Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REVIEW: POTENSI KETIDAKTEPATAN PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN GERIATRI DI BEBERAPA RUMAH SAKIT DI INDONESIA Pratama, Gumilar; Wahyuningsih, Sri; Hermanto, Faizal
Jurnal Buana Farma Vol. 4 No. 4 (2024): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v4i4.1144

Abstract

Inappropriate medication use in geriatric patients, particularly related to Potentially Inappropriate Medications (PIMs), is a major concern in elderly healthcare management. This study aims to explore the prevalence and types of PIMs found in several hospitals in Indonesia. A narrative review method was employed, with journal data searched using the query: “Potentially Inappropriate Medications” OR “Potentially Inappropriate Prescribing”, “identification of PIMs”, “evaluation of PIMs”, “Beers Criteria” OR “Beers Criteria”, “STOPP Criteria”, “PRISCUS PIMs” in Google Scholar, Garuda, and PubMed databases. Articles selected met the inclusion criteria, including national and international journals published within the last 10 years and available in full text. The results showed that the prevalence of PIMs in a hospital in Semarang was 487 medication items, with sodium diclofenac being the most frequently found medication (12.96%). At RSUD Arjawinangun, the occurrence of PIMs reached 56.82%, with furosemide being the most dominant medication (22.73%). A study in Jakarta showed that prescription review by pharmacists successfully reduced the occurrence of PIMs to 18.89%. Inappropriate medication use in geriatric patients remains high, and it is essential to improve patient education and enhance collaboration between pharmacists and doctors to reduce PIMs risks. The use of Beers, STOPP, and PRISCUS criteria can help assess and prevent PIMs in geriatric patients.
PENGGUNAAN OBAT HIPERTENSI PADA PASIEN GERIATRI DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA: LITERATUR REVIEW Pratama, Gumilar
coba Vol 14 No 1 (2025): November 2025
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v14i1.919

Abstract

Kontrol tekanan darah merupakan kunci dalam terapi hipertensi melalui obat antihipertensi dan perubahan gaya hidup. Penggunaan obat yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas, terutama pada pasien dengan penyakit kronis. Meningkatnya penggunaan antihipertensi dipengaruhi oleh tingginya prevalensi hipertensi dan penggunaan obat yang tidak rasional. Hipertensi pada lansia memiliki prevalensi tinggi di Indonesia. Kondisi ini menimbulkan risiko kardiovaskular dan menurunkan kualitas hidup pasien. Penatalaksanaannya kompleks, sehingga pemilihan obat seperti diuretik, ACE inhibitor, ARB, beta bloker, dan CCB harus disesuaikan. Kajian pola penggunaan obat hipertensi masih terbatas, sehingga diperlukan tinjauan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan geriatri. Metode yang digunakan adalah tinjauan naratif dengan pencarian data artikel menggunakan query search: "Penggunaan Antihipertensi pada Lansia" OR "Pola Penggunaan Obat Hipertensi Pada Pasien Lansia", "Antihipertensi Pasien Geriatri” "Evaluasi Rasionalitas Terapi Hipertensi pada Lansia" pada database Google Scholar dan Garuda. Artikel yang diambil memenuhi kriteria inklusi berupa jurnal nasional dan internasional yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir (2015-2025) dan dapat diakses. 5 artikel yang digunakan dianalisis lebih lanjut. Hipertensi pada pasien geriatri didominasi oleh kelompok usia 60-74 tahun dengan proporsi perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Penggunaan obat dengan regimen tunggal lebih sering digunakan dibandingkan kombinasi. Jenis antihipertensi ynag digunakan calcium channel blocker (CCB) dan ACE inhibitor sebagai terapi utama. Dari aspek rasionalitas penggunaan obat menunjukan sudah sesuai dengan kriteria tepat pasien, tepat obat, dan tepat dosis. Penatalaksanaan hipertensi pada pasien geriatri menggunakan terapi tunggal dengan dominasi CCB (amlodipin). Meskipun sebagian besar rasional dalam penggunaan obat perlu ditingkatkan pemantauan dan evaluasi agar pemilihan obat lebih sesuai dengan kondisi klinis pasien dan pedoman terapi nasional maupun international. Kata Kunci: antihipertensi, hipertensi, lansia, obat, pasien geriatri