Abstrak — Di era Revolusi Industri 4.0, penerapan sistemotomatisasi yang terhubung dengan internet semakinmendominasi berbagai sektor, termasuk sosial, pendidikan, danpertanian. Tujuan utama dari teknologi ini adalah untukmengoptimalkan hasil dan meningkatkan efisiensi penggunaansumber daya, terutama dalam menghadapi tantangan sepertiperubahan cuaca ekstrem yang berdampak pada produktivitaspertanian. Dalam konteks ini, proyek akhir ini merancang alatmonitoring parameter lingkungan Greenhouse berbasis Internetof Things (IoT) yang diimplementasikan di rooftop Fakultas IlmuTerapan (FIT). Sistem ini menggunakan Microcontroller ESP32dengan sensor DHT22 dan MQ135, di mana data yangdikumpulkan dikirimkan ke Firebase untuk ditampilkan secarareal-time pada dashboard monitoring. Alat ini juga dirancangportable dengan sumber daya dari baterai 18650.Hasil pengujian menunjukkan akurasi sensor yang baik,dengan percent error untuk sensor suhu berkisar antara 1.4%hingga 1.8% dan kelembapan antara 1.6% hingga 1.9% padaberbagai waktu pengukuran. Monitoring ruangan Greenhousedilakukan setiap 2 menit selama 40 menit, menghasilkan rata-ratasuhu pagi 28°C, siang 33°C, sore 31°C, serta kelembapan dankadar CO2 yang bervariasi sepanjang hari. Dengan data ini,sistem terbukti efektif dalam membantu mengurangi waktu dantenaga yang diperlukan untuk merawat tanaman di ruanganGreenhouse, sekaligus memberikan informasi yang bergunauntuk pengambilan keputusan dalam pertanian.Kata kunci — IoT, Suhu, Greenhouse, Tanaman.