Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Problematika Pembelajaran Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin Hidayatul Qur’an Kecamatan Randudongkal Pemalang Amalia, Ita; Lika Hestyaningsih
Al-Miskawaih Vol 3 No 1 (2022): Edisi Mei 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.033 KB) | DOI: 10.58410/al-miskawaih.v3i1.573

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pembelajaran Tahfidzul Qur’an dan problematika pembelajaran Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin Hidayatul Qur’an kecamatan Randudongkal kabupaten Pemalang Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan pendekatan lapangan (field research) dengan metode kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan wawancara, melalui pengasuh, ustadz, pengurus dan santriwati, observasi, yaitu terkait dengan proses pembelajaran santri maupun kegiatan santri dalam menghafal Al-Qur’an dan dokumentasi. Temuan peneliti ini menunjukkan bahwa: 1) Pembelajaran Tahfidzul Qur’an di pondok pesantren Roudhotut Tholibin Hidayatul Qur’an dilakukan dengan merencanakan pembelajaran, mengorganisasi dengan membuat job discribtion yang jelas dalam mengelola pembelajaran mulai dari pengasuh, ustadz dan ustadzah sampai pengurus pesantren dan pengorganisasian proses pembelajaran melalaui penyusunan jadwal disusun dengan kebutuhan santri, mengaktualisasi pembelajaran oleh ustadz, ustadzah dan pengurus melalui berbagai aktivitas harian dan aktivitas khusus pembelajaran tahfidzul Qur’an dengan berbagai metode. Metode meliputi metode musyafahah, sorogan, tadarus, sima’an, tes hafalan. 2) Dalam proses menghafal Al-Qur]an di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin Hidayatul Qur’an banyak sekali ditemukan problem/masalah. Problem tersebut diantaranya, pertama rasa malas, kedua kurang dapat membagi waktu, ketiga pengaruh teknologi atau hp, keempat tidak menguasai makhorijul huruf dan tadwid, dan kelima adalah teman yang buruk akhlaknya. Dari pihak pengasuh maupun ustadz juga berpendapat bahwa problematika santri dalam menghafal Al-Qur’an yaitu rasa malas, selain itu dengan adanya teknologi 3) Sedangkan upaya pemecahan problematika dalam proses menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin Hidayatul Qur’an pertama adanya program dari pengurus yang berupa seluruh santri wajib mengumpulkan hp mulai dari jam 17.30-22.00 dan semua santri wajib pulang ke pondok sebelum jam 18.00, kedua program dari pengasuh yang meliputi semua santri tidak boleh pulang ke kamar sampai acara ngaji selesai dan pada hari minggu semua santri tidak diperbolehkan keluar dari lingkungan pondok
ARTI DAN BENTUK BUSANA KARNAVAL DALAM PAMERAN “JOGJA FASHION WEEK” DI YOGJAKARTA TAHUN 2007 – 2014 Amalia, Ita; Helmiana, Atik
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 6, No 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v6i4.6612

Abstract

One of the goals of the Jogja Fashion Week Carnival Fashion Exhibition is to advance the fashion industry in Indonesia, as well as to reduce the number of foreign clothing imports in order to increase the selling value of traditional fabrics in Indonesia and to foster a love for Indonesian products among the general public. local. Fashion exhibitions were quite successful in presenting traditional local products throughout a seven-year period (2007–2014). This study was carried out to determine the classification of fashion trends using an art history approach, as well as to analyze the meaning and social interaction of the community using a sociological approach to art. The carnival fashion style's finale reveals numerous meanings, including fabric imagery, designer, and trademark. Physical and non-physical clothes are the two types of clothing. The style, structure, and aesthetic appearance all reveal the actual form. While the concept of manufacture, social conditions, and history can all be understood as non-physical. Several elements influence the creation of carnival costumes, including social situations involving folklore, fairy tales, and mythology. Carnival dress also emphasizes a comfortable construction, modesty, and the purpose of the garment. Designers are still involved in the "Yogja Fashion Week" event in Yogjakarata, where they make and create new forms of carnival apparel.