Pentingnya stabilitas laba bagi industri kesehatan di Indonesia sejak masa pandemi menjadi perhatian lebih bagi para investor. Masa pandemi yang lalu juga menjadi tantangan besar yang seharusnya menjadi pelajaran untuk industri kesehatan agar dapat mempertahankan keuntungan di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh siklus operasi, volatilitas arus kas, dan volatilitas penjualan pada presistensi laba. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisa peran kebijakan hutang. Populasi yang digunakan pada penelitian ini merupakan perusahaan industri kesehatan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2019 - 2023. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan kriteria perusahaan yang konsisten terdaftar di BEI selama rentang tahun penelitian yaitu 2019 - 2023, perusahaan yang telah menerbitkan laporan keuangan periode tahun 2019 - 2023, dan perusahaan yang memiliki semua variabel yang dibutuhkan pada penelitian ini sehingga diperoleh sampel sebanyak 16 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini merupakan analisis linear berganda. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa siklus operasi dan volatilitas penjualan berpengaruh signifikan dan positif terhadap presistensi laba. Sedangkan volatilitas arus kas tidak berpengaruh terhadap presistensi laba. Hasil penelitian lainnya adalah bahwa variabel tingkat hutang sebagai variabel pemoferasi dapat memperkuat pengaruh dari siklus operasi dan volatilitas penjualan terhadap presistensi laba. Sedangkan variabel tingkat hutang sebagai variabel pemoferasi tidak dapat memperkuat pengaruh darivolatilitas arus kasterhadap presistensi laba.