Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Survei Sarana dan Prasarana Penunjang Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) Oka Mahendra, Ida Bagus Putu; Budaya Astra, I Ketut; Semarayasa, I Ketut
Indonesian Journal of Sport & Tourism Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.05 KB) | DOI: 10.23887/ijst.v2i2.34858

Abstract

Salah satu faktor keberhasilan proses pembelajaran adalah ketersediaan sarana dan prasarana yang baik. Sehingga tiap sekolah harus memperhatikan keresedian sarana dan prasarana yang dimiliki. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sarana dan prasarana penunjang pembelajaran PJOK tingkat SMA di Kecamatan Karangasem pada tanggal 28 Agustus 2020. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan metode Survei. Populasi penelitian ini adalah seluruh SMA yang ada di kabupaten Karangasem. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung tepatnya dengan melakukan pengamatan langsung terhadap sumber data atau objek penelitian, dan mencatat data yang diperlukan menggunakan lembar observasi. Dari 37 jenis sarana total seluruhnya yaitu sebanyak 927 buah yang berkondisi baik yaitu berjumlah 825 atau dengan rata-rata 22,30 dan memiliki persentase 85%. sedangkan yang berkondisi buruk berjumlah 102 dengan rata-rata 2.76 dengan persentase 15%. Pada status kepemilikan sarana penunjang pembelajaran PJOK di SMA se- Kecamatan Karangasem dibedakan menjadi 2 kategori yaitu milik sekolah dan meminjam/menyewa. Dari 927 jumlah keseluruhan atau total sarana yang dimiliki 877 dengan rata-rata 23,70 dan memiliki persentase 67% milik sekolah. Prasarana yang tersedia ada 6 jenis yang seluruhnya termasuk kedalam fasilitas. Dari jumlah total atau kesulurannya yaitu berjumlah 41 dengan rata-rata 6,8 dan persentase 100% berkondisi baik. Dari segi status kepemilikan prasarana, fasilitas }milik sekolah yaitu 8 dengan rata-rata 1,33 dan dengan rata-rata persentase 19%, kemudian untuk fasilitas yang meminjam/menyewa berjumlah 33 dengan rata-rata 5,5 dan dengan rata-rata persentase 81%. Maka dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana penunjang pembelajaran PJOK di SMA Negeri se-Kecamatan Karangasem secara keseluruhan dapat dikatakan sudah cukup baik, namun perlu pengelolaan yang baik. Kata Kunci: Survei, Sarana, Prasarana
Pengaruh Suhu Rendah dan Metode Vakum Pada Penyimpanan Daging Sapi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri dan Organoleptik Tekstur, Bau dan Warna EDI PRAKTIKNYA, DJATIWIDODO; OKA MAHENDRA, IDA BAGUS PUTU; RISMA
Hang Tuah Medical Journal Vol 21 No 1 (2023): Hang Tuah Medical Journal
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/htmj.v21i1.346

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Ketersediaan logistik yang baik kadang diabaikan untuk keberhasilan suatu misi kemiliteran. Dalam dunia pelayaran ketersediaan makanan yang terstandar dan memadai juga sangat penting. Pengemasan penting dalam pengawetan bahan pangan hasil peternakan . Selain pengemasan, cara yang umum dilakukan untuk mempertahankan kesegaran daging dengan menempatkan daging dalam suhu rendah. Tujuan: Menganalisa perbedaan penyimpanan daging pada udara terbuka dengan penyimpanan daging pada suhu rendah dan dikemas vakum dalam hal pertumbuhan bakteri dan profil organoleptik. Metode: Penelitian eksperimental, dengan desain “Post Test Only Control Group Design”, menggunakan metode kuantitatif. Populasi adalah daging sapi sedangkan sampel adalah daging sapi yang berasal dari pemotongan di Rumah Potong Hewan (RPH). Variabel bebas adalah suhu dan kemasan, variabel terikat adalah jumlah koloni bakteri dan profil organoleptik bau, warna dan tekstur daging. Hasil: Dari hasil uji hedonik bau, tekstur, dan warna didapatkan daging yang dikemas dalam vakum dan diletakkan dalam refrigerator dan freezer memiliki uji hedonik yang lebih baik. Kesimpulan: Jumlah koloni bakteri pada sampel daging yang diletakkan pada suhu rendah dan dikemas dalam vakum terbukti lebih rendah dibandingkan sampel daging yang diletakkan pada udara terbuka dan tidak dikemas dalam vakum. Pada profil organoleptik daging yang meliputi bau, warna dan tekstur daging terbukti lebih baik pada daging yang diletakkan pada suhu rendah dan dikemas dalam vakum dibandingkan daging yang diletakkan di udara terbuka dan tidak dikemas dalam vakum. Kata kunci: Suhu rendah, vakum, penyimpanan daging sapi, koloni bakteri