Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Southeast Asian and New Guinean Amphibians -, iskandar; -, colijn
TREUBIA Vol 31, No 3 (2000): Vol. 31 No. 3 (Supplement), December 2000
Publisher : Research Center for Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/treubia.v31i3.1740

Abstract

abstract not available
PENGGUNAAN Lemna sp SEBAGAI PAKAN DALAM BUDIDAYA IKAN GURAME (Osphronemus gourami Lac.) DI KABUPATEN PANGANDARAN Andriani, Yuli -; -, Iskandar; zidni, Irfan
Dharmakarya Vol 7, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.424 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v7i1.14656

Abstract

Ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.) merupakan jenis ikan unggulan Jawa Barat yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Salah satu kelompok yang melakukan pembudidayaan ikan gurame adalah Kelompok pembudidaya ikan gurame Kawungsari di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran. Selain sebagai mata pencaharian melalui budidaya ikan secara umum, kelompok ini bermaksud mengembangkan ikan gurame sebagai komoditas unggulan daerah. Salah satu alternatif penyediaan pakan hijauan untuk ikan gurame adalah Lemna sp. Lemna sp adalah tanaman air yang berukuran kecil yang mengapung di atas air dan berpotensi sebagai pakan segar ataupun bahan pakan karena memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi. Kandungan protein berkisar 10–45 %, serat 7-14%, karbohidrat 35%, lemak 3-7%, dan kandungan vitamin dan mineral yang cukup tinggi. Tanaman air ini memiliki produktivitas yang tinggi. Dalam kondisi optimal jenis tumbuhan ini dapat menggandakan biomassanya hanya dalam waktu dua hari.  Produksi Lemna sp. dapat mencapai hingga 30 ton berat kering/ha. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilam para petani ikan tentang cara membudidayakan Lemna sp sebagai sumber pakan hijauan sehingga diharapkan dan meningkatkan produksi ikan gurame di Kelompok pembudidaya ikan gurame Kawungsari di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TREATMENT SUCCESS RATE PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS LAROMPONG -, Iskandar; -, Awaluddin
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 20 No. 3 (2020): ECOSYSTEM VOL.20 NO 3 TAHUN 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa Sifat Mekanis Kayu Jenis Meranti Merah (Shorea leprosula Miq) yang Berasal dari Hutan Bekas Terbakar -, Iskandar
Jurnal Loupe Vol 17 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v17i01.487

Abstract

Kurangnya informasi mengenai perubahan sifat kayu dari pohon bekas kebakaran hutan juga merupakan pertimbangan khusus yang menyebabkan belum dimanfaatkannya kayu bekas kebakaran hutan. Konsumen dalam hal ini perusahaan pengolahan kayu masih berpendapat bahwa kayu dari hutan bekas kebakaran sifat kayunya akan musnah atau berkurang. Dalam penelitian ini akan diteliti sifat-sifat mekanika kayu setelah terjadi kebakaran hutan, dimana akibat kebakaran hutan semua pohon terbakar tetapi ada yang bisa hidup dan ada juga yang langsung mati. Agar permasalahan tidak terlalu meluas, maka disini diperiksa pengaruhnya hanya pada jenis Meranti Merah (Shorea leprosula). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ketangguhan kayu Meranti Merah (Shorea Leprosula Miq) tidak berubah secara signifikan akibat kebakaran hutan, 2. Kekuatan lentur dan ketahanan patah kayu Meranti Merah (Shorea Leprosula Miq) nilainya berkurang secara signifikan akibat kebakaran hutan yang terjadi 3. Hal tersebut di atas terjadi karena mati dan keringnya beberapa sel penyusun kayu akibat pengaruh panas, sehingga kayu cenderung bersifat keras.
Komposisi Komponen Kimia Kayu Utama Pada Jenis Macaranga gigantea dan Macaranga triloba: Main Wood Chemical Component Composition in Macaranga gigantea and Macaranga triloba Species -, Iskandar
Jurnal Loupe Vol 18 No 01 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v18i01.1055

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi kimia kayu Macaranga gigantea dan Macaranga triloba berdasarkan posisi tinggi ketinggian pada batang (pangkal, tengah, dan ujung batang). Pertimbangan dipilihnya jenis ini adalah dikarenakan keduanya termasuk jenis fast growing terbanyak pada hutan alam serta cocok dipakai sebagai bahan baku untuk pulp dan kertas. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan tinggi batang bahwa persentase ekstraktif, lignin, holoselulosa dan kandungan selulosa menurun mulai dari pangkal, tengah hingga ujung batang. Secara keseluruhan nilai tertinggi didapat pada Macaranga gigantea yaitu dengan rata-rata 43,435 selulosa, 68,89% holoselulosa, 26,86% lignin dan 8,15% ekstraktif. Hasil keseluruhan menunjukkan bahwa kayu Mahang cocok digunakan sebagai bahan baku pulp dan kertas.
ANALYSIS OF THE ACUTE IMMUNE RESPONSE OF PACIFIC WHITE SHRIMP (Litopenaeus vannamei) INFECTED BY Vibrio parahaemolyticus AND ITS METABOLITES Rahayu, Indar Widiastuti; Rizkiantino, Rifky; Halalludin, Beni; Herman, Roffi Grandiosa; Dewanti, Lantun Paradhita; -, Iskandar; Wisoyo, Daniel; Sari, Putri Purnama; Rahayu, Mufti; Fitriana, Rachmawati Nur; Panjaitan, Bestran Virlando; Haliman, Rubiyanto Widodo; Laiman, Hendri
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 18, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v18i1.34498

Abstract

This study was aimed to observe the survival rate (SR) and clinical signs, and the acute immune response of Pacific white shrimp (Litopenaeus vannamei), including total hemocyte count (THC), bacterial clearance, and prophenoloxidase (ProPO) activity due to infection with the Vibrio parahaemolyticus bacteria and its metabolites. Shrimp were infected by bacterial isolates with culture media (A), bacterial isolates without culture media (B), and metabolites suspensions from bacterial culture media (C) for 8 hours with observation every 2 hours. The results showed that experimental shrimps in groups A and B showed clinical signs and reduced SR, 24.44% and 62.22%, respectively. Experimental group C still showed the clinical signs but did not cause the mortality (SR 100.00%). The THC did not show significant changes, either based on experimental groups or duration of infection, but all groups tended to show decreasing THC at 8 hours post-infection. Bacterial clearance and ProPO activity also did not show significant differences between experimental groups or duration of infection at 8 hours post-infection. However, there was an increase in bacterial clearance activity at 6 hours post-infection in the experimental groups A and B. Based on the study results, the acute immune response in shrimp from all of the experimental groups did not show significant changes at 8 hours post-infection. However, group A significantly decreased SR compared to groups B and C.