Articles
Efektivitas Penggunaan Rekam Medis Elektronik Terhadap Pelayanan Pasien Rawat Jalan di Klinik Darul Arqam Garut
Zaki Much Farid;
Nauvaldy Rayhan Fernando;
Dina Sonia
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 9 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (4586.226 KB)
|
DOI: 10.59141/cerdika.v1i9.178
Latar Belakang: Ditengah perkembangan era globalisasi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang semakin pesat mampu memberikan berbagai dampak dan manfaat bagi kehidupan manusia, pelayanan rekam medis yang sangat penting bagi instansi kesehatan untuk mencatat, merekam dan mengelola informasi terhadap pasien karena informasi yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan untuk membantu proses pengambilan keputusan. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat Efektivitas Rekam Medis Elektronik Terhadap Pelayanan Pasien Rawat Jalan Di Klinik Darul Arqam Garut untuk mengetahui menganalisis faktor-faktor yang menjadi hambatan terhadap penggunaan rekam medis elektronik. Metode: Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif mengunakan pendekatan kualitatif, serta teknik pengumpulan data peneliti menggunakan teknik observasi karena berkenaan dengan manusia dan proses kerja, selain observasi peneliti juga menggunakan teknik wawancara kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sebelum digunakannya Aplikasi My Klinik di Klinik Darul Arqam Garut, pelayanan yang diberikan terhadap pasien sangat membutuhkan waktu yang relatif lama sehingga pasien harus bersabar menunggu antrian untuk melakukan pengobatan, dan setelah digunakannya Aplikasi My Klinik dapat terlihat tingkat perbedaan dari proses pemberian pelayanan yang diberikan oleh petugas kepada pasien yang datang untuk berobat. Dalam penelitian dapat dikatakan bahwa penggunaan Rekam Medis Elektronik sangat efektif dan dapat membantu proses pemberian pelayanan. Kesimpulan: Sehingga disimpulkan bahwa efektivitas Rekam Medis Elektronik terhadap pelayanan pasien rawat jalan di Klinik Darul Arqam Garut sudah dikatakan efektif dan sangat membantu proses pemberian pelayanan yang diberikan kepada pasien.
Analisis Penjajaran Rekam Medis Straight Numerical Filing System Menjadi Terminal Digit Filing System di RS Firdaus Tahun 2021
Alfiah Nurripdah;
Dina Sonia
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 10 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (4359.916 KB)
|
DOI: 10.59141/cerdika.v1i10.202
Latar Belakang: Ketersediaan berkas rekam medis secara cepat dan tepat pada saat yang dibutuhkan akan sangat membantu mutu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien, maka dari itu masalah penyimpanan berkas rekam medis merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Umum Firdaus, diketahui bahwa sistem penjajarannya sedang dalam tahap transisi perubahan dari sistem penjajaran straight numerical filing system menjadi terminal digit filing system. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif tentang perubahan sistem penjajaran straight numerical filing system menjadi terminal digit filing system dalam upaya meminimalisir kesalahan peletakan berkas rekam medis atau missed file. Metode: Jenis penelitian yang digunakan deskriptif dengan metode observasional dan studi pustaka dengan pendekatan Cross Sectional. Hasil: Hasil dari penelitian ini adalah prosedur perubahan diawali dengan mempersiapkan sarana dan prasarana, sumber daya manusia, dan pembongkaran berkas rekam medis di rak yang masih menggunakan sistem lama satu per satu serta menyusun ke dalam rak penyimpanan yang disusun secara terminal digit filing. Kesimpulan: Berdasarkan hasil perubahan yang dilakukan ada beberapa kendala yang dihadapi, yaitu tempat dan rak filing yang kurang luas, dan sumber daya manusia yang tidak memadai serta saat melakukan penyimpanan dan pengambilan kembali berkas rekam medis masih ditemukan berkas rekam medis yang misfile. Dalam mengatasi terjadinya misfile dapat dilakukan dengan melakukan penyisiran berkas rekam medis secara periodik, mengaktifkan kembali penggunaan tracer, dan menerapkan kode warna pada berkas rekam medis pasien.
