Saraswati, Ika Dyah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Dosis Biourin Sapi dan Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Fuadi, Anwar; Saraswati, Ika Dyah; Nurlaelih, Euis Elih
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 11 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1595

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditi sayuran utama di Indonesia. Namun Produksi bawang merah di Indonesia masih cenderung fluktuatif. Upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produksi bawang merah adalah memperbaiki teknis budidaya dengan mengaplikasikan biourin sapi dan pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh berbagai dosis biourin sapi dan pupuk organik pada pertumbuhan dan hasil bawang merah serta interaksi keduanya. Penelitian dilaksanakan di green house Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Kecamatan Lowokwaru Kota Malang pada bulan Oktober 2020 sampai Desember 2020. Penelitian ini menggunakan RAK F 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor 1 merupakan dosis biourin sapi (B) yang terdiri dari tiga taraf 60, 120 dan 180 ml tanaman-1 (B). Faktor 2 merupakan perlakuan dosis pupuk organik (P) yang terdiri dari tiga taraf yaitu 100 200 dan 300 g tanaman-1. Pengamatan dilakukan saat tanaman berumur 14, 28, 42, dan 56 hst. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada tingkat kesalahan 5%, dan dilanjutkan dengan uji BNT pada tingkat kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi dosis biourin sapi menunjukkan hasil berbeda nyata pada variabel jumlah daun, luas daun, jumlah anakan, bobot segar total tanaman dan bobot kering total tanaman. Sedangkan pemberian berbagai dosis pupuk organik menunjukkan hasil berbeda nyata pada variabel jumlah anakan, bobot segar total tanaman, bobot kering tanaman. Pemberian biorin 180 ml tanaman-1 dengan dosis pupuk organik 300 g tanaman-1 atau perlakuan P3B3 merupakan dosis terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produksi bawang merah.
ANALISIS KEKERABATAN 22 GALUR KACANG BOGOR (Vigna subterranea L. Verdcourt.) MENGGUNAKAN TEKNIK RAPD (RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHIC DNA) Saraswati, Ika Dyah; Kuswanto, Kuswanto; Damanhuri, Damanhuri; Sugiharto, Arifin Noor
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kacang Bogor (Vigna subterranea (L.) Verdcourt) dapat digunakan sebagai salah satu alternatif diversifikasi pangan dalam kelompok kacang-kacangan karena nilai gizinya tidak kalah dengan jenis kacang-kacangan lainnya. Pengembangan dan perbaikan produksi kacang bogor dapat dilakukan salah satunya melalui perbaikan potensi genetik. Keragaman genetik yang tinggi penitng dalam perakitan varietas. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kekerabatan 22 galur kacang bogor menggunakan teknik RAPD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan primer polimorfik dan mengklarifikasi adanya hubungan kekerabatan antar aksesi-aksesi kacang bogor. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 22 galur kacang bogor yang berasal dari Lamongan, Cianjur, Bangkalan, Gresik dan Sumedang dan 31 primer RAPD. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013-September 2014 di Laboratorium Sentral Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Hasil analisis polimorfisme primer tunggal menunjukkan persentase yaitu OPA-07 16,67%, OPD-20 23,08%, OPL-12 7,14%, dan primer gabungan OPA-07xOPL-12 36,36%, OPD-20xOPC-02 11,11%. Rata-rata polimorfisme 18,87%. Koefisien kemiripan terkecil 0,9492 antara galur CCC1.5 dengan galur lainnya. Koefisien kemiripan terbesar 1,0 terdiri atas empat kelompok yaitu antara galur BBL6.1.1, BBL6.2.1, BBL6.3.1, dan BBL10.1, antara galur JLB-1, TKB-1 dan GSG3.2.1, antara galur SS3.1.2, SS3.2.2 dan SS4.3.2 dan antara galur CCC1.4.1 dan SS6.3.2. Pimer terpilih yaitu 3 primer tunggal dan 2 primer campuran menunjukkan polimorfisme sekitar 18,87%. Koefisien kemiripan 22 galur kacang Bogor yang diteliti antara 0,9492-1,00. Hal ini menunjukkan bahwa keragaman antar galur yang diujikan rendah.
Pengaruh Dosis Biourin Sapi dan Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Fuadi, Anwar; Saraswati, Ika Dyah; Nurlaelih, Euis Elih
Produksi Tanaman Vol. 9 No. 11 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditi sayuran utama di Indonesia. Namun Produksi bawang merah di Indonesia masih cenderung fluktuatif. Upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produksi bawang merah adalah memperbaiki teknis budidaya dengan mengaplikasikan biourin sapi dan pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh berbagai dosis biourin sapi dan pupuk organik pada pertumbuhan dan hasil bawang merah serta interaksi keduanya. Penelitian dilaksanakan di green house Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Kecamatan Lowokwaru Kota Malang pada bulan Oktober 2020 sampai Desember 2020. Penelitian ini menggunakan RAK F 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor 1 merupakan dosis biourin sapi (B) yang terdiri dari tiga taraf 60, 120 dan 180 ml tanaman-1 (B). Faktor 2 merupakan perlakuan dosis pupuk organik (P) yang terdiri dari tiga taraf yaitu 100 200 dan 300 g tanaman-1. Pengamatan dilakukan saat tanaman berumur 14, 28, 42, dan 56 hst. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada tingkat kesalahan 5%, dan dilanjutkan dengan uji BNT pada tingkat kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi dosis biourin sapi menunjukkan hasil berbeda nyata pada variabel jumlah daun, luas daun, jumlah anakan, bobot segar total tanaman dan bobot kering total tanaman. Sedangkan pemberian berbagai dosis pupuk organik menunjukkan hasil berbeda nyata pada variabel jumlah anakan, bobot segar total tanaman, bobot kering tanaman. Pemberian biorin 180 ml tanaman-1 dengan dosis pupuk organik 300 g tanaman-1 atau perlakuan P3B3 merupakan dosis terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produksi bawang merah.