Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Teknologi Tepat Guna dalam Mitigasi Banjir Sungai Gambir Tembalang Semarang Churun Ain; Siti Rudiyanti; Dina Rahayuning Pangestuti; Bragy Nizar Adi Brata
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 3 (2025): September : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/sewagati.v4i3.3151

Abstract

Flooding in the Tembalang area, particularly around the Gambir River, is a recurring problem every year. This problem is primarily caused by an increase in water discharge that is not balanced with the physical condition of the river, which is experiencing narrowing and silting. Furthermore, the presence of a bridge on Jalan Bulusari also exacerbates the situation because its construction impedes the smooth flow of water. This obstacle is further exacerbated when garbage accumulates and becomes stuck under the bridge, resulting in overflows that inundate the surrounding area. Various self-help efforts have been undertaken by the community, including submitting proposals for bridge reconstruction to relevant agencies, but have not yet produced a tangible impact. This community service activity adopted a Participatory Action Research (PAR) approach, involving the community directly in the planning, decision-making, and implementation of flood mitigation solutions. The main proposed solution is bridge reconstruction to increase river flow capacity and minimize water flow obstructions. As a supporting measure, a sensor-based water level monitoring system has been installed to serve as an early warning for local residents. Furthermore, a waste sorting program has been implemented, providing separate bins for plastic bottles and paper to reduce the potential for river blockages. This participatory approach is expected to not only increase the effectiveness of flood mitigation, but also strengthen community preparedness and resilience to disasters, while providing examples of model solutions that can be replicated in other areas with similar conditions.
POTENSI SIMPANAN KARBON PADANG LAMUN DI PANTAI POKEMON, KARIMUNJAWA Ramadona, Desti Nurul; Febrianto, Sigit; Suryanti; Latifah, Nurul; Churun Ain
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v13i2.33770

Abstract

Peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) terutama karbondioksida (CO2) menyebabkan pemanasan global. Oleh karena itu diperlukan mitigasi emisi CO2 dengan memanfaatkan potensi lamun sebagai penyimpan karbon dalam bentuk biomassa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan lamun jaringan atas dan jaringan bawah dalam menyimpan karbon di perairan Pantai Pokemon pada Agustus 2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei dan deskriptif eksploratif. Sampel diambil dari 3 stasiun pengamatan dengan line dan kuadrant transect menggunakan metode purposive sampling. Pengukuran parameter kualitas perairan dilakukan secara insitu. Analisis simpanan karbon lamun diukur menggunakan metode pengabuan atau loss on ignition (LOI). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 jenis lamun yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, dan Halophila ovalis dengan jenis T. hemprichii yang mendominasi. Total kerapatan sebesar 295,62 ind/m2 dan total penutupan yaitu 21,29%. Biomassa secara keseluruhan sebesar 74,42 gbk/m2 dengan biomassa jaringan atas sebesar 35,80 gbk/m2 dan jaringan bawah sebesar 38,62 gbk/m2. Simpanan karbon sebesar 0,23 ton C/ha dengan jaringan atas sebesar 0,10 ton C/ha dan jaringan bawah 0,13 ton C/ha. Total stok karbon mencapai 1,13 ton C dalam luasan padang lamun sebesar 4,903 ha dengan stok karbon jaringan atas bernilai 0,51 ton C dan jaringan bawah sebesar 0,62 ton C. Secara umum lamun jaringan bawah di Pantai Pokemon lebih besar menyimpan karbon.