Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Pengembangan Pemberdayaan Sosial Enterpreneurship Berbasis Nilai-Nilai Islam DI Pondok Pesantren Sirojut Tholibin Sutojayan Blitar Engelien Yusniar Permanasari, Engelien; Soebiantoro
Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas) Vol. 3 No. 02 (2024): Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas)
Publisher : Cattleya Darmaya Fortuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54209/jumas.v3i02.79

Abstract

Pada era sekarang ini tidak sedikit pesantren yang meningkatkan semangat entrepreneurship dengan berharap bisa melaksanakan pentransformasian social pada santri dan lingkungan masyarakat. Selain dibekali ilmu agama santri juga dipercaya mampu menghadapi tantangan zaman, bahkan santri juga bisa untuk membuka lapangan pekerjaan serta menjadi santripreneur yang sukses, dengan diberikan pendidikan kewirausahaan kepada santri. fenomena menarik yaitu aktivitas pemberdayaan santri dalam berwirausaha, biasanya yang lebih menonjol dari pondok pesantren adalah aktivitas pendidikan agama dan dakwah. Namun Pondok Pesantren Sirojut Tholibin Sutojayan Blitar memfokuskan pada aktivitas ekonomi atau bisnis yang cukup maju dan terkenal bahkan menjadi model pesantren yang mandiri dan berhasil melibatkan partisipasi santri melalui kewirausahaan di dalam pondok pesantren. Metode yang digunakan adalah jenis pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya Strategi yang dilakukan oleh pondok pesantren dalam mengembangkan pendidikan kewirausahaan dilakukan dengan melalui: (a) Pendidikan kewirausahaan didesain menjadi pembelajaran yang bermakna (meaningful learning), yakni materi dan model pendidikan yang disampaikan disesuaikan dengan kondisi para santri. (b) Materi, model, strategi pembelajaran dalam pendidikan kewirausahaan disesuaikan dengan kondisi para santri (c) pesantren memposisikan diri sebagai fasilitator, mereka memfasilitasi dan mendukung ide pengembangan dan pengelolaan yang berasal dari para santri (d) Para santri dilibatkan (student engagement) dalam setiap aspek manajemen pendidikan kewirausahaan, yakni meliputi tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Implementasi pendidikan kewirausahaan berbasis nilai-nilai Islam di Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Blitar dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut: (a) pelaksanaan visi, misi, dan program berdasarkan kemanfaatan bagi seluruh elemen yang terlibat, santri, pesantren dan mitra atau klien (b) menggunakan metode peer tutoral, menjadikan para santri senior sebagai mentor pendidikan kewirausahaan (c) menumbuhkan kepedulian dan pemberdayaan terhadap bawahan dengan keadilan dengan memperhatikan masalah kebutuhan bawahan baik yang berkaitan dengan aspek materi maupun psikologis dalam tugas dan keikhlasan.
Strategi Komunikasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dalam Pembangunan Desa di Desa Pojok Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar Nik Haryanti; Soebiantoro
Transgenera: Jurnal Sosial, Politik dan Humaniora Vol 1 No 1 (2024): Transgenera: Jurnal Ilmu Sosial, Politik, dan Humaniora
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/transgenera.v1i1.3499

Abstract

Tujuan utama studi ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang strategi komunikasi pemberdayaan masyarakat yang berkaitan dengan pembangunan desa distrik Ponggok Blitar di Prefektur Pojok. Penelitian kualitatif mencakup metode penelitian seperti penelitian deskriptif menggunakan pendekatan studi kasus, yang didasarkan pada diskusi. Pengamatan, wawancara, dan dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data. Semua dari pengumpulan data untuk menyajikan dan menarik kesimpulan adalah semua bagian dari analisis data. Temuan dari penelitian: (1) Mengorganisir peran Lembaga Kemerdekaan Komunitas dalam Rencana Pembangunan Desa Pojok di distrik Ponggok Blitar melalui cara-cara berikut: membuat agenda dan jadwal, menginformasikan kepada publik tentang agenda rencana, mengundang kandidat untuk berpartisipasi, membuka pendaftaran, mempersiapkan bahan dan peralatan , dan mengambil laporan. (2) Lembaga Pemberdayaan Publik dalam Komunikasi Pembangunan Pendekatan di distrik Ponggok Blitar bersifat partisipatif. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan seluruh program dapat didorong melalui penggunaan pendekatan partisipatif.
Peningkatan Akses Permodalan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Soebiantoro; Haryanti, Nik
Transgenera: Jurnal Sosial, Politik dan Humaniora Vol 1 No 2 (2024): Transgenera: Jurnal Ilmu Sosial, Politik, dan Humaniora
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/transgenera.v1i2.3795

Abstract

Seiring denagn perkembangannya, diperlukan berbagai faktor diantaranya dari segi permodalan yang harus terus di penuhi demi tetap berlangsungnya kegiatan distribusi dari produsen kepada konsumennya. Kemudahan akses permodalan bagi UMKM meliputi dari kemudahan persyaratan dalam pengajuan pembiayaan formal agar para pelaku usaha tidak memilih pinjaman pribadi atau non formal yang bisa dibilang ketersediaan modalnya kurang stabil. Persyratan yang mudah bahkan di barengi jasa pembiayaan yang ringan ini sangat memacu para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya agar terus mendapatkan pembiayaan bersiklus. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian library research atau penelitian pustaka. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Metode analisis data lebih mengedepankan pada pengungkapan aspek isi (esensi) dari beberapa proposisi yang ada. Lebih lanjut metode ini merupakan watak dari peninjauan berbagai teori dan analisis. Hasil penelitiannya Pelaku UKM biasanya menggunakan modal usaha dari kantong pribadi atau modal gabungan bersama mitra pada awal mula mendirikan usaha. UMKM penting karena dibanding perusahaan besar, sumber pembiayaan UMKM dari eksternal terbatas, baik dari sisi penawaran maupun permintaan. Modal usaha juga dapat diartikan dari berbagai segi yaitu modal pertama kali membuka usaha, modal untuk melakukan perluasan usaha, dan modal untuk menjalankan usaha sehari-hari yang diperoleh dari model invertasi dan modal kerja. Kendala UMKM terhadap kredit perbankan ini bisa ditinjau dari sisi permintaan dan panawaran. Upaya yang ditempuh untuk meningkatkan pemanfaatan fasilitas kredit dari lembaga perbankan oleh para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dengan meningkatkan akses ke perbankan demi untuk mendapatkan fasilitas kredit bagi UMKM, melakukan penguatan UMKM dalam pengaturan keuangan, manajerial, kemitraan, dan kemampuan wirausaha.