Analisis Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Elektronik Rawat Inap Guna Meningkatkan Mutu Pelayanan di RS X Bandung
Firly Oktavia Lestari;
Ai Ainun Nur’aeni;
Dina Sonia
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 10 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (4377.096 KB)
|
DOI: 10.59141/cerdika.v1i10.205
Latar Belakang: Rumah sakit sebagai sarana pemberi pelayanan kesehatan memiliki peran penting terhadap derajat kesehatan, dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang optimal. Indikator yang menunjang kualitas pelayanan rumah sakit adalah kekonsistenan pencatatan rekam medis yang dilakukan oleh dokter dan perawat. Kelengkapan rekam medis elektronik sangat penting untuk proses administrasi guna menunjang peningkatan mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jika terdapat pengaruh dalam pengisian rekam medis elektronik terhadap kualitas pelayanan yang dilakukan rumah sakit. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dibantu dengan Chi-Square. Sebanyak 93 rekam medis elektronik rawat inap di RS X Bandung yang digunakan dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling. Hasil: Ketidaklengkapan rekam medis elektronik 33,3% dan sebanyak 66,6% pengisian rekam medis elektronik lengkap, berdasarkan hasil tersebut belum memenuhi standar permenkes. Hasil dari Uji Chi-Square berdasarkan kekonsistenan pencatatan pada CPPT, diagnosa, asesmen medis, asesmen keperawatan memiliki nilai p = 0,001 dan pada e-resep p = 0,013. Kesimpulan: Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat hubungan kelengkapan pencatatan dengan kualitas rekam medis elektronik terhadap pelayanan yang diberikan rumah sakit.
Analisis Pengunjung Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dustira Pre And Post Sebagai Rumah Sakit Rujukan Covid-19
Dina Nur Haliza;
Dina Sonia
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 11 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (3622.462 KB)
|
DOI: 10.59141/cerdika.v1i11.225
Latar Belakang: Pada Desember 2019 lalu, di kota Wuhan, Tiongkok, telah terjadi peristiwa luar biasa atas kasus radang paru-paru atau dalam istilah medis disebut Pneumonia yang di sebabkan oleh virus yang belum pernah dikenal sebelumnya,, yang kini virus itu dikenal Novelcorona Virus. Sementara itu, Rumah Sakit Dustira yang menjadi salah satu Rumah Sakit rujukan COVID-19. Berdasarkan penelitian banyaknya pasien COVID-19 yang dirujuk ke Rumah Sakit Dustira sehingga jumlah pengunjung pasien rawat jalan di Rumah Sakit Dustira setelah menjadi Rumah Sakit rujukan COVID-19 sangat menurun. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan apakah ada hubungannya jumlah pengunjung pasien rawat jalan di Rumah Sakit Dustira setelah Rumah Sakit Dustira menjadi Rumah Sakit rujukan COVID-19. Metode: Penulis menggunakan metode penelitian kuntitatif dalam proses penelitian dan dengan pendekatan deskriptif. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan sumber data primer dan data sekunder. Hasil: Hasil penelitian grafik menunjukan adanya penurunan pada pengunjung pasien rawat jalan sudah terjadi dari tahun 2018 dimana jumlah pengunjung ada 349.117, tahun 2019 295.680, dan tahun 2020 118.307 pasien, bukan karena Rumah Sakit Dustira sebagai Rumah Sakit rujukan COVID-19. Dari hasil wawancara penulis menemukan jawaban bahwa kebijakan sistem regional yang ditetapkan oleh BPJS lah yang menjadi alasan Rumah Sakit Dustira mengalami penurunan jumlah Pengunjung pasien rawat jalan. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai Rumah Sakit rujukan COVID-19 tidak menjadikan Rumah Sakit Dustira mengalami penurunan jumlah pengunjung pasien rawat jalan, dalam sesi wawancara penulis menemukan jawaban bahwa kebijakan sistem regional yang ditetapkan oleh BPJS lah yang menjadi alasan Rumah Sakit Dustira mengalami penurunan jumlah pengunjung pasien rawat jalan, Rumas Sakit Dustira sebagai Rumah Sakit rujukan COVID-19 tidak memberi pengaruh terhadap jumlah pengunjung pasien rawat jalan berarti untu H0 diterima dan H1 ditolak
Analisis Sistem Pencatatan dan Pelaporan Kasus Tuberculosis di Rumah Sakit Umum X Kota Bandung
