Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BATASAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI PT. MANDIRI AGUNG JAYA UTAMA MENURUT DOKTRIN BUSINESS JUDGEMENT RULE (Studi Putusan Nomor: 514 K/PDT.SUS-PAILIT/2013) Devi Agustina
Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum Sarjana Ilmu Hukum, Mei 2021
Publisher : Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Devi Agustina, Reka Dewantara, Ranitya Ganindha Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 169 Malang 65145, Telp (0341) 553898 Fax (0341) 566505 e-mail: deviagustna@gmail.com   ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi diperlukannya pemahaman mengenai ratio legis hakim dalam Putusan Nomor: 514 K/PDT.SUS-PAILIT/2013  terkait tanggung jawab direksi dan bagaimana seharusnya batasan tanggung jawab direksi PT. MAJU dalam Putusan Nomor: 514 K/PDT.SUS-PAILIT/2013  sesuai dengan doktin business judgement rule. Terdapat adanya permasalahan yang muncul mengenai pertanggungjawaban yang diputus oleh Hakim yang dijatuhkan pada PT. MAJU. Hal ini dikarenakan perbuatan yang dilakukan direksi PT. MAJU bertentangan dengan UUPT dan Anggaran dasar PT. MAJU. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan kasus, dan pendekatan analisis. Teknik analisis yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah analisis preskriptif, interpretasi gramatikal, dan interpretasi sistematis. Berdasarkan hasil penelitian ini, pertimbangan hukum Majelis Hakim dalam menjatuhkan pailit pada PT. MAJU dan menjatuhkan tanggung jawab pada PT. MAJU kurang tepat. Hal ini dikarenakan dalam melakukan perjanjian tersebut, Toyib Saman tidak mendapatkan persetujuan dewan komisaris yang mana melanggar Pasal 98 ayat (3) UUPT dan Pasal 12 ayat (1) poin a Anggaran Dasar PT. Maju. Terlebih lagi, pengiriman uang pinjaman tersebut dikirmkan kepada rekening pribadi milik Toyib Saman bukanlah kepada rekening PT. MAJU. Apabila dianalisis menggunakan doktrin business judgement rule yang diatur dalam Pasal 97 ayat (5) UUPT, Toyib Saman tidak dapat dilindungi dengan doktrin ini karena direksi tidak menjalankan prinsip kehati-hatian dan itikad baik serta melampaui kewenangan yang dimilikinya. Dengan demikian pembebanan tanggung jawab seharusnya ada pada Toyib Saman secara pribadi. Kata Kunci: Tanggung Jawab, Direksi, Doktrin Business Judgement Rule ABSTRACTThis research departs from the necessity to understand the ratio legis of Court Decision Number 514 K/PDT.SUS-PAILIT/2013 concerning Director’s liability and to what extent the liability of the Director of PT. MAJU is in the Decision Number 514 K/PDT.SUS-PAILIT/2013 according to the doctrine of business judgement rule. However, the decision passed by the judge was with an issue, in which the deed done by the Director of PT. MAJU indicates a contravention of Law concerning Limited Liability Companies (henceforth UUPT) and Articles of Association of PT. MAJU. This research employed empirical juridical method, statutory, case, and analytical approaches. The research data was analyzed based on prescriptive, grammatical, and systematic interpretation. The research results have revealed that the judge’s consideration to declare bankruptcy for PT. MAJU and to decide to lay the liability in PT. MAJU is deemed inappropriate since the agreement did not get any approval of the commissaries, and this violated Article 98 paragraph (3) of UUPT and Article 12 paragraph (1) point a of Articles of Association of PT. MAJU. Moreover, this does not indicate any individual interest. The loan, however, was not transferred to the account of the company, but to Toyib Saman’s. From the perspective of business judgement rule as governed in article 97 paragraph (5) of UUPT, the director of the company could not be protected with this doctrine since the director failed to implement precautionary principle and good faith, and he also went beyond his authority. Thus, the liability should have been Toyib Saman’s and it might have involved his own asset to pay off the debt to PT. Galena Surya Gemilang. Keywords: Responsibilities, Directors, Business Judgment Rule Doctrine
Pengumpulan Alquran Pada Masa Nabi Muhammadﷺdan Khulafa’ Arrasyidin Devi Agustina; Anisa Maulidya
AL-KARIM: Journal of Islamic and Educational Research Vol. 2 No. 4 (2024): Oktober
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alquran merupakan mukjizat bagi umat Islam yang mana kita ketahui bahwa Alquran diturunkan oleh Allah ﷻ melalui perantara malaikat Jibril hingga sampai kepada Nabi Muhammadﷺ. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui awal mula pengumpulan Alquran yang mulanya hanya lembaran-lembaran hingga menjadi mushaf Alquran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan cara library research dengan melakukan pengumpulan data dengan menganalisis perpustakaan dan penelusuran artikel-artikel atau jurnal yang terkait pengumpulan Alquran (Jam’ul Quran). Hasil dari penelitian ini pengumpulan Alquran terjadi pada dua masa yaitu masa Nabiﷺ dan masa Khulafa’ Arrasyidin yakni Masa Abu Bakar Assiddiq, Masa Utsman bin Affan dan Masa Ali bin Abi Thallib.
PENDIDIKAN SPIRITUAL PERSPEKTIF HADIS Devi Agustina; Ainun Mardiyah; Dwi Meutia Hasni
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 5 (2025): Juni
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i5.4766

Abstract

Pendidikan spiritual Perspektif hadis merupakan pendidikan yang bersumber dari hadis-hadis Nabi Muhammad ﷺ yang mana hadis merupakan sumber hukum kedua dalam agama Islam setelah Alquran. Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, dibutuhkan dorongan fisik serta mental, oleh karena itu dalam membentuk mental peserta didik dibutuhkan komponen spiritual yang baik agar dapat menumbuhkan kecerdasan secara spiritual, emosional, dan intelektual. Tujuan penelitian ini untuk menelusuri landasan spiritual dalam hadis sebagai pedoman dalam proses pendidikan Islam serta memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai pendidikan spiritual perspektif hadis, serta mengkaji nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam hadis Nabi Muhammad ﷺ. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan studi kepustakaan (Library Research) yang mengkaji hadis-hadis shahih serta penelusuran artikel-artikel yang berkaitan pendidikan spiritual. Hasil dari penelitian ini pendidikan spiritual memiliki konsep-konsep pendidikan seperti: Anjuran membiasakan sholat sejak dini, mentaati perintah Allah, melaksanakan puasa dan memiliki nilai-nilai spiritual yang dapat membentengi kenakalan remaja seperti: Nilai akidah dan Nilai akhlak.