Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

NILAI-NILAI TAZKIYAT AN-NAFS DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ANAK (KAJIAN SURAT ASY-SYAMS AYAT 7-10) Rafidhah Hanum; Fakhrul Rijal
FITRAH: International Islamic Education Journal Vol 3 No 2 (2021): Fitrah: International Islamic Education Journal
Publisher : FITRAH was published by the Center for Research and Community Service (LP2M) Ar-Raniry Islamic State University Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is entitled "The Values ​​of Tazkiyatun An-Nafs and Its Implementation in Children's Education". Human nature is the most perfect creature created by Allah SWT with the status of caliph and bears a very heavy moral responsibility because human nature tends to good and bad. Given this nature, humans are required to live this life with purity of body and soul. Seeing this, researchers are interested in researching the concept and form of tazkiyatun an-nafs in Surah ash-Shams verses 7-10 and how to implement tazkiyatun an-nafs in children's education. The purpose of this study was to look at the concept and form of tazkiyatun an-nafs in surah ash-Shams verses 7-10 and how to implement it in children's education. The approach used is a qualitative approach through library research using primary and secondary data sources. The results obtained are the concept of tazkiyatun an-nafs in the letter asy-Shams verses 7-10, namely the human soul has a tendency to do good and do evil, to avoid evil deeds, humans must cleanse the soul from despicable traits, get rid of all heart diseases. , and adorns the soul with commendable qualities. The implementation of tazkiyatun an-nafs in children's education can be done by instilling awareness of carrying out daily worship required by religious teachings because these worships such as prayer, fasting, reciting the Koran, and other noble deeds are one of the ways to purify the soul that can be implanted. on the child and must be done by the child from an early age.
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI RUKUN IMAN PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 49 KOTA BANDA ACEH Fakhrul Rijal
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i1.3321

Abstract

Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar mengajar akan menjadikan suasana belajar yang menyenangkan. Dalam proses belajar mengajar, seorang guru diharapkan dapat memberikan pengajaran yang mudah dipahami oleh siswa. Akan tetapi kenyataannya dilapangan, masih terdapat guru yang belum tepat dalam menggunakan media pembelajaran dan kurang memanfaatkan media yang ada di sekolah. Mengingat hal yang demikian, guru harus mampu menggunakan media yang tepat dan efisien dalam pembelajaran, khususnya pada pembelajaran. sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan tidak membuat siswa bosan saat belajar. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru adalah dengan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran. Pertanyaan peneliti dalam skripsi ini adalah Bagaimanakah aktivitas guru dan siswa dengan penggunaan media audio visual materi rukun iman pada siswa kelas I SDN 49 Kota Banda Aceh? Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual materi rukun iman pada siswa kelas I SDN 49 Kota Banda Aceh? penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data tentang kegiatan pembelajaran diperoleh dari pengamatan guru dalam mengelola pembelajaran, pengamatan siswa dalam proses belajar, hasil tes belajar siswa, angket respon siswa, dan wawancara. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan rumus yang sesuai dengan kriteria aktivitas yang telah ditentukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual pada siklus I pertemuan 1 dengan nilai rata-rata 53,43. Pada pertemuan 2 dengan nilai 57,28. Pada siklus II pertemuan 1 memperoleh nilai rata-rata 62,18 dan pertemuan 2 dengan nilai 76,25. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual sangat cocok di gunakan pada pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 49 Kota Banda Aceh.
KURIKULUM SEKOLAH UNGGUL: SUATU EVALUASI IMPLEMENTATIF Fakhrul Rijal
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v6i1.3347

