Tita Rostitawati
Unknown Affiliation

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik di SMA Negeri 1 Telaga Biru Salma Amir; Damhuri; Tita Rostitawati
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 7 No 2 (2019): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/tjmpi.v7i2.1113

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini ialah melihat apakah kinerja guru berpengaruh dalam peningkatan hasil belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Telaga Biru? dan sekaligus mengukur seberapa besar pengaruh kinerja guru terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Telaga Biru?. Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kinerja guru terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Telaga Biru, dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja Guru terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Telaga Biru. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan mendalam mengenai pengaruh kinerja guru terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Telaga Biru. Populasi penelitian ini adalah guru SMA Negeri 1 Telaga Biru dengan jumlah sampel 40 guru. Selanjutnya pengumpulan data penulis menggunakan angket, dan jenis analisis yang digunakan yaitu berupa analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian dari analisis regresi data melalui program Statistics Program For Social Science (SPSS) 23 di peroleh Y = 34,314 + 0,748 x. Hal ini menunjukkan bahwa setiap satu kali peningkatan kinerja guru, maka akan memberikan pengaruh terhadap kualitas pembelajaran di SMA Negeri 1 Telaga Biru sebesar 0,748. Adapun kontribusi dari kinerja guru terhadap peningkatan kualitas pembelajaran yakni sebesar 34% dengan tingkat korelasi sebesar 49,1%. Uji hipotesis membuktikan bahwa kinerja guru berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 1 Telaga Biru dengan perbandingan Thitung > Ttabel (5,931 > 1,684). Implikasi dari penelitian ini menunjukan bahwa kinerja guru berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Telaga Biru.
Konsep Pendidikan Akhlak Anak Dalam Perspektif Al-Ghazali Tita Rostitawati
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 4 No 1 (2016): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Imam Al-Ghazali seorang dari ahli fikir dan ahli tasawuf Islam yang terkenal dengan gelar “Pembela Islam” (Hujjatul Islam) banyak mencurahkan perhatian kepada masalah pendidikan. Menurut Imam Al-Ghazali seorang pendidik agar memperoleh sukses dalam tugasnya harus menggunakan pengaruhnya serta cara yang tepat arah. Bila dipandang dari segi filosofis, Imam Al-Ghazali adalah berfaham idealisme yang konsekuen terhadap agama. Dalam masalah pendidikan Imam Al-Ghazali berfaham empirisme oleh karena beliau sangat menekankan pengaruh pendidik terhadap anak didik. Misalnya didalam kitabnnya “Ihya’ ulum ad-Din” juz III, Imam Al-Ghazali menguraikan antara lain: “… metode untuk melatih anak adalah salah satu dari hal-hal yang amat penting. Anak adalah amanat yang dipercayakan kepada orang tuanya. Hatinya bersih, murni laksana permata yang amat berharga, sederhana dan bersih dari ukiran atau gambaran apapun. Ia dapat menerima setiap ukiran yang digoreskan kepadanya dan ia akan cenderung kearah manapun yang kita kehendaki (condongkan). Oleh karena itu bila ia dibiasakan dengan sifat-sifat yang baik, maka akan berkembanglah sifat-sifat yang baik itu pada dirinya dan akan memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Sebaliknya bila anak tersebut kita biasakan dengan sifat-sifat yang jelek, dan kita biarkan begitu saja maka ia akan celaka dan binasa.
NEO-MODERNISME FAZLURRAHMAN DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM Tita Rostitawati
Irfani (e-Journal) Vol. 13 No. 1 (2017): Irfani (e-Journal)
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hingga kini pendidikan Islam masih berada dalam posisi problematik antara “determinisme historis” dan “realisme praktis” Di satu sisi, pendidikan Islam belum sepenuhnya keluar dari idealisasi kejayaan pemikiran dan peradaban Islam masa lampau yang hegemonic, sementara di sisi lain pendidikan Islam juga dipaksa untuk mau menerima tuntutan-tuntutan masa kini, khususnya yang datang dari Barat dengan orientasi yang sangat praktis. Dalam dataran historis-empiris, kenyataan tersebut seringkali menimbulkan dualisme dan polarisasi system pendidikan di tengah-tengah masyarakat muslim sehingga agenda transformasi sosial yang digulirkan seakan berfungsi hanya sekedar “tambal sulam” saja. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila di satu pihak kita masih saja mendapati tampilan (performance) system pendidikan Islam yang sangat tradisional karena tetap memakai baju lama, sementara di pihak lain kita juga mendapati system pendidikan Islam yang bercorak materialistic-sekularistik.Fazlurrahman sebagai tokoh pembaru Islam mempunyai gambaran tentang perjalanan sejarah pendidikan, turut serta dalam melihat fenomena kegagalan pemaknaan Al-Quran dan Al-Sunnah oleh umat Islam, sehingga kritik tradisionalisasi ilmu dalam sejarah Islam ia lantunkan dengan gaya pemikiran neo-modernismenya.
TUHAN, MANUSIA DAN ALAM DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM Tita Rostitawati
Irfani (e-Journal) Vol. 14 No. 1 (2018): Irfani (e-Journal)
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Object study of philosophy of Islamic education can be divided into two categories: macro and micro. The study of God, man and nature are the object of a macro philosophy of Islamic education. If there is a nature-nature, then there is first nature (al-Haqq al-Awwal), the first is the nature of God or called Causa Prima, and ends or returns to God anyway. Man is the manager of God's creation, while human nature as a means of doing, all three have an associated role between one and the other. The human ability to manage natural and translate the revelation of God is the manifestation and harmonious manner. Instead the human capacity to manage natural but was unable to translate the revelation of God is considered as a form of perversion, because humans ignore creation. On the other hand the human ability to translate the revelation of God but not able to translate nature is considered as a form of denial of pasilitas given to man by God. So, we need a complate understanding between the three. The universe is the medium of education as well as the means by which the human family to carry out the educational process. In this universe man can not live and the "independent" with the real. Because between man and the universe is interdependent and complementary with each other. Where this universe need a man to care for and maintain it while humans need nature as a means of interacting with other human beings.