Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji Aktivitas Fraksi Etil Asetat Tinta Cumi-Cumi (Loligo pealeii) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa Hasnita, Hasnita; Yusuf, Muhammad; Rantisari, Andi Meinar Dwi
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 1, No 2 (2021): August, 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v1i2.213

Abstract

Tinta cumi-cumi (Loligo pealeii) diketahui mengandung melanin yang memiliki potensi sebagai antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi etil asetat cumi-cumi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa. Desain penelitian ini merupakan quasi eksperimental dengan metode difusi cakram (Kirby-Bauer). Adapun variasi konsentrasi tinta cumi (Loligo pealeii) dalam penelitian ini yakni 32%, 35%, dan 38% b/v. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat tinta cumi-cumi yang memiliki aktivitas daya hambat terbesar yaitu konsentrasi 38% dengan rerata zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis sebesar 23,02 mm dengan kategori sangat kuat dan terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa sebesar 12,2 mm dengan kategori kuat, dan secara statistik pada uji One Way Anova menunjukkan hasil signifikan dengan nilai signifikansi p<0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat tinta cumi-cumi memiliki aktivitas penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa dengan konsentrasi yang paling efektif dari fraksi etil asetat tinta cumi-cumi yaitu konsentrasi 38%.Squid ink (Loligo pealeii) is known contain melanin has potential as an antibacterial. This research was conducted for determine the antibacterial activity of the ethyl acetate fraction of squid in inhibits the growth of Staphylococcus epidermidis bacteria and Pseudomonas aeruginosa. The research design is a quasi- experimental method with disc diffusion (Kirby-Bauer). As for variations in the concentration of squid ink (Loligo pealeii) in this study are: 32%, 35%, and 38% w/v. The results showed that the ethyl acetate fraction squid ink which has the greatest inhibitory activity, namely concentration of 38% with an average zone of inhibition on growth Staphylococcus epidermidis bacteria of 23.02 mm with a very high category strong and against the growth of Pseudomonas aeruginosa bacteria by 12.2 mm in the strong category, and statistically in the One Way Anova test showed significant results with a significance value of p<0.05. Based on these results, it can be concluded that the ink ethyl acetate fraction squid has inhibitory activity on growth Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa bacteria with The most effective concentration of the ethyl acetate fraction of squid ink is concentration of 38%.
Evaluasi Interaksi Obat pada Pasien Hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar Rantisari, Andi Meinar Dwi; Yusuf, Muhammad; Ndeku, Maria Yunita; Page, Muhammad Taufik
Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology (J-HEST) Vol. 3 No. 2 (2021): Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology
Publisher : Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology (J-HEST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi terjadinya interaksi obat dan tingkat keparahannya pada pengobatan pasien hipertensi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Kota Makassar Periode Januari 2019 – April Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah observasional non eksperimental dengan pendekatan deskriptif, pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan pengambilan sampel dilakukan secara non-probability dengan memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukan dari 42 pasien yang menerima terapi obat antihipertensi terdapat 29 pasien (71,4%) yang mengalami interaksi obat dan 13 pasien (31,0%) tidak mengalami interaksi obat. Berdasarkan tingkat keparahan interaksi obat, interaksi yang paling tinggi yaitu tingkat moderate sebanyak 21 kasus (65,6%), interaksi major sebanyak 9 kasus (28,1%), dan interaksi minor sebanyak 2 kasus (6,3%). Berdasarkan mekanisme interaksi obat, interaksi farmakodinamik sebesar 23 kasus (71,9%), dan interaksi farmakokinetik sebesar 9 kasus (28,1%).