Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Desain Hotel Resort dengan Pendekatan Waterfront di Pantai Alue Naga, Banda Aceh Mahfuzi, Muhammad Kamil; Muftiadi, Muftiadi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 1 (2024): Volume 8, No.1, Februari 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i1.26725

Abstract

Sejak pandemi global yang melanda seluruh aspek kehidupan di dunia, industri pariwisata menjadi tidak sama lagi. Dengan merosotnya tingkat pariwisata, kini hotel resort menjadi sebuah peluang dengan kembali meningkatnya nilai pariwisata di setiap daerah yang ada di Indonesia. Faktor lain tercipta ketika pandemi berakhir dan ekosistem kembali berjalan terdapat fakta bahwa kelelahan dalam bekerja dapat mengganggu produktivitas, kesehatan fisik dan mental. Karena itu kebutuhan untuk berlibur sangat dibutuhkan. Perancangan ini didasarkan pada berbagai metode analisis yang mencakup analisis site, analisis penzoningan, analisis pengguna. Analisis site akan mengidentifikasi bagaimana aspek alam dan lingkungan setempat yang mempengaruhi hasil desain. Analisis penzoningan akan mempertimbangkan pencakupan area terhadap luas wilayah. Analisis pengguna akan memastikan bahwa hotel dan resort beroperasi sesuai dengan perilaku dan kegiatan pengguna serta memberikan besaran ruang yang nyaman dan efisien bagi pengguna. Pendekatan waterfront concept akan menjadi inovasi dalam perancangan ini, dengan memunculkan perairan pada resort menjadi solusi terkait dengan permasalahan kenyamanan termal dan visualisasi lautan yang tidak tercapai bagi penggunjung. Hotel dan resort ini akan dirancang dengan konsep arsitektur modern dengan menggabungkan elemenelemen inovatif dan fungsional. Hasil dari perancangan ini diharapkan adalah sebuah hotel dan resort yang akan menjadi destinasi wisata yang sempurna bagi wisatawan yang mencari keseimbangan dan kebahagiaan dalam suasana alam pantai yang indah serta menyediakan pengalaman liburan yang unik dan menyenangkan.
Penerapan Tema Cultural Symbol pada Perancangan Museum Seni Rupa di Banda Aceh Luqyana, Ghina; Muslimsyah, Muslimsyah; Muftiadi, Muftiadi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 3 (2023): Volume 7, No.3, Agustus 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i3.25923

Abstract

Seni rupa adalah cabang seni yang dapat dinikmati secara visual dan dapat dirasakan dengan rabaan sehingga perlu dikembangkan sebagai kekayaan negara. Aceh merupakan salah satu wilayah yang menghasilkan karya seni dan budaya dengan ciri khas berbeda. Banyaknya modifikasi seni rupa terindikasi kepunahan identitas. Budaya tradisional yang bersifat sosiokomunal-spiritual bersifat individualistik dan pragmatik, sehingga muncul arsitektur simbolisme yang merupakan subjek atau tema dari mahakarya arsitektur yang tidak hanya bertujuan dalam pemenuhan fungsi, tetapi menjaga citra atau pandangan dan makna. Perancangan Museum Seni Rupa di Kota Banda Aceh bertujuan untuk melestarikan karya seni dan budaya melalui koleksi historikal sekaligus wadah informasi, edukatif dan rekreatif untuk generasi mendatang dengan aplikasi tema Cultural Symbol. Metode perancangan yang digunakan terdiri dari: studi objek perancangan, studi lokasi, studi tema, analisis perancangan fungsional, dan konsep perancangan. Lokasi perancangan berada di Jalan Taman Sri Ratu Safiatuddin, yaitu jalan kolektor Kota Banda Aceh. Perancangan Museum Seni Rupa di Banda ini memperhatikan perspektif analogi Cultural Symbol kebudayaan Aceh yang diimplemetasikan kedalam bentuk bangunan. Tema Cultural Symbol digunakan dalam konsep perancangan agar menyampaikan citra/kesan dan makna pada objek pada bangunan tersebut sebagai identitas dan ciri budaya serta membuat masyarakat dengan mudah mengidentifikasi citra dan fungsi dari suatu bangunan.
Penerapan Tema Sustainable Architecture pada Perancangan Rumah Susun Sederhana Sewa di Banda Aceh Ula, Amalia Jumadil; Huda, Khairul; Muftiadi, Muftiadi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 4 (2024): Volume 8, No.4, November 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i4.30953