Sinta Nuryani;
Devina Lulu Nursilmi;
Dina Sonia
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 11 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (3873.982 KB)
|
DOI: 10.59141/cerdika.v1i11.232
Latar Belakang: Sistem Informasi tuberkulosis (SITB) merupakan sistem yang digunakan untuk pelaporan kasus tuberkulosis secara elektronik yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Pelaporan kasus Tuberkulosis di Rumah Sakit Umum X Kota Bandung pada mulanya menggunakan SITT. Namun, sistem tersebut sudah diganti menjadi Sistem Informasi tuberkulosis (SITB) sejak tahun 2020. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa pelaporan kepada Dinas Kesehatan tertunda atau belum sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Rumah Sakit. Metode: Penelitian ini, peneliti menggunakan fishbone diagram dari segi input yang meliputi Man, Material dan Method. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data diperoleh dari hasil wawancara yang mendalam dan observasi pada informan kunci. Validasi hasil pada penelitian ini menggunakan triangulasi metode dan triangulasi sumber. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa pencatatan dan pelaporan kasus Tuberkulosis belum berjalan maksimal karena 1) Sulitnya penginputan dan banyaknya data yang harus dimasukan menyebabkan pencapaian target kerja belum berjalan maksimal. 2) Kurangnya SDM Rekam Medis sebagai ujung tombak pelaporan kasus TB. 3) Double job untuk setiap petugas. 4) Terlalu seringnya pergantian pegawai karena sistem kontrak kerja, bersamaan dengan kerumitan Sistem Informasi Tuberculosis (SITB) sehingga sering terjadinya kesalahan penginput data. Kesimpulan: Berdasarkan hasil wawancara dari petugas Klinik TB di Rumah Sakit Umum X Kota Bandung, klinik TB berdiri pada tahun 2013 dengan pencatatan dan pelaporannya masih menggunakan Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu (SITT) sampai tahun 2019. Pada tahun 2020 sistem di Rumah Sakit sudah diganti menjadi SITB. Berdasarkan wawancara dengan informan kunci bahwa sebelumnya sudah ada penelitian dengan kasus yang sama, akan tetapi hasil dari penelitian sebelumnya belum menunjukkan suatu perbaikan sehingga sampai saat ini hal yang sama masih menjadi kendala.
Analisis Pencatatan dan Pelaporan Tuberkulosis dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Rumah Sakit Umum X Kota Bandung
Dang Kusnandi;
Rizal Fauzi;
Dina Sonia
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 11 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (3780.704 KB)
|
DOI: 10.59141/cerdika.v1i11.243
Latar Belakang: Data dalam pencatatan dan pelaporan Tb dan HIV di Rumah Sakit X Kota Bandung masih banyak permasalahan yang dihadapi, salah satunya kekurangan tenaga kerja dan menjadikan beban pekerjaan berlebih kepada pegawai. Disini juga menjelaskan kenaikan dan penurunan kasus pasien TB dan HIV di triwulan terakhir 2020 dan triwulan awal 2021. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pencatatan dan pelaporan Tuberculosis dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Rumah Sakit X Kota Bandung. Metode: Metode penelitian yang digunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan teknik pengumpulan data berdasarkan analisis. Hasil: Hasil penelitian ini diperoleh dari data TB pada triwulan terakhir 2020 sebanyak 323 Pasien , triwulan Pertama 2021 sebanyak 102 pasien Data HIV pada Triwulan terakhir 2020 sebanyak 53 pasien, triwulan pertama 2021 sebanyak 102 pasien. Permasalahan yang terjadi dari sekian banyak data yang dicatat dan dilaporkan masih dikerjakan oleh bagian keperawatan namun berkas yang diperoleh dari setiap poli masih tidak lengkap. Belum sepenuhnya terintegrasi antar bagian atau subsistem. Proses pelaporan data yang ada masih sebatas pengiriman secara online dan bukan secara real time dan terintegrasi secara langsung. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penilitian yang kami lakukan menghasilkan kesimpulan dalam sistem yang ada di Rumah Sakit Umum X Kota Bandung belum sepenuhnya terintegrasi antar bagian atau subsistem.
