Sagita, Amelia
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGGUNAAN ZAT PEWARNA ALAMI DARI BENALU POHON PETAI SEBAGAI ALTERNATIF PEWARNA BATIK Sani, Diyan Satwika; Kusumastuti, Adhi; Sagita, Amelia
Fashion and Fashion Education Journal Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ffej.v10i2.16721

Abstract

Abstract. The research done by experimental research method with independent variable (mordan alum, lime, and tunjung) and dependent variable (color aging, color fastness to washing and staining of white cloth). Data collection techniques are used observation method, documentation method, and laboratory test. The analysis is used to descriptiveanalysis on all laboratory test results. The most concentrated color aging test on mordan tunjung. Fade resistance test results against leaching and staining of white fabrics have the same result on every mordan with a value of 3 (enough) for mordan tunjung and a value of 3-4 (good enough) for mordan lime and alum. The conclusion of this research is the parasite petai tree can be used as batik natural dye, for the difference research of dyeing batik clote using parasite petai tree with mordan alum, lime and tunjung. Keywords: Batik, Parasite Petal Tree, Natural Dyes Abstrak. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian eksperimen dengan variabel bebas (mordan tawas, kapur dan tunjung) dan variabel terikat (ketuaan warna, ketahanan luntur warna terhadap pencucian serta penodaan terhadap kain putih). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi, metode dokumentasi dan uji laboratorium.Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif pada semua hasil uji laboratorium. Hasil uji ketuaan warna yang paling pekat pada mordan tunjung. Hasil pengujian ketahanan luntur terhadap pencucian dan penodaan terhadap kain putih memiliki hasil yang sama pada setiap mordan dengan nilai 3(cukup) untuk mordan tunjung dan nilai 3-4 (cukup baik) untuk mordan kapur tohor dan tawas. Simpulan penelitian ini adalah benalu pohon petai dapat digunakan sebagai pewana alami batik, terdapat perbedaan hasil pencelupan kain batik menggunakan benalu pohon petai dengan mordan tawas, kapur tohor dan tunjung. Kata Kunci: Batik, Benalu Pohon Petai, Pewarna Alam
PENGGUNAAN ZAT PEWARNA ALAMI DARI BENALU POHON PETAI SEBAGAI ALTERNATIF PEWARNA BATIK Sani, Diyan Satwika; Kusumastuti, Adhi; Sagita, Amelia
Fashion and Fashion Education Journal Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ffej.v10i2.16721

Abstract

Abstract. The research done by experimental research method with independent variable (mordan alum, lime, and tunjung) and dependent variable (color aging, color fastness to washing and staining of white cloth). Data collection techniques are used observation method, documentation method, and laboratory test. The analysis is used to descriptiveanalysis on all laboratory test results. The most concentrated color aging test on mordan tunjung. Fade resistance test results against leaching and staining of white fabrics have the same result on every mordan with a value of 3 (enough) for mordan tunjung and a value of 3-4 (good enough) for mordan lime and alum. The conclusion of this research is the parasite petai tree can be used as batik natural dye, for the difference research of dyeing batik clote using parasite petai tree with mordan alum, lime and tunjung. Keywords: Batik, Parasite Petal Tree, Natural Dyes Abstrak. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian eksperimen dengan variabel bebas (mordan tawas, kapur dan tunjung) dan variabel terikat (ketuaan warna, ketahanan luntur warna terhadap pencucian serta penodaan terhadap kain putih). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi, metode dokumentasi dan uji laboratorium.Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif pada semua hasil uji laboratorium. Hasil uji ketuaan warna yang paling pekat pada mordan tunjung. Hasil pengujian ketahanan luntur terhadap pencucian dan penodaan terhadap kain putih memiliki hasil yang sama pada setiap mordan dengan nilai 3(cukup) untuk mordan tunjung dan nilai 3-4 (cukup baik) untuk mordan kapur tohor dan tawas. Simpulan penelitian ini adalah benalu pohon petai dapat digunakan sebagai pewana alami batik, terdapat perbedaan hasil pencelupan kain batik menggunakan benalu pohon petai dengan mordan tawas, kapur tohor dan tunjung. Kata Kunci: Batik, Benalu Pohon Petai, Pewarna Alam
Menguatkan Numerasi di SMP Negeri 4 Bengkulu Selatan Besama Kampus Mengajar Sagita, Amelia; Pariyanto, Pariyanto; Ade Saputera, Surya
KENDURI : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): August
Publisher : Yayasan Darussalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/kenduri.v4i2.1278

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis strategi penguatan Numerasi yang dapat dilakukan untuk mendukung pemerintah dalam kebijakan kampus belajar di smp negeri 4 bengkulu selatan. Metode yang digunakan adalah metode studi pustaka, yaitu memperoleh data, bahan dan rujukan dari berbagai sumber seperti buku, artikel, hasil penelitianProgram Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah salah satu program yang diselenggarakan oleh Kemdikbud. Program Kampus Mengajar merupakan salah satu program yang memiliki tujuan untuk mengajar, membantu adaptasi teknologi, dan membantu administrasi sekolah dan guru. Salah satu sekolah yang menjadi sasaran dari program Kampus Mengajar adalah SMP 4 Bengkulu Selatan. Program ini di keluarkan oleh Kemendikbud-Ristek untuk mengatasi infrastruktur yang tertinggal dalam dunia pendidikan baik dalam sarana dan prasarana, guru, akses yang terbatas dan lain sebagainya. Kampus Mengajar memiliki 3 tujuan utama, yaitu berfokus membantu pembelajaran yaitu peningkatan bidang Numerasi, penerapan pembelajaran berbasis teknologi, dan membantu administrasi. Kampus Mengajar Masuk ke dalam IKU ke dua, IKU kedua adalah mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus. Meliputi kegiatan magang kerja, riset, proyek desa, pertukaran pelajar, berwirausaha, dan juga lewat kegiatan mengajar. Melalui IKU ini diharapkan pihak kampus memberi fasilitas lebih kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri. Hasil dari program kampus mengajar yang sudah terlaksana ialah para peserta didik dan juga guru sudah semakin menerapkan Numerasi pagi 15 menit sebelum memulai pembelajaran.