Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Intensitas Bermain Game Online Mobile Legends dengan Perilaku Agresif pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Universitas Indonesia Maju: The Relationship Between the Intensity of Playing the Online Game Mobile Legends and Aggressive Behavior Among Undergraduate Nursing Students at Universitas Indonesia Maju Lase, Herfan Yoneko; Ghanesia Istiani, Hari; Ainul Shifa, Nurul
Open Access Jakarta Journal of Health Sciences Vol 4 No 3 (2025): Open Acces Jakarta Journal of Health Sciences
Publisher : Sagamedia Indo Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/oajjhs.v4i3.367

Abstract

Latar Belakang: Game online Mobile Legends telah membuat banyak perubahan pada perilaku berkomunikasi pengguna internet di dunia. Perilaku agresif didefinisikan sebagai tindakan kekerasan yang disengaja yang dilakukan oleh seseorang atau suatu entitas terhadap orang lain. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan intensitas bermain game online Mobile Legends dengan Perilaku Agresif pada mahasiswa di Universitas Indonesia Maju. Metode: Pada penelitian ini berupa penelitian kuantitatif dengan metode Penelitian ini yang digunakan Cross-Sectional dan teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling yaitu melibatkan 84 sampel mahasiswa Universitas Indonesia Maju. Uji analisis yang digunakan adalah Uji Spearman Rank. Instrumen yang digunakan adalah menggunakan kuesioner dalam bentuk Google Form tentang Intensitas Bermain Game Online Mobile Legends dan Perilaku Agresif Buss-Perry Aggression Questionnaire Scale (BPAQ). Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan bahwa adanya hubungan yang signifikat antara intensitas bermain game online Mobile Legends pada mahasiswa Sarjana Keperawatan dengan nilai P-value 0,000<0,05. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara Perilaku Agresif dengan Intensitas Gaem Online dengan nilai P-value 0,000< 0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikat antara intensitas bermain game online Mobile Legends dengan Perilaku Agresif pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan di Universitas Indonesia Maju.
Hubungan Dukungan Suami dengan Deteksi Dini Post Partum Blues pada Ibu Pasca Melahirkan di Bidan Praktik Mandiri Yunitasari Desa Pangradin Kabupaten Bogor: The Relationship Between Husband's Support and Early Detection of Postpartum Blues Among Postpartum Mothers at Yunitasari Independent Midwife Practice Dwi Putri, Priscilla; Afrina, Rina; Ainul Shifa, Nurul
Open Access Jakarta Journal of Health Sciences Vol 3 No 9 (2024): Open Acces Jakarta Journal of Health Sciences
Publisher : Sagamedia Indo Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/oajjhs.v3i9.505

Abstract

Latar Belakang: Salah satu gangguan mood pada ibu setelah pasca melahirkan berupa postpartum blues. Postpartum blues dipengaruhi oleh dukungan sosial keluarga salah satunya adalah dukungan suami. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan dukungan suami dengan deteksi dini post partum blues pada ibu pasca melahirkan di bidan praktik mandiri yunitasari Desa Pangradin Kabupaten Bogor. Metode: Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian Cross-Sectional yang melibatkan 40 ibu pasca melahirkan dengan menggunakan teknik Total Sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan modifikasi kuesioner Maternity Blues Suryani (MBS). Uji statistic menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 22 (55%) Ibu pasca melahirkan mendapatkan dukungan suami. Dan sebanyak 21 (52,5%) ibu pasca melahirkan tidak terdeteksi postpartum blues. Dari hasil uji statistik Chi-Square didapatkan adanya hubungan antara dukungan suami dengan deteksi dini postpartum blues pada ibu pasca melahirkan dengan nilai ρ≤0,05 (ρ = 0,002) Dari hasil penelitian ini didapatkan nilai Odd Ratio (OR) sebesar 11,900. Kesimpulan: Adanya hubungan antara dukungan suami dengan deteksi dini postpartum blues pada ibu pasca melahirkan. Ibu yang tidak mendapatkan dukungan suami memiliki resiko terdeteksi postpartum blues.