Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Relationship Between Microplastics Abundance and Sediment Organic Content in Dumai Coastal Waters Zientika, Zientika; Amin, Bintal; Yoswaty, Dessy
Journal of Coastal and Ocean Sciences Vol. 2 No. 3 (2021): September
Publisher : Department of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Plastics in the environment would eventually be degraded into plastic granules which are called microplastics. In recent years, microplastics have been spread widely not only inland but also in aquatic habitats, where averagely 5% of the plastic produced each year will end up in marine waters. The purpose of this study which was conducted in October to November 2020 was to identify the type and abundance of microplastics in the sediment as well as its possible relationship with the sediment organic matter in Dumai waters. Sediment samples were taken from Dumai coastal waters by using purposive sampling method. Identification of the types and abundance of microplastics as well as the analysis of sediment organic content were carried out in the Laboratory of Chemical Oceanography, Department of Marine Sciences, Universitas Riau. Microplastic and sediment particles were separated using 150 ml saturated NaCl solution. The types of microplastics found are fiber, fragment and films, where fiber was found to be the most commonly found (36.43%), followed by fragments (31.97%) and films (31.60%), respectively. No significant correlation found between microplastic abundance and the sediment organic content in Dumai coastal waters
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KELOMPOK KONSERVASI LASKAR MANDIRI DALAM PEMBIBITAN DAN PENANAMAN BIBIT MANGROVE DI DESA KAYU ARA PERMAI KAB. SIAK Efriyeldi, Efriyeldi; Mulyadi, Aras; Samiaji, Joko; Siregar, Sofyan Husein; Elizal, Elizal; Ramadhan, A.R; Rizki, A.; Yanti, D.H.; Despela, Despela; Sari, D.J.; Rahmita, R.; Ginting, T.B.; Wahyudi, Wahyudi; Desmarina, Y.; Zientika, Zientika
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 2 No. 1 (2020): Desember
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/p0tsbv36

Abstract

Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang mempunyai banyak peranan, namun saat ini banyak mengalami kerusakan.Upaya untuk memperbaiki kondisi telah dilakukan melalui penanaman kembali. Kegiatan itu memerlukan bibit mangrove. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, khususnya anggota kelompok konservasi Laskar Mandiri dalam membibitkan dan menanam bibit mangrove untuk kebutuhan merehabilitasi hutan mangrove yang rusak di Desa Kayu Ara Permai Kecamatan Sungai Apit. Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah ceramah, tanya jawab, peragaaan dan praktek tentang semua rangkaian pembibitan dan penanaman bibit mangrove dengan melibatkan secara langsung semua tim pengabdian termasuk mahasiswa kukerta UNRI tahun 2020. Untuk mengetahui pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan dilakukan evaluasi dengan meminta peserta mengisi kuisioner sebelum dan setelah kegiatan dilakukan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil kegiatan penyuluhan ini menunjukkan bahwa peserta mengikuti dengan serius mendengarkan materi yang disampaikan oleh tim penyuluh dari awal sampai akhir. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta sebelum adanya penyuluhan 75 % mengetahui peranan hutan mangrove meningkat menjadi 100 %, sebelum penyuluhan masih ada sekitar 10 % peserta yang belum mengetahui ciri-ciri benih atau buah matang menjadi 100 % setelah penyuluhan. Sebelum kegiatan hanya 80 % peserta yang mengetahui bahwa perlu memilih buah yang bebas hama menjadi 100%. Peserta yang sebelum pelatihan masih ada sekitar 30 % tidak mengetahui dampak kalau bibit putus akarnya waktu penanaman mejadi 95 % mengetahui dampak yang ditimbulkan. Peserta yang sebelumnya masih ada yang tidak tau (10 %) dampak penanaman saat gelombang besar menjadi 100 mengetahui. Semua peserta (100%) di akhir kegiatan pengabdian mengaku kegiatan pengabdian bermanfaat. karena masih ada hal-hal penting yang belum kami pahami.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KELOMPOK KONSERVASI LASKAR MANDIRI DALAM PEMBIBITAN DAN PENANAMAN BIBIT MANGROVE DI DESA KAYU ARA PERMAI KAB. SIAK Efriyeldi, Efriyeldi; Mulyadi, Aras; Samiaji, Joko; Siregar, Sofyan H.; Elizal, Elizal; Ramadhan, A.R.; Rizki, A.; Yanti, D.H.; Despela, Despela; Sari, D.J.; Rahmita, R.; Ginting, T.B.; Wahyudi, Wahyudi; Desmarina, Y.; Zientika, Zientika
