Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Laporan Kasus Toksoplasmosis Serebri Pada Pasien HIV Yuniarti, Wulan; Ramadhian, Muhammad Ricky
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 11 (2024): Volume 11 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i11.17470

Abstract

Infeksi susunan saraf pusat pada pasien HIV sering disebabkan oleh toksoplasmosis serebral, yaitu infeksi intrakranial oportunistik yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Pasien laki-laki mengeluh pandangan mata kabur, berbayang dan penglihatan terbatas sejak 1 bulan yang lalu. Pasien juga merasakan kedua matanya menjadi juling, nyeri kepala, demam hilang timbul tidak terlalu tinggi, dan pernah kejang. Pasien didiagnosis HIV sejak 2 bulan yang lalu dan sudah mengonsumsi obat ARV. Pada pemeriksaan fisik didapatkan lidah, mukosa rongga mulut, dan palatum ditemukan kandidiasis oral. Pemeriksaan saraf kranial didapatkan lipatan nasolabial tidak simetris, deviasi lidah ke kiri, wajah kesan tertarik ke sisi kiri dan sisi kanan tertinggal, didapatkan strabismus ke arah medial, dan lapang pandang sebelah kiri terganggu. Hasil pemeriksaan anti-Toxoplasma IgG positif. Hasil pemeriksaan CT-scan kepala dengan kontras menunjukkan lesi hipodens di lobus parietalis sinistra, meninges tampak enhanced fokal sugestif meningoencephalitis focal dan oedema cerebri. Pasien didiagnosis toksoplasmosis serebri berdasarkan gejala klinis, pencitraan, dan adanya IgG anti-T. gondii. Pasien diberikan cairan rumatan; obat-obatan simtomatis berupa injeksi phenytoin untuk profilaksis kejang, injeksi ranitidin, parasetamol, dan vitamin B6; dan obat-obatan kausatif seperti clindamycin, nystatin, kotrimoksazol, isoniazid, serta melanjutkan konsumsi ARV.
Upaya Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Wanita 63 Tahun dengan Reaksi Kusta Reversal Yuniarti, Wulan; TA Larasati
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 7 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v7i3.3288

Abstract

Kusta merupakan penyakit infeksi Mycobacterium leprae yang menyerang kulit dan saraf tepi sehingga mengakibatkan neuropati hingga kecacatan. Respon inflamasi akut, atau dikenal sebagai reaksi kusta, merupakan faktor yang berkontribusi signifikan terhadap kecacatan dan dapat terjadi sebelum, saat, atau sesudah pengobatan. Pelayanan kedokteran keluarga diterapkan dalam laporan kasus ini agar penatalaksanaan dilakukan secara holistik, komprehensif, dan berbasis bukti sehingga mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Studi ini merupakan laporan kasus seorang wanita usia 63 tahun dengan riwayat kusta yang mengeluhkan bercak kemerahan yang terasa nyeri dan gatal di seluruh badan. Pada pemeriksaan regio fasialis, ekstremitas superior, trunkus anterior et posterior, dan ekstremitas inferior tampak makula sampai infiltrat, eritematosa sampai hiperpigmentasi, batas tidak tegas, jumlah multiple, ukuran lentikuler sampai geografik, diskret, distribusi universalis, disertai skuama halus selapis. Sensibilitas raba, nyeri, suhu daerah lesi berkurang (hipoestesia). Palpasi saraf perifer didapatkan nyeri dan tebal pada N. Ulnaris dan N. Tibialis posterior dekstra et sinistra. Pasien didiagnosa dengan reaksi kusta reversal. Dilakukan tatalaksana medikamentosa dan nonmedikamentosa pada pasien, edukasi pada keluarga dan masyarakat sekitar. Setelah dilakukan tatalaksana, didapatan penurunan gejala klinis dan peningkatan pengetahuan, serta perubahan perilaku pasien dan keluarga.