Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS MIKROBA ENDOFIT DAUN BLIMBING WULUH (Averrhoa blimbii) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans Kustiasih Lestari; Nurtanny; Hernitati
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 6 No. 2 (2021): Bioma : Juli - Desember 2021
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v6i2.17708

Abstract

Pemanfaatan sumber bahan alamiah dalam dunia pengobatan semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan obat- obatan dan untuk mencegah semakin meningkatnya resistensi mikroba akibat penggunaan obat- obatan kimia yang tidak terkendali. Salah satu tumbuhan yang telah banyak digunakan dalam pengobatan tradisional adalah tanaman Belimbing wuluh (A. blimbii L). Mikroba endofit merupakan mikroba yang terdapat pada jaringan tanaman yang berasosiasi dengan tanaman inangnya. Mikroba endofit memberikan manfaat besar terhadap pertumbuhan tanaman inangnya karena berperan dalam membantu tanaman inang dalam penyerapan nutrisi serta berperan sebagai mikroba pertahanan inang dalam menghadapi cekaman lingkungan yang ekstrim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas mikroba endofit yang terdapat pada daun Belimbing wuluh (A. blimbii L) serta sejauh mana efektifitasnya dalam menghambat pertumbuhan jamur patogen jenis Candida albicans. Proses isolasi mikroba endofit pada daun Blimbing wuluh (A. blimbii L) yaitu dengan menumbuhkannya pada medium PDA (Potato Dextrosa Agar), selanjutnya mikroba endofit yang berhasil diisolasi akan diujikan pada jamur C. albicans. Efektivitas daya hambat mikroba endofit terhadap jamur C. albicans ditandai dengan terbentuknya zona bening disekitar jamur C. albicans. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAL) yang tersusun atas 1 faktor yaitu: perlakuaan waktu fermentasi 42, 48, dan 72 jam sehingga dihasilkan 3 kombinasi waktu fermentasi. Data dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA). Hasil penelitian memperlihatkan efektivitas mikroba endofit dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dengan rata- rata zona hambat sebesar 10,2 mm – 19,25 mm. kesimpulan penelitian tersebut adalah jamur endofit daun Blimbing wuluh efektif menghambat pertumbuhan jamur C. albicans. Kata kunci : Mikroba Endofit, Candida albicans, Blimbing wuluh, Bahan alamiah.
DAYA HAMBAT BAKTERI ENDOFIT DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa blimbii) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus pneumoniae Kustiasih Lestari; Nurtanny; Hernitati
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 8 No. 2 (2023): Bioma : Juli - Desember 2023
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Belimbing wuluh merupakan tanaman yang mudah dijumpai diseluruh wilayah Indonesia dan dipercaya turun temurun memiliki khasiat obat. Buah belimbing wuluh sangat kaya vitamin C dibutuhkan untuk kesehatan. Secara tradisonal daun blimbing wuluh (A.blimbii) juga digunakan masyarakat untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Daun blimbing wuluh (A. blimbii) dapat dimanfaatkan untuk mengobati rasa nyeri atau sakit, menurunkan kadar gula darah. Tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan bakteri endofit daun blimbing wuluh (A. blimbii) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pneumoniae. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimetal Laboratorium. Sampel menggunakan daun Belimbing wuluh yang sehat sebanyak 6 lembar dan masing- masing sampel terdiri atas 3 ulangan. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk deskriptif. Bakteri uji yang digunakan adalah Streptococcus pneumoniae Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada daun Blimbing wuluh mengandung bakteri endofit yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pneumoniae. Zona hambat tertinggi diperoleh pada fermentasi dengan waktu 48 jam yaitu 20 mm sehingga bakteri endofit daun Belimbing wuluh kategori broad spectrum. Kata kunci: Bakteri endofit, daun blimbing wuluh, daya hambat, Broad Spectrum
Upaya Pencegahan Diabetes dengan Mengontrol Kadar Gula Darah pada Masyarakat di kelurahan Harjosari Tahun 2024 Kustiasih Lestar; Sari Anggela; Dewi Septiana; Hernitati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 12 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v3i12.1526

