R3 as fan velocity control center based on reading of sensor HT11 that able to detect temperature and humidity in drying room also sensor K Type thermocouple Max6675 that detect temperature in combustion chamber and heat exchanger. This research aimed to support continuity of drying process in order to determine each sensor’s period to achieve their setting point. Based on 90 minutes trial period, the result show maximum temperature reduction 2,17% (wet basis), maximum temperature 50ºC, setting point for temperature (45ºC) achieved in 60 minutes, minimum humidity 18%, and setting point for humidity achieved in 30 minutes.
RANCANG BANGUN TUNGKU BIOMASSA MESIN PENGERING RUMPUT LAUT KAPASITAS 600 KILOGRAM PER PROSES [Design of Biomass Furnace for Seaweed Drying Machine with Capacity of 600 Kilograms per Process] Dhimas Satria; Ririn Irnawati; Sirajuddin -; Sakinah Haryati; Adi Susanto; Imron Rosyadi; Moch Maulana Rizky Wicaksono
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.736 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v5i2.57

Abstract

Drying of seaweed in Indonesia, especially in Lontar village, Serang still using manual and traditional way. Manual drying in the rainy season often results in farmers often failing to dry out the harvested. Using an artificial dryer on the market adds considerable production costs because it uses petroleum, gas and electric energi. Therefore, it takes a cost-effective artificial drier, so the final task is to make the seawater biomass fireplace furnace. The research methodology used is the design method of Pahl and Beitz with QFD. The result of this research is this biomass furnace fueled rice husk. Furnace dimension 700 mm x 700 mm x 1200 mm and combustion chamber 600 mm x 650 mm x 1000 mm, the volume of the combustion chamber 0.39 m3 and the volume of hot air space used 0.141229 m3, wall combustion chamber as heat exchangers using materials mild steel with 1.9 m2 surface area and wall thickness of 4 cm and air delivered fan with 4053.6 CMH capacities. Keywords: Pahl and Beitz, QFD, seaweed, biomass furnace ABSTRAK Pengeringan rumput laut di Indonesia, khususnya di desa Lontar Kabupaten Serang masih menggunakan cara manual dan tradisional. Pengeringan secara manual pada musim hujan sering mengakibatkan petani sering gagal mengeringkan hasil. Menggunakan pengering buatan yang ada dipasaran menambahkan biaya produksi yang cukup besar karena menggunakan energi minyak bumi, gas dan enargi listrik. Oleh karena itu, diperlukan pengering buatan yang hemat biaya, maka dari itu tugas akhir ini membuat tungku biomassa mesin pengering rumput laut . Metodologi penelitian yang dipakai adalah metode perancangan Pahl and Beitz dengan QFD. Hasil penelitian adalah tungku biomassa ini berbahan bakar sekam padi. Tungku berdimensi 700 mm x 700 mm x 1200 mm dan ruang bakar berdimensi 600 mm x 650 mm x 1000 mm, volume ruang bakar 0,39 m3 dan volume ruang udara panas yang dipakai 0,141229 m3, dinding ruang bakar sebagai penukar kalor menggunakan material mild steel dengan luas permukaan 1,9 m2 dan tebal dinding 4 cm serta udara yang dihantarkan kipas dengan kapasita 4053,6 CMH. Kata kunci: Pahl and Beitz, QFD, rumput laut, tungku biomassa