Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PUTUSAN PENOLAKAN PEMBATALAN MEREK “PIERRE CARDIN” Irawan, Vania; Budiningsih, Catharina Ria
Veritas et Justitia Vol. 9 No. 2 (2023): Veritas et Justitia
Publisher : Faculty of Law, Parahyangan Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25123/vej.v9i2.6959

Abstract

Well-known trademarks are crucial to be protected because they are susceptible to infringement by third parties. Disputes concerning well-known trademarks are quite prevalent in Indonesia. One case involving a well-known trademark in Indonesia that is the focus of this research is the "PIERRE CARDIN" trademark case. Therefore, this research aims to investigate and analyze the "PIERRE CARDIN" trademark case based on Decision Number 15/Pdt.Sus-Merek/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst, Decision Number 557 K/Pdt.Sus-HKI/2015, and Decision Number 49 PK/Pdt.Sus-HKI/2018. The research methodology employed is descriptive-analytical, involving an examination of legal documents and literature in the field of law. The analysis results indicate that there were inaccuracies in the judge's decision-making. The judge ruled that there was no evidence of bad faith in an individual's registration of the "PIERRE CARDIN" trademark, even though the registered trademark was the same as another individual's name and well-known trademark. The judge also made an inaccurate decision regarding the distinctiveness of the trademark. This inaccuracy in the decision could have implications for trade and investment due to the uncertainty surrounding the enforcement of protection for famous trademarks in Indonesia.
PROPAGASI PADA VARIETAS TANAMAN YANG DILINDUNGI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN Irawan, Vania
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 2 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v6i2.2966

Abstract

The topic of this research is Plant Breeder’s Right or PBR with the purpose to find out and analyze propagation. This research will discuss and analyze the 1991 UPOV Convention relating to propagation. In addition, it will also discuss about farmers as one of parties who carry out propagation and about propagation’s infringement. This topic deserve to be discussed because there are many issues regarding PBR in Indonesia with few articles that discuss about it, especially in the legal field. The method used in this research is normative with a statute approach.
KEDUDUKAN VIRTUAL BAND DALAM SUDUT PANDANG UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA Irawan, Vania
JIPRO: Journal of Intellectual Property JIPRO, Vol. 8, No.2, 2025
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jipro.vol8.iss2.art3

Abstract

Kemunculan grup musik virtual atau virtual band merupakan salah satu wujud dari perkembangan teknologi dalam aspek hiburan. Virtual band merupakan suatu alternatif bagi para seniman untuk menunjukkan karya mereka tanpa perlu menampilkan wajah mereka secara langsung. Pada hakikatnya, virtual band sama seperti grup musik yang terdiri dari manusia ‘nyata’, sama-sama memiliki lagu, anggota, fans, bahkan bisa mengadakan konser. Meskipun demikian, akan muncul pertanyaan apakah karya dari virtual band juga bisa dilindungi oleh hak cipta? Kemudian bagaimana kedudukan dari virtual band dalam sudut pandang hak cipta? Apakah akan dipersamakan seperti pelaku pertunjukan? Pertanyaan ini dapat dikaji menggunakan metode yuridis normatif, dengan memanfaatkan sumber hukum primer dan sekunder, serta data yang dikumpulkan dari penelitian kepustakaan. Hak cipta juga melindungi karya dari virtual band, sepanjang ciptaan tersebut memenuhi unsur orisinalitas, kreativitas, dan fiksasi. Kedudukan hukum dapat diketahui dengan menguraikan berbagai bagian yang terdapat di dalam virtual band sehingga akan diketahui bagian dari virtual band yang termasuk ke dalam ciptaan dan siapa saja pemilik dan pemegang hak cipta. Suatu virtual band bisa saja dikategorikan sebagai pelaku pertunjukan apabila terdapat campur tangan manusia dalam hal gerakan dan suara. Pihak yang dikategorikan sebagai pelaku pertunjukan adalah manusia dan bukan karakter yang menjadi wajah dari virtual band tersebut.