Catatan perkembangan pasien terintegrasi merupakan formulir yang berisikan perkembangan pasien yang dicatat antar pemberi asuhan untuk menentukan tindak lanjut asuhan pasien. Petugas pemberi asuhan memiliki tanggungjawab dalam pengisian formulir tersebut, pengisian yang tidak lengkap dapat menimbulkan masalah pada pemeriksaan selanjutnya karena catatan berisikan informasi terinci tentang kejadian yang dialami pasien. Pengisian formulir harus sesuai dengan SOP agar Standar Pelayanan Minimal dapat terpenuhi dan terciptanya tertib administrasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kelengkapan pengisian catatan perkembangan pasien terintegrasi guna menunjang standar pelayanan minimal. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengambilan sampel sebanyak 30 formulir dan wawancara oleh 3 responden. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data yang terisi lengkap sebanyak 22 formulir dan tidak lengkap sebanyak 8 formulir. Faktor permasalahan pengisian CPPT terdapat pada verifikasi DPJP dan Hasil Instruksi PPA Pasca bedah hal ini disebabkan karena banyaknya jumlah pasien dan keterbatasan waktu. Penulis memberikan saran untuk pengisian CPPT guna menunjang standar pelayanan minimal; a) Meningkatkan ketelitian PPA terhadap pengisian CPPTyang belum lengkap b) Perlu adanya sosialisasi mengenai SOP CPPT untuk meminimalisir ketidk lengkapan formulir