Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi Tentang Hipertensi Pada Masyarakat Suleman, Happy Kurniati; Milah, Ana Samiatul; Amelia, Tianly; Zaqiah, Ade; Fuad, Mohammad Yudi
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 4 (2024): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v4i4.385

Abstract

Introduction: Based on data on the prevalence of hypertension in Tasikmalaya Regency in 2021, Most of the hypertension found in the elderly is isolated systolic blood pressure (HST), increased systolic pressure results in a high probability of stroke and myocardial infarction even if the diastolic pressure is within normal limits. Research shows that hypertension occupies 89% of cases of patients aged 45 to 80 years. The presence of hypertension, either HST or a combination of systolic and diastolic is a risk factor for morbidity and mortality for the elderly. Hypertension is still the biggest risk factor for a number of diseases, such as stroke, heart failure, coronary disease, where its role is estimated to be greater than in people who are younger. The purpose of this community service is for the elderly to understand more about hypertension. Objective: Participants in this activity totaled 41 people with an age range of 45 to 80 years Method: This community service goes through several methods and stages consisting of the preparation stage and the activity stage Result: Based on the results of the training, it was found that there was an increase in knowledge with an average increase in post-test results of 16.5 with the highest score in the post-test being 100. Conclusion: Based on community service, after initial treatment, namely by providing pharmacological treatment and non-pharmacological treatment, namely that after being given education, the number increased significantly. Continuous education is carried out to remind that hypertension is a chronic disease that results in complications and requires adherence to diet and drug management as well as changes in lifestyle that are carried out throughout his age.
KEBUTUHAN PEMENUHAN GIZI SEIMBANG BALITA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA UPAYA RENCANA AKSI NASIONAL (RAN)PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI WILAYAH KERJA DESA PASIRBATANG KABUPATEN TASIKMALAYA MELALUI METODE PENYULUHAN TAHUN 2023 Milah, Ana Samiatul; Zaqiah, Ade
Abdimas Galuh Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i2.11771

Abstract

Balita pendek (Stunting) adalah balita yang memiliki status gizi kurang baik yang diukur panjang atau tinggi badan menurut umur jika dibandingkan pada standar buku WHO (World Health Organization), balita dikatakan pendek jika nilai Z-score nya panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 SD (stunted) dan kurang dari -3 SD (severely stunted). Stunting dapat meningkatkan resiko kematian pada anak, mempengaruhi pengembangan motorik dan menurunkan kinerja sekolah, meningkatkan resiko kelebihan gizi dan penyakit menular, dan mengurangi produktivitas di usia anak ketika dewasa.Balita atau bayi lima tahun merupakan usia yang daur kehidupan nya memiliki pertumbuhan tidak sepesat pada masa usia bayi, dan mulai adanya peningkatan aktivitas pada usia balita. Pada usia bayi 1 tahun terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat yang berlangsung sampai usia 5 tahun atau disebut dengan golden period. Pertumbuhan dan perkembangan anak harus mencapai keadaan yang optimal, sehingga diperlukannya asupan gizi yang seimbang, pola asuh yang baik, dan stimulus yang tepat. Gizi merupakan bagian dari beberapa faktor yang dapat menentukan keberhasilan dalam mencapai tumbuh kembang balita yang optimal. Pengetahuan PelaksananSetelah dilakukan Penyuluhan dan pemeriksa kesehatan pada Orangtua balita dan Balita adalah terjadi peningkatan pengetahuan Orangtua tentang pelaksanaan Kegiatan Kesehatan, dimana sebelum diberikan materi tentang Penyuluhan pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Seimbang Bagi Balita kurang (50%) dan setelah diberikan materi menjadi mayoritas baik (56%) .Berdasarkan data Global Nutrition Report pada tahun 2020, Indonesia adalah Negara yang  dan tahun 2013 menjadi 30,8% pada tahun 2020 . Data prevalensi pada balita stunting menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2022 menyebutkan bahwa Indonesia merupakan Negara ketiga dengan prevalensi tertinggi untuk Stunting.