Para pekerja pengolah mete di industri rumah tangga Ibu Paridah dan Ibu Juraila yang berada di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas mengupas mete dengan menggunakan pisau dapur, sarung tangan latex, talenan dan bejana. Permasalahan yang di hadapi pekerja adalah postur kerja saat mengupas mete yaitu duduk menukuk di lantai, dengan badan yang membungkuk ke depan dan leher yang menunduk ke bawah. Hal tersebut mengakibatkan pekerja mudah kelelahan, sakit pada punggung, sakit leher dan kesemutan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan analisis skor RULA postur kerja alat existing dan menghasilkan alat pengupas mete rancangan berdasarkan pertimbangan antropometri dan analisis Rapid Upper Limb Assessment (RULA).Penelitian ini di mulai dengan melakukan studi lapangan di Desa Temajuk, merumuskan masalah, tujuan penelitian, studi literatur terkait, pengumpulan data penelitian, pengolahan data penelitian, desain alat rancangan, simulasi postur kerja alat rancangan menggunakan RULA, pembuatan alat rancangan, pemasangan komponen sistem pneumatik dan pemrograman arduino, implementasi dan dokumentasi alat rancangan, analisis hasil, kesimpulan dan saran.Hasil dari penelitian ini adalah analisis skor RULA alat existing bernilai 5 atau di simbolkan dengan warna jingga yang memiliki arti bahwa postur kerja alat existing berbahaya, memiliki tingkat resiko cedera yang tinggi dan perubahan postur perlu segera di lakukan oleh kedua industri rumah tangga Ibu Paridah dan Ibu Juraila. Alat pengupas mete rancangan memiliki tinggi peletakan mete sebesar 98,5 cm dan jarak peletakan mete dari tubuh operator sebesar 25,5 cm. Analisis skor RULA alat pengupas mete rancangan bernilai 2 atau di simbolkan dengan warna hijau yang memiliki arti bahwa postur ini dapat di terima, dapat menghindari postur yang salah serta dapat mengurangi kelelahan kerja.Kata Kunci :Â Alat Pengupas Mete, Antropometri, Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Sistem Pneumatik.