Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTASI KETENTUAN PASAL 4 AYAT 1 PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2020 TENTANG PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK DI DESA TIRTANADI LOMBOK TIMUR Iklima Dae Ropita; Masnun; Nuruddin
Al-IHKAM Jurnal Hukum Keluarga Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah IAIN Mataram Vol. 14 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/alihkam.v14i2.6925

Abstract

Perkawinan adalah Suatu ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk hidup bersama dalam suatu rumah tangga dan untuk mendapatkan keturunan, yang dilaksanakan menurut ketentuan-ketentuan hukum Syari'at Islam. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Pada Pasal 7 ayat (1) menyebutkan “Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 (Sembilan belas) tahun”. Dari hal tersebut terdapat masalah antara kasus perkawinan usia anak dengan peraturan perundang-undangan tentang perkawinan. Adapun Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 41 Tahun 2020 Tentang Pencegahan Perkawinan Usia Anak dalam Pasal 4 ayat 1 berbunyi “Pencegahan perkawinan usia anak dilakukan oleh: pemerintah desa, orang tua, anak, keluarga, masyarakat, dan pemangku kepentingan”.
Implementasi Senam Lansia Dan Edukasi Hipertensi Pada Lansia Di PSTW Husnul Khotimah Pekanbaru Masnun; Hernitati; Syafrisar Meri Agritubella; Kustiasih Lestari; Usraleli; Fauziah Yulfitria; Ibnu Rusdi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 4 No. 9 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v4i9.1929

Abstract

Hipertensi merupakan penyebab utama kematian dini diseluruh dunia. Kejadian hipertensi pada lansia di Indonesia menempati urutan sepuluh besar penyakit yang dapat dialami oleh lansia yang menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian. Upaya yang dapat dilakukan adalah senantiasa mengajak lansia untuk merubah perilaku dengan pendekatan edukasi secara terus menerus. Kegiatan pengabdian Masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi kepada lansia tentang manfaat aktivitas fisik melalui olah raga atau senam lansia serta edukasi tentang hipertensi. Kegiatan ini dilakukan di UPT PSTW Husnul Khotimah Pekanbaru pada 30 Lansia. Media Edukasi menggunakan Infokus dan Leaflet. Hasil Kegiatan didapatkan bahwa 50% peserta mengalami tekanan darah tinggi. 66,7% mampu melakukan senam lansia secara mandiri, 23,3% melakukan senam lansia dengan bantuan, dan 10% tidak mampu melakukan senam lansia akibat keterbatasan fisik. 100% lansia mampu menyebutkan pengertian hipertensi, 100% lansia mampu menyebutkan tanda dan gejala, 100% lansia mampu menyebutkan makanan apa yang boleh dan makanan apa yang tidak boleh
The Urgency of A Husband's Wife's Jealousy Towards Household Harmony (A Perspective of Tuan Guru in East Lombok District) Zam Zami, Muhammad Khotam; Masnun; Munir, Zainal Arifin; Bahtiar, M. Rifqi Subakti
Islam Universalia: International Journal of Islamic Studies and Social Sciences Vol 6 No 1 (2024): Islam Universalia
Publisher : Cyber Media Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56613/islam-universalia.v6i1.238

Abstract

Jealousy is a complex emotion that can cause feelings of suspicion, anger, fear, or humiliation. Jealousy can attack people of all ages and often appears when people feel threatened. This research aims to determine the phenomenon of jealousy between husband and wife in the East Lombok district. Method: This research is qualitative, using field studies with a technical phenomenological approach to data findings from interviews, observations and documentation. Data analysis was done using the reduction method, and the results were displayed in descriptive form. Result: The results of this research show that: 1) The understanding of married couples in the East Lombok district about jealousy is different from the actual concept of jealousy. 2) Tuan Guru should actively teach the community about the concept of building a family, specifically in the chapter on jealousy. Because Tuan Guru, as a religious figure, is at the forefront of shaping public understanding. 3) Tuan Guru, as a religious figure, conveys more good steps in expressing jealousy.
Pemberdayaan Literasi Mahasiswa Pesantren melalui Pelatihan Penulisan Esai Masnun; Baharun, Segaf; Hanifansyah, Nur; Hasib, Kholili; Husni, Zidan Muhtadin; Rabbany, Ahmad Syauqi
Mosaic: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2025): August 2025
Publisher : Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/mosaic.v2i2.535

Abstract

Rendahnya budaya literasi di kalangan mahasiswa, khususnya di lingkungan pesantren, menjadi tantangan serius dalam membangun tradisi ilmiah yang berkelanjutan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperkuat budaya literasi melalui workshop penulisan esai yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Literasi BEM UII Dalwa. Workshop dirancang menggunakan pendekatan Participatory Learning and Action (PLA), capacity building, dan reflective-experiential learning, serta dilaksanakan dalam tiga tahap: persiapan, pelaksanaan inti, dan evaluasi hasil. Sebanyak 40 mahasiswa dari berbagai program studi mengikuti kegiatan ini, yang mencakup motivasi literasi, teknik menulis esai, dan latihan menulis. Evaluasi dilakukan melalui lembar refleksi, observasi partisipatif, pengumpulan karya esai, dan wawancara. Hasil menunjukkan bahwa 82,5% peserta mengalami peningkatan minat menulis, 77,5% aktif dalam diskusi literasi, dan 30% menghasilkan esai yang layak publikasi. Kegiatan ini juga memicu terbentuknya inisiatif komunitas penulis internal dan kesadaran kolektif akan pentingnya artikulasi gagasan melalui tulisan. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan pelatihan yang terstruktur, partisipatif, dan kontekstual dapat membangun ekosistem literasi di lingkungan pesantren. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi model pengabdian yang dapat direplikasi dan dikembangkan lebih lanjut untuk memperkuat budaya tulis di kalangan mahasiswa berbasis pesantren.