Kulit biji kakao (Theobroma cacao L.) merupakan limbah kakao yang memiliki potensi sebagai antioksidan karena mengandung senyawa bioaktif. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kandungan polifenol ekstrak kulit biji kakao menggunakan tiga jenis pelarut, dan (2) mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kulit biji kakao terhadap perubahan mutu lemak kakao. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Sukabumi, Jawa Barat, mulai bulan Desember 2020 hingga Januari 2021. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan pelarut metanol 80%, etanol 96%, dan etil asetat 96%. Ekstrak dari ketiga pelarut kemudian diaplikasikan dalam lemak kakao yang telah disimpan selama 12 bulan (kontrol) dengan volume: 0,5; 1,5; dan 2,5 ml/50 ml lemak kakao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit kakao menggunakan pelarut etanol dan metanol memiliki nilai total fenolik dan kapasitas antioksidan yang tidak berbeda nyata. Ekstrak yang menggunakan pelarut metanol memiliki nilai total fenolik dan kapasitas antioksidan paling besar dibandingkan dua pelarut lainnya, masing-masing 29,27±2,45 mgGAE/g dan 19,55±5,52 mgGAEAC/g. Jenis pelarut ekstrak tidak berbeda nyata dalam kemampuannya menurunkan bilangan asam dan bilangan peroksida, tetapi semakin banyak ekstrak pelarut yang ditambahkan maka semakin menurunkan nilai bilangan asam dan peroksida. Penambahan ekstrak 2,5 ml pada lemak kakao yang telah disimpan 12 bulan dapat menurunkan bilangan asam dan bilangan peroksida hingga di bawah nilai lemak baru yang diproses.Â