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 2 No. 1 (2020): Desember
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang mempunyai banyak peranan, namun saat ini banyak mengalami kerusakan.Upaya untuk memperbaiki kondisi telah dilakukan melalui penanaman kembali. Kegiatan itu memerlukan bibit mangrove. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, khususnya anggota kelompok konservasi Laskar Mandiri dalam membibitkan dan menanam bibit mangrove untuk kebutuhan merehabilitasi hutan mangrove yang rusak di Desa Kayu Ara Permai Kecamatan Sungai Apit. Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah ceramah, tanya jawab, peragaaan dan praktek tentang semua rangkaian pembibitan dan penanaman bibit mangrove dengan melibatkan secara langsung semua tim pengabdian termasuk mahasiswa kukerta UNRI tahun 2020. Untuk mengetahui pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan dilakukan evaluasi dengan meminta peserta mengisi kuisioner sebelum dan setelah kegiatan dilakukan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil kegiatan penyuluhan ini menunjukkan bahwa peserta mengikuti dengan serius mendengarkan materi yang disampaikan oleh tim penyuluh dari awal sampai akhir. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta sebelum adanya penyuluhan 75 % mengetahui peranan hutan mangrove meningkat menjadi 100 %, sebelum penyuluhan masih ada sekitar 10 % peserta yang belum mengetahui ciri-ciri benih atau buah matang menjadi 100 % setelah penyuluhan. Sebelum kegiatan hanya 80 % peserta yang mengetahui bahwa perlu memilih buah yang bebas hama menjadi 100%. Peserta yang sebelum pelatihan masih ada sekitar 30 % tidak mengetahui dampak kalau bibit putus akarnya waktu penanaman mejadi 95 % mengetahui dampak yang ditimbulkan. Peserta yang sebelumnya masih ada yang tidak tau (10 %) dampak penanaman saat gelombang besar menjadi 100 mengetahui. Semua peserta (100%) di akhir kegiatan pengabdian mengaku kegiatan pengabdian bermanfaat. karena masih ada hal-hal penting yang belum kami pahami.
Relationship Between Microplastics Abundance and Sediment Organic Content in Dumai Coastal Waters Zientika, Zientika; Amin, Bintal; Yoswaty, Dessy
Journal of Coastal and Ocean Sciences Vol. 2 No. 3 (2021): September
Publisher : Department of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Plastics in the environment would eventually be degraded into plastic granules which are called microplastics. In recent years, microplastics have been spread widely not only inland but also in aquatic habitats, where averagely 5% of the plastic produced each year will end up in marine waters. The purpose of this study which was conducted in October to November 2020 was to identify the type and abundance of microplastics in the sediment as well as its possible relationship with the sediment organic matter in Dumai waters. Sediment samples were taken from Dumai coastal waters by using purposive sampling method. Identification of the types and abundance of microplastics as well as the analysis of sediment organic content were carried out in the Laboratory of Chemical Oceanography, Department of Marine Sciences, Universitas Riau. Microplastic and sediment particles were separated using 150 ml saturated NaCl solution. The types of microplastics found are fiber, fragment and films, where fiber was found to be the most commonly found (36.43%), followed by fragments (31.97%) and films (31.60%), respectively. No significant correlation found between microplastic abundance and the sediment organic content in Dumai coastal waters.