Infeksi susunan saraf pusat pada pasien HIV sering disebabkan oleh toksoplasmosis serebral, yaitu infeksi intrakranial oportunistik yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Pasien laki-laki mengeluh pandangan mata kabur, berbayang dan penglihatan terbatas sejak 1 bulan yang lalu. Pasien juga merasakan kedua matanya menjadi juling, nyeri kepala, demam hilang timbul tidak terlalu tinggi, dan pernah kejang. Pasien didiagnosis HIV sejak 2 bulan yang lalu dan sudah mengonsumsi obat ARV. Pada pemeriksaan fisik didapatkan lidah, mukosa rongga mulut, dan palatum ditemukan kandidiasis oral. Pemeriksaan saraf kranial didapatkan lipatan nasolabial tidak simetris, deviasi lidah ke kiri, wajah kesan tertarik ke sisi kiri dan sisi kanan tertinggal, didapatkan strabismus ke arah medial, dan lapang pandang sebelah kiri terganggu. Hasil pemeriksaan anti-Toxoplasma IgG positif. Hasil pemeriksaan CT-scan kepala dengan kontras menunjukkan lesi hipodens di lobus parietalis sinistra, meninges tampak enhanced fokal sugestif meningoencephalitis focal dan oedema cerebri. Pasien didiagnosis toksoplasmosis serebri berdasarkan gejala klinis, pencitraan, dan adanya IgG anti-T. gondii. Pasien diberikan cairan rumatan; obat-obatan simtomatis berupa injeksi phenytoin untuk profilaksis kejang, injeksi ranitidin, parasetamol, dan vitamin B6; dan obat-obatan kausatif seperti clindamycin, nystatin, kotrimoksazol, isoniazid, serta melanjutkan konsumsi ARV.