Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEKTIFITAS BERMAIN PLAY DOUGH UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK HALUS DALAM MEMEGANG ALAT TULIS BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN Lusiana -
Jurnal Penelitian Pendidikan Khusus Vol 3, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.285 KB) | DOI: 10.24036/jupe38670.64

Abstract

Abstrak: The study exposed the problem found by researcher in the SLB N 1 Padang, a mental retardation child who had probelms on his fine motor in holding the stationery. This research aimed to prove whwther playing play Dough is effective to improve fine motor in holding stationery for mild mental retardation child at V SLB Land class 1 Padang This research used experimental approach in the form of single subject research(SSR), used the design of the A-B-A and the data analysis techniques used visual analysis charts. The conclusion was plasying Play Dough was effective to improve fine motor for mild mental retardation child. Key Word: Playing Play Dough; Fine Motor; Mental Retardation Child.
THE ADDITION INTERVENTION IN CAUDAL TRACTION, MICRO WAVE DIATHERMY, TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION AND TRANSVERSE FRICTION COULD BE MORE TO REDUCE PAIN IN TENDINITIS SUPRASPINATUS LUSIANA -
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 1 No 1 (2013): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.831 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2013.v01.i01.p02

Abstract

Objective : This research aimed to identifi addition intervention in traction caudal,micro wave diathermi, transcutaneous electrical nerve stimulation and transversefriction reduce pain tendinitis supraspinatus. Method : This research is using pretest and post test control group design. Patients were randomised into two groups :the Control Group (CG) that use MWD, TENS and transverse friction is 11 patients.The Experimental Group (EG) that MWD, TENS, transverse friction and tactioncaudal is 11 patients too. Result : The result of CG test which using compare meanswith paired sample t-test, p<0,05 (p=0,000) that mean the intervention in CG is having significant to reduce pain. In the result of EG test which using comparemeans with wicolxon-test, p<0,05 (p=0,003) that mean the intervention in EG ishaving significant to reduce pain. The result test researcher using compare meantest with Independent Man witney-test, p<0,05 (p=0,003), that means there aresignificant different between EG result and CG result. In one tail hypothesis gotresult p<0,05, so it shows that intervention in EG more effective significantly thanCG in to reduce pain tendinitis supraspinatus. Conclusion : Addition intereventionin traction caudal, micro wave diathermi, transcutaneous electrical nervestimulation and transverse friction reduce pain tendinitis supraspinatus.
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SESUAI KURIKULUM 2013 DI SMP SANTO THOMAS 3 MEDAN -, Lusiana; Hutahaean, Berman
Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra (PENDISTRA) Vol 2 No. 2 Tahun 2019
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/pendistra.v2i2.598

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Sesuai Kurikulum 2013 di SMP St. Thomas 3 Medan. Permasalahan kesulitan belajar dalam kurikulum 2013 (K-13) tersebut dideskripsikan berdasarkan dua aspek yang meliputi faktor kesulitan belajar dilihat dari inteligensi dan faktor kesulitan belajar dilihat dari non-inteligensi siswa dalam  pembelajaran bahasa Indonesia. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian survei. Populasi dari penelitian ini adalah guru, siswa, orang tua dan peneliti, di SMP St. Thomas 3 Medan yang menerapkan K-13. Data diperoleh melalui angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data hasil angket, wawancara, observasi dianalisis menggunakan teknik deskriptif  kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMP St. Thomas 3 Medan menerapkan K-13 dengan sangat baik. Namun siswa yang belum siap  atau tidak mampu untuk menerima kurikulum 2013. Pada aspek pelaksanaan pembelajaran, guru sudah menerapkan beberapa model pembelajaran yang dianjurkan untuk implementasi K-13. Hasil penelitian menunjukkan kesulitan belajar Bahasa Indonesia yang dialami oleh peserta didik di antaranya: kurang lancar membaca, tulisan yang sulit dibaca, keterlambatan dalam pemahaman, malas belajar, serta kurang antusias peserta didik terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia. Selain itu guru juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kesulitan belajar peserta didik yaitu: cara mengajar guru yang kurang efektif, serta kurangnya motivasi dari keluarga dan orang tua. Melihat dari banyaknya kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik maka sangat diharapkan kepada guru agar lebih dini mendeteksi jenis kesulitan belajar khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia sehingga dapat dilakukan pencegahan atau pemberian solusi sedini mungkin
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SESUAI KURIKULUM 2013 DI SMP SANTO THOMAS 3 MEDAN -, Lusiana; Hutahaean, Berman
Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra (PENDISTRA) Vol 2 No. 2 Tahun 2019
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/pendistra.v2i2.598

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Sesuai Kurikulum 2013 di SMP St. Thomas 3 Medan. Permasalahan kesulitan belajar dalam kurikulum 2013 (K-13) tersebut dideskripsikan berdasarkan dua aspek yang meliputi faktor kesulitan belajar dilihat dari inteligensi dan faktor kesulitan belajar dilihat dari non-inteligensi siswa dalam  pembelajaran bahasa Indonesia. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian survei. Populasi dari penelitian ini adalah guru, siswa, orang tua dan peneliti, di SMP St. Thomas 3 Medan yang menerapkan K-13. Data diperoleh melalui angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data hasil angket, wawancara, observasi dianalisis menggunakan teknik deskriptif  kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMP St. Thomas 3 Medan menerapkan K-13 dengan sangat baik. Namun siswa yang belum siap  atau tidak mampu untuk menerima kurikulum 2013. Pada aspek pelaksanaan pembelajaran, guru sudah menerapkan beberapa model pembelajaran yang dianjurkan untuk implementasi K-13. Hasil penelitian menunjukkan kesulitan belajar Bahasa Indonesia yang dialami oleh peserta didik di antaranya: kurang lancar membaca, tulisan yang sulit dibaca, keterlambatan dalam pemahaman, malas belajar, serta kurang antusias peserta didik terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia. Selain itu guru juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kesulitan belajar peserta didik yaitu: cara mengajar guru yang kurang efektif, serta kurangnya motivasi dari keluarga dan orang tua. Melihat dari banyaknya kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik maka sangat diharapkan kepada guru agar lebih dini mendeteksi jenis kesulitan belajar khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia sehingga dapat dilakukan pencegahan atau pemberian solusi sedini mungkin