Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Statistik Ukuran Butir Sedimen Dan Kaitannya dengan Anatomi Struktur Mangrove di Pantai Baros Bantul, Indonesia Implikasi Mitigasi Erosi Fivry Wellda; Arie Noor Rakhman; Fidelis Saka Sigmaringa Da Costa
JNANALOKA Vol. 04 No. 01 Maret Tahun 2023
Publisher : Lentera Dua Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36802/jnanaloka.2023.v4-no01-7-19

Abstract

Proses erosi pantai atau abrasi semakin hari semakin memprihatinkan perlu adanya keberlangsungan proses sedimentasi pantai untuk mengurangi abrasi pantai. Salah satunya adanya tanaman mangrove untuk mengurangi abrasi pantai. Mangrove merupakan ekosistem yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang-surut air laut yang terlindung dengan sedimen berlumpur hingga berpasir. Maka perlunya adanya penelitian untuk mmengetahui kondisi fisik sedimen terkait hubungannya dengan struktur tubuh mangrove. Penelitian dilakukan didaerah Dusun Baros, Desa Tirtohargo, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang memiliki morfologi berupa daerah pasang surut muara Sungai Opak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi komposisi fisik sedimen pada muara Sungai Opak pada struktur sederhana tubuh vegetasi mangrove. Metode yang dilakukan pengambilan data sedimen dan pengamatan tubuh vegetasi mangrove. Dilakukan pada 3 lokasi. Pengambilan data sedimen dilakukan dengan cara mendapatkan komposisi fisik sedimen berupa ukuran butir serta parameter statistik (mean, sorting, skewness dan kurtosis) parameter ini digunakan untuk mengetahui proses sedimentasi yang berlangsung terkait dengan lingkungan sedimentasi. Pada tumbuhan mangrove dilakukan pengamatan tutupan kanopi (daun batang mangrove), struktur sederhana tubuh mangrove dan jenis mangrove. Tutupan kanopi dilakukan dengan metode Hemispherical Photography dari data ini didapatkan baik buruknya tutupan kanopi dalam persentase. Struktur sederhana dilakukan pengamatan anatomi tubuh tumbuhan mangrove seperti batang lurus atau bercabang akar tanaman. Hasil analisis menunjukkan bahwa sampel yang lebih dekat dengan muara sungai memiliki ukuran butir lebih besar dibandingkan dengan sampel yang lebih jauh dari sungai dan terdapat genangan air. Berdasarkan tutupan kanopinya, semua jenis mangrove dapat tumbuh dengan baik dan cocok dengan kondisi jenis sedimennya. Hasil pengelompokan dominasi jenis mangrove didapatkan bahwa jenis Avicennia sp dapat ditemukan di seluruh stasiun pengamatan sehingga dapat dikatakan mangrove jenis ini dapat beradaptasi dengan kondisi sedimen yang berukuran pasir sedang hingga lebih halus, sedangkan mangrove jenis Rhizopora sp hanya dijumpai pada stasiun pengamatan yang berada lebih jauh dari muara sungai dengan jenis sedimen yang lebih halus. Proses sedimen menyebabkan adanya endapan yang menjadi pengurangan abrasi pantai. Kata Kunci: Sedimen, Mangrove, Granulometri, Kanopi Mangrove
PERHITUNGAN VOLUME BATUAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTOCAD CIVIL 3D DENGAN METODE RULE OF GRADUAL CHANGE DAN RULE OF NEAREST POINT Jarwanto, Jarwanto; Arie Noor Rakhman; Himawan Rico Sanjaya
Nusantara Hasana Journal Vol. 4 No. 8 (2025): Nusantara Hasana Journal, January 2025
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v4i8.1322

Abstract

The research was conducted in an area located in Segoroyoso, Kapanewon Pleret, Bantul Regency, Yogyakarta Special Region Province. The enclosing rocks are part of the Semilir Formation in the form of tuff interspersed with lapilli. The rock located on this cliff will be cut with a length of 83 meters and a height of 36 meters with the aim of making a flat horizontal plane with an elevation of 50 meters above sea level which will then be made into building construction for the purposes of erecting boarding school buildings. The calculation of rock volume is based on Autocad Civil 3D software with the emphasis on 2 calculation methods, namely calculations using the Rule of Gradual Change and getting a volume of 106,714 m3 and according to the Rule of Nearest Point method getting a volume of 106,495 m3. There is a difference in the calculation results but the difference is not far adrift.
MODFLOW DAN FEFLOW UNTUK PEMODELAN HIDROGEOLOGI PADA AREA TAMBANG BATUBARA DI KALIMANTAN SELATAN Jarwanto, Jarwanto; Arie Noor Rakhman
Nusantara Hasana Journal Vol. 5 No. 1 (2025): Nusantara Hasana Journal, June 2025
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v5i1.1613

Abstract

This study aims to compare the capabilities of MODFLOW and FEFLOW software in modeling groundwater flow in open-pit mining environments with complex geometries. The method includes literature review, technical feature analysis of both software, and evaluation of simulation performance based on hydrogeological parameters and geospatial conditions. The results show that MODFLOW offers advantages in accessibility due to its open-source nature and is efficient for mining areas with relatively simple geometries. However, its limitation in grid flexibility reduces its ability to accurately represent complex morphologies and geological structures. In contrast, FEFLOW provides higher flexibility through an unstructured mesh system and integrates saturated–unsaturated flow in a single model, making it more suitable for advanced hydrogeological modeling. FEFLOW's capability to represent irregular mining geometries, simulate chemical reactions, and provide 3D visualizations is highly relevant for mining conditions in Indonesia, although it is limited by higher computational demand and licensing costs. This study offers valuable insights into selecting groundwater modeling software based on geological complexity and mining analysis objectives.