Kejadian bullying merupakan fenomena yang terus berlanjut dan berdampak serius pada korban. Penelitian menunjukkan bahwa di Asia, 70% siswa mengalami bullying, dengan Indonesia mencatat ribuan kasus setiap tahunnya. Meningkatkan harga diri menjadi salah satu strategi preventif yang penting, karena individu yang mencintai diri sendiri lebih mampu mengatasi tekanan. Resiliensi, atau kemampuan individu untuk bertahan dalam kesulitan, juga berperan penting dalam menghadapi bullying. Penelitian ini menekankan perlunya lingkungan sekolah yang mendukung untuk meningkatkan harga diri dan resiliensi siswa, serta pentingnya upaya pencegahan bullying untuk meningkatkan kesejahteraan mental. Tujuan : Untuk mengetahui Hubungan Kejadian Bullying dengan Harga Diri dan Resiliensi pada Remaja Kelas 8 & 9 di SMP Tunas Harapan tahun 2024. Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan jenis survey Cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dengan Stratified random sampling. Hasil : Hasil uji dengan Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara bullying dengan harga diri dan resiliensi dengan nilai p=0,001 dan 0,010 dimana p value < α (0,05), yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kejadian bullying dengan harga diri dan resiliensi pada remaja kelas 8 & 9 di SMP Tunas Harapan tahun 2024. Saran : Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan metode campuran (mixed method) yang menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Survey dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari banyak responden, sementara wawancara mendalam dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang pengalaman individu. Memperluas sampel penelitian untuk mencakup siswa dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi agar hasil penelitian representative dan generalizable.