Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Arsitektur Futuristik pada Perancangan Museum Digital Seulawah Maulana, Arif; Muslimsyah, Muslimsyah; Edytia, Muhammad Heru Arie
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 1 (2024): Volume 8, No.1, Februari 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i1.26596

Abstract

Lembah Seulawah merupakan salah satu daerah di Aceh yang mempunyai banyak potensi terhadap agrowisata. Di antara banyaknya tempat agrowisata di Lembah Seulawah, tidak ada bangunan yang berfungsi sebagai tempat wisata edukasi yang memberikan informasi menyeluruh terkait kekayaan alam, sejarah, budaya dan potensi bencana yang terkait dengan Gunung Seulawah Agam. Perancangan Museum Digital Seulawah yang menggunakan tema Arsitektur Futuristik diharapkan dapat menjadi solusi untuk menunjang fungsi rekreasi dan edukasi di Lembah Seulawah tersebut. Metode perancangan yang digunakan adalah analisis makro dan analisis mikro. Perancangan yang terletak di Lamtamot, Kec. Lembah Seulawah, Kab. Aceh Besar atau berdekatan dengan jalan tol Sibanceh ini menerapakan tema desain Arsitektur Futuristik seperti penggunaan teknologi terbaru, fleksibilitas desain dan prinsip keberlanjutan yang bertujuan agar rancangan dapat menjadi landmark dan mewakili identitas Seulawah dalam konteks masa depan. Hal ini diterapkan agar identitas Seulawah dapat diungkapkan atau diekspresikan ke dalam ide atau gagasan suatu bentuk tampilan yang tidak biasa, kreatif dan inovatif. Menghadirkan berbagai fasilitas area seperti pameran, penunjang, pengelola dan sebagainya dengan konsep tema Arsitektur Futuristik bertujuan agar kawasan Lembah Selawah ini dapat menjadi tujuan wisata bagi masyarakat setempat bahkan wisatawan dari luar kota sehingga pengguna dapat merasakan secara visual atau non-visual melalui pola penerapan Arsitektur Futuristik yang diterapkan.
Penerapan Tema Cultural Symbol pada Perancangan Museum Seni Rupa di Banda Aceh Luqyana, Ghina; Muslimsyah, Muslimsyah; Muftiadi, Muftiadi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 3 (2023): Volume 7, No.3, Agustus 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i3.25923

Abstract

Seni rupa adalah cabang seni yang dapat dinikmati secara visual dan dapat dirasakan dengan rabaan sehingga perlu dikembangkan sebagai kekayaan negara. Aceh merupakan salah satu wilayah yang menghasilkan karya seni dan budaya dengan ciri khas berbeda. Banyaknya modifikasi seni rupa terindikasi kepunahan identitas. Budaya tradisional yang bersifat sosiokomunal-spiritual bersifat individualistik dan pragmatik, sehingga muncul arsitektur simbolisme yang merupakan subjek atau tema dari mahakarya arsitektur yang tidak hanya bertujuan dalam pemenuhan fungsi, tetapi menjaga citra atau pandangan dan makna. Perancangan Museum Seni Rupa di Kota Banda Aceh bertujuan untuk melestarikan karya seni dan budaya melalui koleksi historikal sekaligus wadah informasi, edukatif dan rekreatif untuk generasi mendatang dengan aplikasi tema Cultural Symbol. Metode perancangan yang digunakan terdiri dari: studi objek perancangan, studi lokasi, studi tema, analisis perancangan fungsional, dan konsep perancangan. Lokasi perancangan berada di Jalan Taman Sri Ratu Safiatuddin, yaitu jalan kolektor Kota Banda Aceh. Perancangan Museum Seni Rupa di Banda ini memperhatikan perspektif analogi Cultural Symbol kebudayaan Aceh yang diimplemetasikan kedalam bentuk bangunan. Tema Cultural Symbol digunakan dalam konsep perancangan agar menyampaikan citra/kesan dan makna pada objek pada bangunan tersebut sebagai identitas dan ciri budaya serta membuat masyarakat dengan mudah mengidentifikasi citra dan fungsi dari suatu bangunan.
Penerapan Tema Healing Environment pada Perancangan Rumah Sakit Neurologi di Banda Aceh Tuseha, Najwa; Muslimsyah, Muslimsyah; Nasution, Burhan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 9, No 2 (2025): Volume 9, No.2, Mei 2025 (in progress)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v9i2.33645

Abstract

Banda Aceh, ibu kota administratif Provinsi Aceh, mencatat kasus tertinggi pasien penderita gangguan saraf pada tahun 2018, dengan total 28.171 pasien. Fasilitas pelayanan kesehatan berperan penting dalam pemulihan pasien, yang difasilitasi tidak hanya melalui intervensi medis tetapi juga melalui desain lingkungan yang strategis dan kondusif bagi proses penyembuhan. Tema Healing Environment menggabungkan antara unsur alam, indra dan psikologis. Unsur alam, seperti cahaya sekitar dan tanaman hijau, dapat mengaktifkan modalitas sensorik penglihatan, persepsi pendengaran, dan sensasi sentuhan, sehingga pasien akan merasakan kenyamanan dan keamanan dalam diri mereka. Penerapan konsep ini di fasilitas pelayanan kesehatan mencakup ruang interior, termasuk lobi, poliklinik, ruang tunggu, dan bangsal rawat inap, di samping ruang eksterior yang dilengkapi taman penyembuhan. Penggunaan lanskap, pemilihan warna, dan pencahayaan yang strategis merupakan metodologi fundamental untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan fisik dan mental pasien. Kesimpulan ini memperkuat bahwa desain rumah sakit, yang menggabungkan lingkungan penyembuhan, dapat menjadi faktor vital dalam upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan
Strategi Asesmen Diagnostik pada Proses Commissioning Transformator Tipe 20kV 630kVA di Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala Away, Yuwaldi; Munadi, Rizal; Mahmuddin, Mahmuddin; Muslimsyah, Muslimsyah; Safrizal, Safrizal; Fathurrahman, Fathurrahman; Zichri, Zichri; Novandri, Andri
PESARE: Jurnal Pengabdian Sains dan Rekayasa Vol 2, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pesare.v2i1.36956

Abstract

Proses commissioning transformator adalah tahap pemeriksaan untuk memastikan operasional yang optimal pada transformator sebagai sistem kelistrikan. Sebelum melakukan commissioning, terdapat tahap pra-commissioning. Tahapan pra-commissioning melibatkan pemeriksaan dari berbagai aspek. Sementara itu, tahapan commissioning mencakup pemeriksaan tahanan isolasi, sambungan lead, level minyak, dan peralatan pengamanan. Pemasangan kabel dan pentanahan dilakukan untuk keamanan dan stabilitas. Proses ini dilakukan di Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala untuk menjaga pasokan listrik, mendukung kegiatan medis, dan proyek penelitian. Kolaborasi antara produsen, vendor, dan petugas pelaksana yang terlibat, dalam menjalankan asesmen diagnostik sebelum diintegrasikan ke jaringan listrik PLN. Hasil commissioning yang menunjukkan hasil yang sangat baik dari hasil pemeriksaan pada berbagai aspek, termasuk kelistrikan, mekanikal, sipil, aspek sains bangunan, aspek pendinginan, aspek pemantauan dan aspek keamanan. Dengan demikian, proses asesmen diagnostik pada proses commissioning transformator tidak hanya menjamin kualitas operasional transformator secara elektrik, tetapi juga memastikan integrasi yang efisien dalam lingkungan fisik dan infrastruktur untuk mendukung operasional yang keberlanjutan.