Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Tingkat Kepatuhan Pasien Prolanis Diabetes Melitus dalam Mengkonsumsi Obat Antidiabetika Oral di Klinik Afiati Kopo yulianti kuswati, Eka; eka rusmana, Wempi
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v2i2.336

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh gagalnya organ pankreas memproduksi jumlah hormon insulin secara memadai sehingga menyebabkan peningkatan kadar glukosa dalam darah. DM merupakan salah satu penyakit yang tidak menular dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat termasuk di Indonesia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien PROLANIS DM (Diabetes melitus) dalam mengkonsumsi obat antidiabetika oral Di Klinik Afiati Kopo. Metode: Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengukuran terhadap variabel independen dan dependen dilakukan sekali dalam waktu yang bersamaan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan berobat. Hasil: Hasil penelitian ini yaitu obat yang dikonsumsi 4 macam sebanyak 34 orang (37,7%), untuk nilai Kepatuhan tinggi sebanyak 43 orang dengan persentase sebesar 47,8%. Sedangkan berdasarkan hubungan tingkat kepatuhan dengan beberapa karakteristik salah satunya berdasarkan jenis kelamin perempuan dengan kepatuhan tinggi sebanyak 20 responden persentase 43,5%, berdasarkan usia yang memiliki kepadatan tinggi di usia 56-65 tahun sebanyak 18 responden dengan persentase 46,2%, berdasarkan Pendidikan tingkat kepatuhan tinggi di kategori pendidikan SMA sebanyak 26 responden dengan persentase 52%, berdasarkan lama menderita yang memiliki kepatuhan tinggi di Kategori penderita diabetes 4 tahun atau lebih sebanyak 21 responden persentase 42%, berdasarkan penyakit penyerta yang memiliki kepatuhan tinggi di kategori penyakit penyerta 1 macam sebanyak 17 responden persentase 50%, berdasarkan jumlah obat dengan nilai kepatuhan paling tinggi di kategori jumlah obat 4 macam atau lebih sebanyak 16 responden persentase 47%. Kesimpulan: Nilai Kepatuhan di Klinik Afiati masuk dalam kategori kepatuhan tinggi sebanyak 43 orang dengan persentase sebesar 47,8%.
Analisis Kebutuhan Sediaan Multivitamin Terhadap Pengetahuan Pasien Mengenai COVID-19 di Apotek K-24 A.H Nasution Bandung Sari, Helta; Eka Rusmana, Wempi
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v2i2.339

Abstract

Latar Belakang: Coronavirus merupakan virus yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, pneumonia (infeksi paru-paru) yang bersifat akut, dan gagal ginjal. Persiapan daya tahan tubuh merupakan salah satu upaya pencegahan COVID-19 yang dapat dilakukan. Terdapat beragam upaya dari berbagai literatur yang dapat memperbaiki daya tahan tubuh salah satunya dengan mengkonsumsi multivitamin. Multivitamin memang tidak dapat dijadikan terapi dalam mengatasi infeksi virus ini, tetapi asupan multivitamin dapat meningkatkan kinerja sistem imun dalam melawan infeksi yang disebabkan oleh virus maupun bakteri, termasuk infeksi virus Corona. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat kebutuhan sediaan multivitamin dan tingkat pengetahuan pasien mengenai COVID-19 diapotek K24 A.H Nasution. Metode: Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh lansung dari responden melalui pengisian kuesioner yang disebarkan menggunakan google form dengan teknik penentuan sampel jenuh di Apotek K24 A.H Nasution sebanyak 20 responden dan analisis data menggunakan analisis skala likert dan analisis kuantitatif. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan responden perempuan (55%), laki-laki (45%). Dengan rentang usia 21-24 (35%), 25-35 (25%), 36-45 (25%), 46-50 (15%). Didapatkan hasil pernyataan kuesioner kebutuhan sediaan multivitamin dinilai reliable 0,761 > 0.7 dan pernyataan tingkat pengetahuan COVID 19 dinilai reliable 0.757 > 0.7. Kesimpulan: Kebutuhan sediaan multivitamin dalam kriteria tinggi dan pengetahuan pasien mengenai COVID 19 dalam kriteria cukup.
Pengaruh Pengetahuan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Terhadap Kepatuhan Penggunaan Obat Pada Pasien Rawat Jalan di Klinik Pratama Al-Qolbu 1 Cihampelas Nur Azizah, Asri Muryanti; Widayati, Widayati; Eka Rusmana, Wempi
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v2i2.342

