Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kondisi Genangan Air dan Pengaruhya Terhadap Kejadian Penyakit DBD pada Anak-Anak di Kampung Nelayan Nanda*, Meutia; Claudia*, Cindy; Azmi, Nurul; Amalia, Tasya; Harahap, Mukhriza; Nurhasanah, Nurhasanah; Nasution, Nurhabibah
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 3 (2023): Juni, socio-economics, community law, cultural history and social issues
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i3.25719

Abstract

Demam Berdarah Dengue atau DBD adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia dan disebarkan melalui gigitan nyamuk pembawa virus Aedes aegypti. DBD merupakan penyakit menular yang sulit diatasi di Indonesia, meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengobati penyakit tersebut. Salah satu bentuk programnya adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui pemantauan tempat penampungan air (TPA). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jumlah genangan air dan lama penggenangan dengan kualitas reproduksi jentik Aedes aegypti dan jumlah penyakit DBD.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data kuantitatif dan didukung oleh data sekunder dari Puskesmas Belawan, serta data yang didapat dari hasil penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa nyamuk aedes aegypti bertelur di permukaan air tenang ataupunair lindi. Pada kasus ini sendiri larva tersebut berkembang biak dengan baik karena didukung oleh suhu, ketersediaan pangan dalam air serta kondisi sanitasi dasar yang buruk. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa genangan air dan lama tergenang sangat mempengaruhikualitas hidup larva dari genus aedes aegypty dan mempengaruhi jumlah peningkatan kasus dbd, selain itu tingkat pengetahuan yang rendah juga mempercepat laju peningkatan kasus penyakit ini.
Struktur Semantik Verba Penglihatan dalam Bahasa Mandailing Utami, Nur Hadinda; Nasution, Nurhabibah; Mulyadi, Mulyadi
DISASTRA: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 4, No 2 (2022): JULI
Publisher : Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/disastra.v4i2.3188

Abstract

Alasan yang melatarbelakangi penulisan artikel Struktur Semantik Verba Penglihatan dalam Bahasa Mandailing ini karena sering ditemukan fenomena, salah satunya di dalam kamus, butir leksikon yang digunakan untuk menjelaskan makna verba merupakan leksikon itu sendiri, dan bukan butir leksikon lain yang secara semantik dianggap memiliki makna yang lebih mendasar/sederhana. Penulisan ini dilakukan agar menghilangkan pendefinisian makna yang berputar-putar dengan menggunakan teori Metabahasa Semantik Alami (MSA). Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode simak dan metode. Data penelitian berupa verba penglihatan yang bersumber dari Bahasa Mandailing (BM). Data kemudian dianalisis dengan menggunakan metode agih yang didukung dengan metode padan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Struktur Semantik Verba Penglihatan dalam Bahasa Mandailing dibentuk oleh empat polisemi yaitu: MELIHAT/MERASAKAN, MELIHAT/MERSAKAN, MELIHAT/MEMIKIRKAN, MELIHAT/MENGETAHUI,                                             danMELIHAT/MENGATAKAN, yang menunjukan bahwa setiap verba penglihatan dalam BM menunjukan makna yang berbeda-beda dalam konteks kalimat BM. Contohnya manatap ‘menatap’ mengandung makna sesuatu yang dilihat dari jarak dekat yang ditandai dengan sian jarak satonga meter ‘dari jarak setengah meter’.