Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektifitas Model Lengan HDC-21 sebagai Alat Peraga Alternatif Sederhana untuk Praktikum Pemasangan Infus pada Mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram Wulandari, Rimanda Aprilia; Ardiyanto, Affan; Ekayani, Ni Putu Karunia
Jurnal Pendidik Indonesia (JPIn) Vol 5, No 2: Oktober 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/jpin.v5i2.354

Abstract

Laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan kegiatan praktikum yang ditunjang adanya seperangkat alat laboratorium serta infrastruktur Laboratorium yang lengkap. Alat peraga keterampilan pemasangan infus yang dimiliki Laboratorium KDKK Jurusan Kebidanan saat ini adalah phantom Kyoto Kagaku tipe MW9 sejumlah 3 unit dan simulator intravenous arm II type M50-B sejumlah 2 unit. Artinya, rasio alat praktikum adalah 1:19. Angka ini masih jauh dari standar sehingga kami berinisiatif untuk mengembangkan model lengan sebagai alat peraga alternatif sederhana untuk praktikum pemasangan infus dengan menggunakan bahan yang relatif murah. Penelitian ini dilakukan selama bulan April sampai Desember 2021 di laboratorium jurusan kebidanan. Penelitian ini memadukan beberapa jenis penelitian, antara lain penelitian survei dengan Quasi eksperimen dengan desain penelitian pre and post test non equivalent control group design dan dilakukan dalam 4 tahap yakni design dan perakitan alat, tahap uji coba, uji penerimaan dan terakhir uji efektifitas alat. Pada uji penerimaan, alat dapat diterima dengan nilai 3,72 (cukup baik). Pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan, nilai signifikansi dengan uji Independent T Test sebesar 0,226. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan nilai praktikum pemasangan infus yang bermakna pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan sehingga baik alat terstandar maupun model lengan HDC-21 dikatakan efektif untuk praktikum pemasangan infus pada mahasiswa program studi D III Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram.
Modifikasi Bak Pengecatan pada Pembuatan Sediaan Apusan Darah Tepi Jannah, Miftahul; Ardiyanto, Affan
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 9, No 2 (2022): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v9i2.265

Abstract

Pembuatan preparat apusan darah tepi menjadi suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang tenaga laboratorium kesehatan. Sediaan apusan darah tepi merupakan bagian yang penting dari rangkaian pemeriksaan hematologi. Proses mengering-anginkan ini merupakan bagian penting yang dilakukan sebelum sediaan apusan darah tepi difiksasi dengan metil alkohol danĀ  bagian penting setelah selesai proses pengecatan. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk proses kering-anginkan sediaan apusan darah ini yang menjadi latar belakang membuat modifikasi bak pengecatan pada pembuatan sediaan apusan darah.Tujuan penelitian ialah melakukan modifikasi terhadap bak pengecatan pada pembuatan preparat apusan darah tepi dan mengefisienkan waktu pembuatan preparat apusan darah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan memodifikasi bak pengecatan yang terbuat dari bahan akrilik berukuran 30cm x 10cm x 10cm yang ditambahkan kipas mini berukuran 4 cmx 4cm x1 cm. Untuk menghidupkan kipas mini digunakan power bank dengan pengatur kecepatan. Dilakukan uji fungsi dan uji efektifitas waktu pengeringan. Pada bak pengecatan standar rata-rata waktu pengeringan sediaan apusan darah ialah 6 menit 5 detik, bak pengecatan modifikasi dengan kecepatan 1000 rpm ialah 4 menit 32 detik, kecepatan 2000 rpm ialah 2 menit 14 detik,kecepatan 3000 rpm ialah 1 menit 58 detik dan kecepatan 4000 rpm ialah 1 menit 28 detik. Analisis data dilakukan dengan uji normalitas dan uji bivariat pada perangkat lunak SPSS versi 19. Hasil analisis uji normalitas metode Shapiro-Wilk menunjukkan data tidak berdistribusi normal dan uji bivariat metode Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan bermakna waktu pengeringan sediaan apusan darah tepi menggunakan alat modifikasi bak pengecatan sediaan apusan darah tepi. Untuk uji kualitas gambaran sel darah merah dan sel darah putih memiliki kualitas sama menggunakan bak pengecatan standar dengan modifikasi bak pengecatan pada pembuatan sediaan apusan darah tepi.
Efektifitas Model Lengan HDC-21 sebagai Alat Peraga Alternatif Sederhana untuk Praktikum Pemasangan Infus pada Mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram Aprilia Wulandari, Rimanda; Ardiyanto, Affan; Ekayani, Ni Putu Karunia
Jurnal Pendidik Indonesia (JPIn) Vol 5, No 2: Oktober 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/jpin.v5i2.357

Abstract

. Laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan kegiatan praktikum yang ditunjang adanya seperangkat alat laboratorium serta infrastruktur Laboratorium yang lengkap. Alat peraga keterampilan pemasangan infus yang dimiliki Laboratorium KDKK Jurusan Kebidanan saat ini adalah phantom Kyoto Kagaku tipe MW9 sejumlah 3 unit dan simulator intravenous arm II type M50-B sejumlah 2 unit. Artinya, rasio alat praktikum adalah 1:19. Angka ini masih jauh dari standar sehingga kami berinisiatif untuk mengembangkan model lengan sebagai alat peraga alternatif sederhana untuk praktikum pemasangan infus dengan menggunakan bahan yang relatif murah. Penelitian ini dilakukan selama bulan April sampai Desember 2021 di laboratorium jurusan kebidanan. Penelitian ini memadukan beberapa jenis penelitian, antara lain penelitian survei dengan Quasi eksperimen dengan desain penelitian pre and post test non equivalent control group design dan dilakukan dalam 4 tahap yakni design dan perakitan alat, tahap uji coba, uji penerimaan dan terakhir uji efektifitas alat. Pada uji penerimaan, alat dapat diterima dengan nilai 3,72 (cukup baik). Pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan, nilai signifikansi dengan uji Independent T Test sebesar 0,226. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan nilai praktikum pemasangan infus yang bermakna pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan sehingga baik alat terstandar maupun model lengan HDC-21 dikatakan efektif untuk praktikum pemasangan infus pada mahasiswa program studi D III Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram.