Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH KADAR HAEMOGLOBIN (HB) IBU TERHADAP PERDARAHAN ANTEPARTUM DI RSUD CILACAP PERIODE TAHUN 2016-2018 sohimah, sohimah; Yunadi, Frisca Dewi
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol. 14 No. 2 (2021): Vol. 14, No. 2 Edisi September 2021
Publisher : UPT PPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.318 KB) | DOI: 10.36760/jka.v14i2.192

Abstract

Berdasarkan Laporan World Bank Tahun 2017, dalam sehari ada empat Ibu di Indonesia yang meninggal akibat melahirkan. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai Negara dengan angka kematian tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Laos dengan AKI 357 per 100 ribu(WHO, 2017). Penyebab kematian Ibu terdiri dari penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu disebabkan karena perdarahan sampai saat ini masih memegang peranan penting sebagai penyebab utama kematian maternal. Perdarahan dapat terjadi disetiap usia kehamilan, pada kehamilan muda ssering dikaitkan dengan abortus, misscariiage, early pregnancy loss. Perdarahan yang terjadi pada umur kehamilan yang lebih tua terutama setelah melewati trimester III disebut perdarahan antepartum.(WHO, 2017) Survey pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 4 Januari 2019 dan didukung data pada Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, selama tahun 2016 sebanyak 25 kasus, 2017 sebanyak 20 kasus dan 22 kasus selama Tahun 2018. Penyebab kematian ibu sebagian besar terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan yaitu perdarahan (30,37%), eklampsia (32,97%), infeksi (4,34%), Gangguan sistem peredaran darah 8%, Gangguan metabolism 4,34 %, dan lain-lain 0,87 % .(Endang L Achadi, 2019) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui Pengaruh Kadar Hb terhadap kejadian perdarahan antepartum di RSUD Cilacap Tahun 2016 – 2018. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode pendekatan case control yang bertujuan Pengaruh Kadar Hb terhadap kejadian perdarahan antepartum di RSUD Cilacap. Tekhnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan total sampling dengan kriteria inklusi rekam medik lengkap. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil analisis Kadar Hb terhadap kejadian perdarahan dengan p value 0.005 yang berarti ada pengaruh faktor Hb terhadap kejadian perdarahan antepartum dengan OR: 1,867. Kesimpulan: Kadar Hb ibu hamil dengan Anemia berpengaruh 1,867 kali lebih besar terhadap perdarahan antepartum dibanding dengan usia yang tidak anemia Key Word : Perdarahan Antepartum, Kadar Hb
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Berisiko HIV/AIDS Pada Remaja di Kabupaten Cilacap Sohimah, Sohimah; Sujianti, Sujianti
KOLONI Vol. 3 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v3i1.601

Abstract

The cumulative number of HIV cases reported as of March 2021 was 427,201 (78.7% of the 2020 estimated 90% target for PLWHA of 543,100). The highest percentage of HIV infection was reported in the 25-49 year age group (70.7%), followed by the 20-24 year age group (15.7%), and the ≥ 50 year age group (7.1%\The research carried out was descriptive quantitative research. Descriptive quantitative research uses a correlation approach (correlational research). The research was intended to determine factors related to HIV/AIDS risk behavior among adolescents in Cilacap Regency. Research results: The research results in this study are the factors of knowledge, attitudes and peer support regarding HIV/AIDS risk behavior in adolescents. The majority of adolescent HIV/AIDS risk behavior factors in Cilacap Regency are in the no HIV/AIDS risk category, namely 97%. There is a significant relationship between the level of knowledge and risk behavior in adolescents (p value = 0.012 < α = 0.05). There is a significant relationship between attitude and risk behavior in adolescents (p value = 0.001 < α = 0.05) and there is significant relationship between the role of peers and risky behavior in adolescents (p value = 0.006 < α = 0.05). Suggestions to health workers that education about HIV/AIDS in adolescents be a priority in efforts to prevent behavior at risk of HIV/AIDS transmission.