Analisis Pengelolaan Rekam Medis Khusus Pasien HIV di Rumah Sakit Umum X Kota Bandung
Panji Maulana;
Muhamad Ruslan Firmansyah;
Dina Sonia
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 11 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (3546.65 KB)
|
DOI: 10.59141/cerdika.v1i11.244
Latar Belakang: Rumah Sakit X adalah salah satu fasilitas pepelayanan kesehatan di Bandung yang memiliki klinik Voluntary Counselling and Testing VCT. Jumlah kunjungan pasien di klinik ini meningkat secara signifikan pada triwulan akhir 2021 sebanyak 53 pasien dan dilanjutkan pada triwulan awal 2021 sebanyak 102 pasien. Sehingga intensitas pepelayanan yang diberikan kepada pasien semakin tinggi dan berdampak pada peningkatan jumlah dokumen rekam medis pasien yang dihasilkan oleh klinik VCT. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pengelolaan dokumen rekam medis pasien di klinik VCT. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, cara pengumpulan data pengumpulan dengan wawancara dan observasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem pencatatan dilakukan berdasarkan formulir khusus dari Menteri kesehatan namun pengisian nya masih belum optimal. Penyimpanan rekam medis masih kurang menjaga aspek keamanan dan kerahasiaan. Kesimpulan: Pelaporan kasus HIV sudah sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan yaitu dengan aplikasi sistem informasi HIV/AIDS dan IMS (SIHA).
Tinjauan Ketepatan Penggunaan Simbol dan Singkatan pada Ringkasan Pulang di Rumah Sakit Pusri Palembang
Budiantono Budiantono;
Elta Miliana;
Dina Sonia
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 12 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (4186.353 KB)
|
DOI: 10.59141/cerdika.v1i12.256
Latar Belakang: Simbol dan singkatan yang termasuk dalam standar SNARS Edition 1.1 terdapat di kelompok standar manajemen rumah sakit yaitu Manajemen Informasi Rekam Medis (MIRM 12). Tujuan: Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi ketepatan penggunaan simbol dan singkatan pada ringkasan pulang. Metode: Metode penelitian yaitu deskriptif restrospektif. Populasi dalam penelitian yaitu dokumen rekam medis rawat inap pada ringkasan pulang di Rumah Sakit Pusri Palembang pada bulan Juni 2021. Besar sampel yaitu 153 berkas rekam medis pada ringkasan pulang dengan menggunakan rumus slovin. Instrumen penelitian menggunakan checklist dengan metode observasi dan dokumentasi. Hasil: Rumah Sakit Pusri Palembang sudah memiliki pedoman penulisan simbol dan singkatan namun dalam pelaksanaannya masih terdapat penggunaan simbol dan singkatan yang tidak tepat dan tidak ada didalam buku pedoman dan SPO simbol singkatan. Kesimpulan: Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi bahwa singkatan yang tidak tepat 11 %, tidak ada di buku pedoman 13 %, presentasi singkatan yang tepat 76%. Sedangkan simbol yang tidak ada didalam buku pedoman 58 %, presentasi simbol yang tepat 42%.