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang pesat di Kota Banda Aceh menimbulkan adanya tekanan yang signifikan terhadap permintaan perumahan yang layak dan terjangkau. Urbanisasi yang tidak diimbangi dengan kapasitas tata ruang kota yang baik mengakibatkan ketidakteraturan dan keterbatasan lahan, serta peningkatan harga perumahan yang semakin sulit dijangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Fenomena ini memunculkan kesenjangan dalam akses terhadap hunian yang memenuhi standar kelayakan. Melihat dari kondisi perkembangan perumahan dan permukiman di Kota Banda Aceh, sampai saat ini masih banyak warga atau masyarakat golongan menengah kebawah yang memiliki keterbatasan akses terhadap perumahan yang terjangkau dan memenuhi standar kelayakan. Dalam konteks ini, perancangan hunian vertikal, seperti Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa), menjadi solusi yang relevan dan efektif untuk mengatasi keterbatasan lahan serta memenuhi kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Perancangan ini dilakukan menggunakan metode studi lapangan, studi literatur, serta studi banding objek sejenis dan tema terkait. Konsep perancangan ini menerapkan tema Sustainable Architecture, dengan fokus pada penciptaan lingkungan hunian yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan. Hasil dari perancangan ini diharapkan dapat menjadi model hunian vertikal yang tidak hanya fungsional tetapi juga responsif terhadap kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah dan berwawasan lingkungan.
Revitalisasi Taman Ghairah sebagai Kawasan Cagar Budaya di Kota Banda Aceh Munira, Dara; Muftiadi, Muftiadi; Dewi, Cut
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol. 24 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jam.v24i1.8945

Abstract

Taman Ghairah merupakan salah satu bagian dari Istana Darud Duniya Kerajaan Aceh Darussalam yang didokumentasikan oleh Nuruddin Ar-Raniry dalam kitabnya yaitu Bustanussalatin. Menurunnya fungsi dan nilai sejarah dari Taman Ghairah menjadikan taman ini mulai dilupakan dan hilang dari ingatan sebagian besar masyarakat Kota Banda Aceh. Taman Ghairah ini sekarang lebih dikenal dengan Taman Sari Gunongan dan Taman Putro Phang. Oleh karena itu, lokasi penelitian ini berfokus pada salah satu taman ini, yaitu Taman Putro Phang yang berada di Gampong Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana ingatan masyarakat Kota Banda Aceh akan keberadaan dan bentuk Taman Ghairah, serta cara merevitalisasi Taman Putro Phang yang merupakan bagian dari Taman Ghairah sebagai kawasan cagar budaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, studi literatur, dan dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa Pinto Khop yang berada di Taman Putro Phang merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang merupakan bagian dari Taman Ghairah, dimana bentuk serta kondisinya yang sudah tidak utuh dan tidak sama lagi seperti pada masa lalu, sehingga sudah mulai dilupakan oleh sebagian besar masyarakat Kota Banda Aceh. Hal ini dapat dijadikan alasan mengapa taman ini perlu divitalkan kembali sebagai salah satu kawasan cagar budaya yang pernah eksis pada masa Kerajaan Aceh Darussalam serta menguatkan kembali nilai penting yang terkandung didalamnya, dan mengembalikan lagi kondisi yang ada di masa lalu pada lingkungan Taman Putro Phang yang merupakan bagian dari Taman Ghairah. Dengan demikian, penelitian ini menghasilkan rekomendasi berupa konsep revitalisasi Taman Putro Phang.------------------------------------------------------------------------------------------Taman Ghairah is one part of the Darud Duniya Palace, the Kingdom of Aceh Darussalam, which was documented by Nuruddin Ar-Raniry in his book, Bustanussalatin. The decline of its the function and the forgotten of its historical value of Taman Ghairah makes this garden begin to be forgotten and disappear ftom the collective memories of most people in Kota Banda Aceh. Taman Ghairah is now located around and known as Taman Sari Gunongan and Taman Putro Phang. Therefore, this research took one of these gardens, Taman Putro Phang located in Gampong Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, as a case study. The aims of this study is to determine the extent to which the people of Kota Banda Aceh remember the existence and form of Taman Ghairah as well as how to revitalize Taman Putro Phang which is the part of Taman Ghairah as a cultural heritage area. This research is a qualitative research with data collection techniques involves observation, interviews, literature study, and documentation. The results of this study indicate that Pinto Khop which is located in Taman Putro Phang is one of the cultural heritage buildinga which is the part of Taman Ghairah, where the shape and condition are no longer intact and no longer the same as in the past, so it has begun to be forgotten by some large community of Kota Banda Aceh. This can be used a reason why this garden needs to bo revived as one of the cultural heritage area that once existed durong the Aceh Darussalam Kingdom and reinforce the important values contained in it, and restore the conditions that existed in the past in Taman Putro Phang environment which is the part of Taman Ghairah. Therefore, this study produces a recommendation in the form of the concept of revitalizing Taman Putro Phang.