Abstract

Kini peserta didik yang telah diajari oleh situasi lingkungan dan keluarga yang demikian hancur, harus berhadapan dengan peraturan sekolah. Tentu saja mendapat resistensi dari sebahagian mereka, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung ditunjukkan dengan sikap melawan atau kebiasaan melanggar aturan. Sementara secara tidak langsung ditandai dengan penurunan minat dan prestasi belajar siswa. Keadaan yang demikian membuat lulusan tidak seperti yang diharapkan, juga tidak seperti harapan undang-undang dan tujuan pendidikan sebagaimana yang disebutkan tadi. Terminologi sekolah unggul yang dimaksud sesungguhnya adalah sekolah efektif. Sekolah unggul adalah terjemahan bebas dari sekolah efektif. Termonilogi unggul dalam makna mengungguli tidak tepat digunakan dalam konteks pendidikan. Sekolah efektif adalah sekolah yang bermutu, memenuhi standar dan persyaratan yang ditetapkan. Sekolah unggul di Indonesia belum memenuhi kriteria dan masih di bawah standar, dibuktikan dengan hasil lulusan secara keseluruhan. Sampai saat ini belum ada kurikulum khusus untuk sekolah unggul, sebab dalam standar pendidikan kurikulum yang dipakai adalah kurikulum KTSP. Sesuai dengan prinsipnya, KTSP dapat dikembangkan (dan memang harus dikembangkan) oleh sekolah dengan berpedoman pada aturan yang berlaku. Kriteria sekolah unggul tidak ada ditetapkan secara khusus dalam Undang-undang SISDIKNAS, sebagaimana standar pendidikan ditetapkan disitu. Bahkan penjelasan khusus masalah ini yang merujuk pada PP No 19 tahun 2005 tidak terdapat dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional (sekarang Mendikbud). Kriteria dan penjelasan tentang sekolah unggul dan sekolah efektif di Indonesia sesungguhnya masih sebatas konsep, meskipun sudah ada beberapa pihak yang menerapkannya ketahap praktis. Konsep tersebut diduga dikembangkan oleh para akademisi, secara perlahan mulai diamini oleh pemerintah sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan dan tuntutan zaman.
PERKEMBANGAN JIWA AGAMA PADA MASA REMAJA (AL-MURAHIQAH) Fakhrul Rijal
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i2.3354

Abstract

Remaja adalah perpanjangan masa kanak-kanak sebelum mencapai masa dewasa. Anak-anak jelas kedudukannya, yaitu yang belum dapat hidup sendiri, belum matang dari segala segi, tubuh masi kecil, organ-organ belum dapat menjalankan fungsinya secara sempurna, kecerdasan, emosi dan hubungan sosial belum selesai pertumbuhannya. Masa remaja merupakan periode dimana individualisme semakin menampakkan wujudnya, pada masa tersebut memungkinkan mereka untuk menerima tanggung jawab atas perilaku mereka sendiri dan menjadi sadar terlibat pada perkara hal, keinginan, cita-cita yang mereka pillih. Masa muda merupakan tahap yang penting dalam pertumbuhan religious. Para remaja membutuhkan sosok pelindung yang mampu diajak berdialog dan berbagi rasa. Selain itu, mereka pun mengharapkan adanya pegangan hidup sebagai tempat bergantung, dimana bisa dijadikan sebagai wadah berbagi dalam menyelesaikan konflik batin yang dialaminnya dan dalam hal ini dukungan keluarga (orangtua), sekolah dan lingkungan sangat menentukan arah perkembangannya.
MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK MELALUI PROGRAM MABIT (MALAM BINA IMAN DAN TAQWA) DI MAN MODEL BANDA ACEH Muzammil Muzammil; FAKHRUL RIJAL
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol. 8 No. 2 (2020): Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh (LSAMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47574/kalam.v8i2.96