Safety Standard Tenaga Kesehatan dan Mahasiswa PKL dalam Pencegahan Penularaan COVID-19 di RS X
Fanny Nuraininabilah;
Dina Sonia
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 12 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (3652.778 KB)
|
DOI: 10.59141/cerdika.v1i12.260
Latar Belakang: Rumah Sakit merupakan sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tempat berkumpulnya orang sehat dan sakit sehingga resiko kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan dan penularaan penyakit sangat tinggi. Oleh sebab itu diperlukan penerapan safety standard tenaga kesehatan dan mahasiswa yang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan Di Rumah Sakit X. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan safety standar tenaga kesehatan dalam pencegahan penularaan COVID-19 khusus nya di Rumah Sakit X. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara dan observasi lapangan. Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan metode sampling purposive. Kemudian dianalisa secara kualitatif. Lokasi penelitian di lakukan di Rumah Sakit X dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2021. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian di atas yaitu keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kesehatan dalam pencegahan COVID-19, jadi dapat disimpulkan bahwa tenaga kesehatan diwajibkan memakai alat pelindung diri (APD) yaitu memakai penutup kepala, pelindung mata dan wajah (faceshield), masker N95 atau ekuivalen, baju scrub atau pakaian jaga, Coverall gown atau apron, sarung tangan bedah lateks, boots atau sepatu karet dengan pelindung sepatu. Sebagai standard dalam pencegahan penularan COVID-19. Kesimpulan: Upaya pencegahan penularaan COVID-19 di Rumah Sakit X untuk tenaga kesehatan sudah menerapkan standar keamanan alat pelindung diri dalam setiap penanganan pasien yang terkena COVID-19 sesuai dengan kebijakan dari Rumah Sakit untuk tenaga kesehatan harus memakai alat pelindung diri sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.
Tingkat Efektivitas Penyampaian Informasi Pendaftaran Rawat Jalan Terhadap Kepatuhan Pasien Kontrol Membawa KIB di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
Muhammad Rifki Aulia Ramadan;
Dina Sonia
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 12 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (3832.431 KB)
|
DOI: 10.59141/cerdika.v1i12.265
Latar Belakang: Berdasarkan penelitian terdapat permasalahan tentang penyampaian informasi pendaftaran rawat jalan terhadap kepatuhan pasien kontrol membawa KIB di rumah sakit jiwa Provinsi Jawa Barat. Bagian pendaftaran sering terjadi masalah pasien yang lupa membawa kartu berobat sehingga menyebabkan lambatnya waktu antrian di sarana pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengontrol pasien apakah membawa kartu atau tidak membawa kartu kontrol berobat (KIB), mengidentifikasi cara pelayanan kepada pasien kontrol berobat, mengidentifikasi faktor penyebab tidak patuhnya pasien kontrol membawa kartu berobat. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan random sampling di bagian pendaftaran. Objek penelitianya adalah proses menyampaian informasi oleh petugas pendaftaran dan kepatuhan pasien kontrol membawa kartu berobat. Jumlah data sampel didapat dari rumus slovin. Sampel penelitian sebanyak 94 pasien. Hasil: Faktor yang mempengaruhi pasien tidak patuh membawa KIB yaitu: 1) Petugas pendaftaran belum sepenuhnya memberi tahu kepada pasien tentang nilai guna KIB. 2) KIB yang dibawa oleh pasien biasanya rusak karena terlipat di dalam dompet, hal ini mengakibatkan tulisan pada KIB menjadi luntur dan sulit dibaca. 3) Pasien berpendapat bahwa mereka sudah menyimpan KIB, tetapi KIB dari bahan kertas bisa robek atau basah saat kehujanan. 4) Sosialisasi rumah sakit belum sepenuhnya dilakukan terhadap keluarga pasien yang mewakili, terkhusus yang sudah lanjut usia. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian di atas bahwa faktor kesadaran keluarga pasien jiwa akan pentingnya KIB dan dampak negatif apabila tidak membawa KIB saat kontrol berobat masih kurang, belum ada sosialisasi berkelanjutan dari pihak Rumah Sakit kepada Keluarga pasien, bahan baku KIB masih menggunakan kertas.