Abstract

Keluarga yang sehat merupakan impian dan harapan dari strategi pembangunan negara. Unit terkecil dalam masyarakat yang memiliki tugas dalam pemeliharaan kesehatan untuk seluruh anggotanya. Upaya yang dapat digunakan setiap anggota keluarga untuk mencapai keluarga yang sehat salah satunya dapat mengetahui dan mengontrol kadar gula dalam darah. Pengontrolan gula darah juga dilakukan agar meminimalkan terjadinya penyakit diabetes mellitus (DM). Indonesia menempati urutan ke lima dengan jumah kasus 19,47 juta. Data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2019 dari 10 penyakit terbesar, penyakit DM berada diurutan kedua yaitu sebanyak 8.716 kasus. Pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mengetahui dan mengontrol kadar gula darah dalam tubuh sebagai salah satu upaya pengoptimalan peran dalam keluarga. Hasil kegiatan di peroleh didapatkan peningkatan jumlahnya kategori pengetahuan baik yang semula hanya pengetahuan dengan kategori baik dari 12% menjadi 76%. Sedangkan ketrampilan responden dalam pemakaian alat POCT gula darah setelah diberikan pendampingan sebagian besar mampu menggunakan alat POCT gula darah.
Uji Mortalitas Lalat Rumah (Musca Domestica) Setelah Pemberian Ekstrak Kulit Duku (Lansium domesticum Corr.) Kustiasih Lestari; Hernitati; Sri Novita Yuliet; Desi Anita
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Keilmuan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 18 (2024)
Publisher : Yayasan Pendidikan Mandira Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jimkmc.v2i18.1540

Abstract

Lalat rumah (Musca domestica) merupakan serangga yang membawa bibit penyakit yang bersumber dari sampah, limbah buangan rumah tangga dan sumber kotoran lainnya. Salah satu penyakit yang sering ditularkan oleh lalat rumah (Musca domestica) adalah diare. Upaya pengendalian dan pemberantasan lalat yaitu dengan penggunaan insektisida alami. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai insektisida alami adalah ekstrak kulit duku (Lansium domesticum Corr.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mortalitas lalat rumah (Musca domestica) serta mengetahui senyawa yang terkandung dalam ekstrak kulit duku. Penelitian menggunakan metode eksperimental laboratory dengan design penelitian posttest only control group design. Ekstrak kulit duku dibuat dengan beberapa konsentrasi yaitu 5%, 10% dan 15% kemudian disemprotkan pada lalat rumah dan diamati selama 1 jam. Berdasarkan hasil penelitian esktrak kulit duku mengandung senyawa flavonoid, saponin dan triterpenoid. Rerata kematian lalat rumah (Musca domestica) pada konsentrasi 5% mampu membunuh 5 ekor dalam waktu 27 menit, 10% mampu membunuh 5 ekor dalam waktu 18 menit, sedangkan 15% mampu membunuh 5 ekor lalat rumah dalam waktu 12 menit. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit duku (Lansium domesticum Corr.) berfungsi sebagai insektisida alami disebabkan adanya senyawa metabolit sekunder yang aktif dalam membunuh lalat rumah (Musca domestica)
Implementasi Senam Lansia Dan Edukasi Hipertensi Pada Lansia Di PSTW Husnul Khotimah Pekanbaru Masnun; Hernitati; Syafrisar Meri Agritubella; Kustiasih Lestari; Usraleli; Fauziah Yulfitria; Ibnu Rusdi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 4 No. 9 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v4i9.1929

Abstract

Hipertensi merupakan penyebab utama kematian dini diseluruh dunia. Kejadian hipertensi pada lansia di Indonesia menempati urutan sepuluh besar penyakit yang dapat dialami oleh lansia yang menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian. Upaya yang dapat dilakukan adalah senantiasa mengajak lansia untuk merubah perilaku dengan pendekatan edukasi secara terus menerus. Kegiatan pengabdian Masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi kepada lansia tentang manfaat aktivitas fisik melalui olah raga atau senam lansia serta edukasi tentang hipertensi. Kegiatan ini dilakukan di UPT PSTW Husnul Khotimah Pekanbaru pada 30 Lansia. Media Edukasi menggunakan Infokus dan Leaflet. Hasil Kegiatan didapatkan bahwa 50% peserta mengalami tekanan darah tinggi. 66,7% mampu melakukan senam lansia secara mandiri, 23,3% melakukan senam lansia dengan bantuan, dan 10% tidak mampu melakukan senam lansia akibat keterbatasan fisik. 100% lansia mampu menyebutkan pengertian hipertensi, 100% lansia mampu menyebutkan tanda dan gejala, 100% lansia mampu menyebutkan makanan apa yang boleh dan makanan apa yang tidak boleh