Abstract

Permasalah penelitian ini tentang bagaimana penerapan program Mabit (Malam Bina Iman Dan Taqwa) dalam upaya membentuk karakter religius peserta didik di MAN Model Banda Aceh. Karakter muslim yang baik merupakan komponen utama yang harus ada dalam setiap muslim. Pembinaan karakter religius peserta didik ini harus digalakkan karena melihat kondisi moral peserta didik hari ini sangat menurun sehingga salah satu diantara usaha tersebut adalah dengan melaksanakan MABIT di sekolah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan MABIT di MAN Model serta dampak apa saja yang diharapkan untuk peserta didik itu sendiri. Penelitian ini bersifat kualitattif yang menggunakan metode observasi dan wawancara. Adapun hasil penelitian ini menggambarkan penerapan MABIT di MAN Model selaras dengan nilai nilai pendidikan karakter dalam islam sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah Saw. Abstract The problem of this research is how the implementation of the Mabit program (Night of Building Iman and Taqwa) in an effort to form the religious character of students in the MAN Model Banda Aceh. A good Muslim character is a major component that must be present in every Muslim. The development of the religious character of students must be encouraged because seeing the moral condition of students today is very decreasing so that one of the efforts is to implement MABIT at schools. The purpose of this research is to find out how the application of MABIT in the MAN Model and what impacts are expected for the students themselves. This research is qualitative, using observation and interview methods. The results of this study describe the application of MABIT in the MAN Model is in line with the values ​​of character education in Islam as has been done by the Prophet Muhammad.
BELAJAR MENURUT PERSPEKTIF AL-QUR’AN Fakhrul Rijal
JURNAL HANDAYANI PGSD FIP UNIMED Vol 6, No 2 (2016): HANDAYANI JOURNAL
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.971 KB) | DOI: 10.24114/jh.v6i2.6521

Abstract

Abstract :  Learning Perspective Qur'an. The research objective was to describe the perspective of learning the Qur'an. Data were collected and analyzed descriptively. Discussion of research shows that it is understood that Islam actually pay attention to the importance of science as well as the urgency of studying the science. It is widely discussed in the al-Quran and al-Hadith. Even in the teaching of Islam is believed that, the learner will have the knowledge that will be useful for the sake of living in the world, as well as the provision for success in life in the hereafter. Keywords : Learning, Perspective Qur'an Abstrak : Belajar Menurut Perspektif Al-Qur’an. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan belajar menurut perspektif Al-Qur’an. Data dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif. Pembahasan dalam penelitian menunjukkan bahwa dapat dipahami bahwa Islam benar-benar memperhatikan pentingnya ilmu pengetahuan serta urgensi mempelajari ilmu pengetahuan tersebut. Hal ini banyak dibicarakan di dalam al-Qur’an dan al-Hadith. Bahkan di dalam ajaran Islam diyakini bahwasanya, orang yang belajar akan memiliki ilmu yang nantinya akan berguna untuk kepentingan hidup di dunia, serta bekal untuk keberhasilan hidup di akhirat kelak. Kata kunci : Belajar, Perspektif Al-Qur’an
Millennial Women's Understanding in Aceh on Islamic Education, Jihad, and Suicide Bombing in Sibolga Raihan, Raihan; Muhammad Ichsan; Muzakir; Nurma Dewi; Fakhrul Rijal; Putri Ananda Sari
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 02 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i02.6352

Abstract

The discussion on jihad and suicide bombings in Indonesia shows a new pattern of jihadists and suicide bombers recruiting young women. Jihad is defined by the ulama as a genuine human effort to worship Allah SWT, but there are some people who misinterpret this meaning. This research is field research using a qualitative approach. This research was conducted at three universities in Aceh, namely Teuku Umar University (UTU) in Meulaboh, Malikus Saleh University Lhokseumawe, and IAIN Gajah Puteh in Takengon. Because this research highlights the knowledge of jihad in young women, the research object is female students at the three universities. Meanwhile, data collection techniques include interviews, documentation and social media observations regarding the phenomenon of knowledge of jihad and suicide bombings. The results of this research show that millennial women are less familiar with the word jihad, however, millennial women have their own reasoning about jihad. In response to the Sibolga bomb, the news was not followed closely, but millennial women did not agree with the teachings of the Islamic religion being conveyed in a violent manner.
REVITALISASI KEARIFAN LOKAL DALAM MENEGUHKAN MODERASI BERAGAMA DI ACEH SINGKIL Fakhrul Rijal; Nurma Dewi
AR-RA'YU : Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 3 No. 1 (2025): AR-RA'YU : Jurnal Hukum Keluarga
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah (STIS) Nahdlatul Ulama Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55721/x28wpt53