Abstract

Latar Belakang: Diabetes merupakan penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan meliputi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin hal ini membutuhkan terapi jangka panjang untuk memulihkan dan meperbaiki kadar insulin dalam darah. Pengetahuan merupakan Faktor penting untuk terbentuknya perilaku kesehatan yang baik termasuk dalam kepatuhan penggunaan obat. Tujuan: Mendapatkan gambaran korelasi antara pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan obat pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di Klinik Pratama Al-Qolbu 1 Cihampelas. Metode: Penelitian ini menggunakan riset deskriptif dengan pedekatan kuantitatif menggunakan desain cross-sectional. Responden penelitian adalah 50 orang pasien. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan Diabetes Knowledge Questionnaire (DKQ-24) dan kuesioner kepatuhan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) yang telah memenuhi syarat uji validitas dan reliabilitas. Uji Chi-Square digunakan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan obat Hasil: Pengetahuan pasien Diabetes mellitus type 2 40% berada pada tingkat sedang , dan 36 % berada pada tingkat kepatuhan yang tergolong tinggi. Uji Chi-Square menunjukan nilai p=0,000 dengan nilai kolerasi person r = 0,676. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang sangat tinggi antara pengetahuan dengan tingkat kepatuhan penggunaan obat Diabetes Mellitus tipe 2 di Klinik Pratama Al-Qolbu 1 Cihampelas.
Analisis Peresepan Obat Tuberkulosis Terhadap Pelayanan Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Mitra Keluarga Periode Januari-Maret 2021 Ester Natalia, Inata Sari; Eka Rusmana, Wempi
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v2i2.347

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis semakin tidak terkendali di banyak negara berkembang hingga sepertiga penduduk dunia saat ini terinfeksi. Pengobatan TB merupakan salah satu upaya yang paling efisien untuk mencegah penyebaran kuman TB lebih lanjut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penggunaan obat TB, data demografi pasien (umur, jenis kelamin, status pengobatan, dll) dan untuk mengetahui kepatuhan pasien dalam pengobatan TB di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu dengan mengambil data primer dari resep dokter yang menggandung obat antituberculosis di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur. Setelah pengumpulan data selesai, data dianalisa mengunakan metode analisa deskriptif univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian peresepan Obat Antituberkulosis dalam bentuk kombinasi dari beberapa obat terhadap Pedoman Penanggulangan Nasional Tuberkulosis tahun 2016 dari Kementrian Kesehatan RI. Sejumlah 182 orang penderita dengan persentase sebesar 92,86 % dinyatakan mengikuti pengobatan secara lengkap. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa jumlah penderita yang patuh dalam melaksanakan pengobatan sangat tinggi. Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peresepan obat-obatan Tuberkulosis telah sesuai dengan Pedoman Penanggulangan Nasional Tuberkulosis tahun 2016 dari Kementrian Kesehatan RI, dengan jumlah penderita laki-laki lebih besar dibandingkan dengan penderita perempuan dengan range usia 46-55 tahun, dengan kepatuhan pasien sebesar 92,86%.
Profil Peresepan Antipsikosis di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur Periode April – Mei 2021 Eka Rusmana, Wempi; Yuliyanti, Yuliyanti
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 3 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v2i3.357

Abstract

One of the global burdens currently engulfing the world is the COVID-19 pandemic. But before COVID-19 was declared a pandemic by the WHO, the world was struggling with the global burden of mental disorders. WHO states that depression and anxiety are mental disorders with the highest frequency. Mental disorders are one of the health problems that often go unnoticed. To treat mental disorders, antipsychotic therapy is needed which can be obtained at various health facilities, one of which is the Mitra Keluarga Hospital, East Bekasi, which serves patients with mental disorders. Antipsychotics are useful in the therapy of acute and chronic psychosis, a mental disorder such as dreams and imaginary thoughts (hallucinations) and normalize abnormal behavior. The purpose of this study was to determine the profile of antipsychotic prescribing in the pharmacy outpatient unit at Mitra Keluarga Hospital, East Bekasi for the period April – May 2021. This study was conducted using a quantitative descriptive method by taking primary data from doctor's prescriptions containing antipsychotics. The results obtained can see the profile of the most widely used antipsychotic prescribing based on the active substance, drug class, drugs used concurrently with antipsychotic drugs and the most widely used antipsychotic drugs by gender. The final analysis results obtained can assist in the procurement of antipsychotic drugs in health facilities.
Evaluasi Kelengkapan Resep Rawat Jalan Terhadap Standar Pelayanan Farmasi di Upt Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung Nur Istiqomah, Fatihah; Eka Rusmana, Wempi
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 3 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v2i3.359

Abstract

The importance of reviewing prescriptions to realize medication safety in pharmaceutical services. Good Pharmacy Practice (GPP) where the professional relationship between doctors and pharmacists is in the form of prescriptions as part of the representative quality of pharmaceutical service standards. The purpose of this study was to determine the percentage of administration on prescription completeness based on 3 aspects; administration, pharmaceutical and clinical to the percentage of pharmacy service standards at UPT. Ibrahim Adjie Health Center in Bandung City is adjusted to the PERMENKES RI No. 74 of 2016. This type of research is qualitative non-experimental descriptive observational with prospective data collection using a check list form to find out whether or not they fulfill each other in a recipe. This study was conducted in July 2021 with 150 samples of prescriptions for adult patients aged 26-45 years. The percentage of results from administrative screening was 10.6% or as many as 16 complete prescriptions due to not fulfilling the patient's address, SIP and doctor's initials. The percentage of pharmaceutical screening aspects obtained 58.6% or as many as 88 prescriptions that meet. The percentage of clinical screening showed 3.3% or as many as 5 prescriptions. Meanwhile, the results of the conformity of pharmaceutical services as a whole according to the applicable regulation of the Minister of Health indicate that there are no mutually fulfilling aspects in 1 prescription sheet. So the evaluation of this research needs to be done communication in increasing awareness between doctors and pharmacists in prescribing services as representatives of applicable service standards.