Abstract

Masyarakat Kristen di Singkil mayoritas berasal dari suku Pakpak. Ada yang mengatakan, bahwa suku Singkil yang ada di Singkil-Subulussalam juga bagian dari suku Pakpak yang pada masa lalu hijrah ke Singkil dan dikenal dengan nama Pakpak Boang (Lister Berutu, dan Nurbani Padang, 2017). Salah satu argumennya karena adanya kesamaan bahasa dan marga. Tapi mayoritas orang Singkil berpendapat bahwa Suku Singkil adalah Singkil dan berbeda dengan Pakpak. Adapun kemiripan bahasa dan marga karena suku Singkil dan Pakpak merupakan satu rumpun yang sama-sama migrasi ke Indonesia dari teluk Martaban (Muadz Vohry, 2013). Terlepas dari perbedaan pendapat itu, ada hal penting yang harus diungkap dan diperbesar, yakni kemiripan marga dan bahasa. Dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang Singkil yang bukan penutur bahasa Pakpak dapat berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa Pakpak. Selain itu, orang adanya marga yang sama dapat dikaitkan pada kesamaan nenek moyang melalui pembahasan silsilah (Terombo). Ketika peristiwa 2001 terjadi, Pemerintah Daerah segera melakukan upaya pencegahan sehingga keributan tidak sempat terjadi. Bupati Aceh Singkil saat itu, alm. Makmur Syahputra melakukan komunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat kedua belah pihak. Banyak yang percaya, salah satu faktor pendukung keberhasilan Makmur Syahputra mencegah konflik 2001 adalah karena pendekatan marga dan bahasa yang dilakukan dimana beliau sendiri merupakan Suku Pakpak bermarga Bancin. Bila kita gali lebih jauh, sangat mungkin ada hal-hal lain yang bisa diangkat ke permukaan dan dijadikan perekat persatuan dan kerukunan, sehingga dapat memperkecil perbedaan dan mengedepankan persamaan. Hanya saja belum dikaji secara serius. 
Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengoptimalkan Pelaksanaan Shalat Zuhur Berjama’ah di MAN 3 Aceh Besar Evi Nurhovivah; Ainal Mardhiah; Murni; Fakhrul Rijal
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.4500

Abstract

Guru bukannya menjadi pendidik tetapi berperan penting dalam membingbing dan pengawasan kepada peserta didik, guru pendidikan agama Islam sangatlah berperan penting dalam meningkatkan kualitas keagamaan peserta didik nya, dalam hal ini seorang guru mimiliki strategi tersendiri dalam mengomtimalkan pelaksanaa shalat zuhur berjama’ah di sekolah MAN 3 Aceh Besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengoptimalkan pelaksanaan shalat zuhur berjama’ah serta untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaannya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara semi-terstruktur, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari guru pendidikan Agama Islam dan beberapa peserta didik MAN 3 Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam mengoptimalkan pelaksanaan shalat zuhur berjama’ah meliputi beberapa langkah, yaitu: (1) melakukan absensi kehadiran siswa, (2) memberikan motivasi secara rutin, (3) membiasakan siswa untuk melaksanakan shalat berjama’ah tepat waktu, (4) memberikan hukuman yang bersifat edukatif, (5) memberikan pembinaan dan nasihat secara berkelanjutan, serta (6) adanya guru piket yang mengontrol pelaksanaan shalat. Faktor pendukung pelaksanaan program ini antara lain adanya sarana prasarana yang memadai, kekompakan guru, dan sistem piket yang berjalan baik. Sedangkan faktor penghambatnya meliputi kurangnya kesadaran sebagian siswa serta tidak adanya pengawasan ketika guru piket berhalangan hadir.