Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

EVALUASI PENGARUH BEBAN KERJA FISIK TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN PADA PETUGAS PENGANGKUT SAMPAH DI KOTA PONTIANAK Kurniawan, Sandi; Prawatya, Yopa Eka; Rahmahwati, Ratih
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 3, No 2 (2019): JURNAL S1 TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.873 KB)

Abstract

Pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Pontianak tergolong cukup tinggi. Menurut data Dinas Kependudukan Kota Pontianak pada tahun 2018, jumlah penduduk Kota Pontianak berjumlah 664.394 jiwa. Hal ini berbanding lurus dengan jumlah sampah yang dihasilkan yaitu terdapat sekitar 1.827.084 m3  sampah perhari oleh penduduk Kota Pontianak. Tingginya jumlah sampah mengakibatkan petugas pengangkut sampah mengalami kesulitan dalam menanggulangi sampah. Petugas seringkali disibukan oleh sampah yang berserakan diluar container yang disebabkan oleh over capacity. Akibatnya petugas harus mengangkat sampah secara manual menggunakan alat seadanya ke dalam container yang belum terisi penuh. Terlebih pada musim buah atau hari besar, petugas seringkali harus bekerja hingga pagi hari dan dinilai menimbulkan kelelahan yang berlebih.Penelitian ini dilakukan terhadap 30 orang sampel yang terdiri dari 2 orang sopir fuso, 5 orang sopir dump truck, 5 orang sopir arm roll truck, serta 18 orang petugas di Tempat Pembuangan Sementara (TPS).  Besarnya beban kerja fisik diidentifikasi berdasarkan perhitungan konsumsi energi dan perhitungan cardiovasculair load (%CVL). Sedangkan tingkat kewaspadaan diuji menggunakan program psychomotor vigilance test (PVT). Pengaruh beban fisik dilakukan uji hipotesis.Hasil yang diperoleh yaitu: beban kerja fisik pada sopir pengangkut sampah tergolong moderate dengan rata-rata konsumsi energi sebesar 1,201 Kkal/menit. Sedangkan pada petugas di TPS beban fisik tergolong heavy (besar) dengan rata-rata konsumsi energi sebesar 1,75 Kkal/menit. Hasil uji hipotesis yaitu beban kerja fisik tidak berpengaruh terhadap tingkat kewaspadaan pada sopir. Sedangkan pada petugas di TPS, beban kerja fisik berpengaruh terhadap tingkat kewaspadaan. Rekomendasi yang diberikan yaitu menambah jumlah armada pengangkut, menambah jumlah TPS, menyediakan tempat istirahat yang memadai dan memberikan pakaian safety untuk bekerja. Kata Kunci: Beban Fisik, Cardiovasculair Load (%CVL), Konsumsi Energi Tingkat Kewaspadaan.
RANCANG BANGUN KURSI ANTROPOMETRI PORTABEL DENGAN METODE FUNCTION ANALYSIS SYSTEM TECHNIQUE Uslianti, Silvia; Wahyudi, Tri; Rahmahwati, Ratih
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 5, No 1: June 2020
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (974.877 KB) | DOI: 10.31544/jtera.v5.i1.2019.119-126

Abstract

Pengukuran dimensi tubuh manusia (antropometri) sangat diperlukan untuk perancangan suatu produk, agar manusia dalam melakukan aktivitas selalu merasa nyaman. Untuk pengukuran dimensi tubuh manusia dapat menggunakan kursi antropometri. Permasalahan yang terdapat pada kursi antropometri yang ada saat ini adalah bentuknya yang kurang efektif, menghabiskan space untuk tempat menyimpannya, dan sulit untuk dipindahkan atau dibawa kemana-mana. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu adanya perancangan kursi antropometri yang menerapkan sistem portabel dalam perancangannya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kursi antropometri portabel dengan metode Function Analysis System Technique (FAST). FAST dalam perancangan produk digunakan untuk menentukan inovasi dan material dalam pembuatan kursi antropometri yang bersifat portabel. Sistem portabel di dalam perancangan kursi antropometri ini berfungsi pada cara membawa, mengemas, dan aspek peletakannya. Hasil dari diagram FAST menghasilkan perancangan kursi antropometri yang memiliki keunggulan dimana dapat mengakomodasi atribut kebutuhan dan penguatan respon teknis melalui pendefinisian fungsi primer dan sekunder yang lebih rinci. Terdapat enam bagian utama pada kursi antropometri dari hasil rancang bangun dengan pendekatan diagram FAST.
PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL DAN TINGKAT KELELAHAN MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX DAN SOFI PADA KARYAWAN PT. XYZ Fenyvian, Clara Clarita; Uslianti, Silvia; Rahmahwati, Ratih
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 4, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pekerjaan sebagai seorang karyawan IT dinilai memiliki beban kerja mental dan kelelahan yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan pekerjaan yang dilakukan termasuk pekerjaan yang monoton serta melibatkan aktivitas mental seperti mengolah data dan mendesain. Selain itu, ketepatan waktu juga menjadi indikator penilaian kerja. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai beban kerja mental dan tingkat kelelahan kerja yang dialami oleh karyawan perusahaan PT. XYZ, serta pengaruh antara beban kerja mental terhadap tingkat kelelahan.Pengumpulan data dilakukan terhadap populasi karyawan perusahaan PT. XYZ yaitu sebanyak 30 orang karyawan. Terdapat 2 jenis pengolahan data yang dilakukan yaitu data pembobotan dan rating yang diolah dengan metode NASA-TLX untuk mengukur beban kerja mental serta data nilai total skor dan mean yang diolah dengan metode SOFI untuk mengukur tingkat kelelahan kerja. Sedangkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara beban kerja mental terhadap tingkat kelelahan, dilakukan uji regresi linear sederhana menggunakan bantuan software SPSS 25.Hasil penelitiannya yaitu beban kerja mental yang dialami oleh karyawan perusahaan berada pada kategori tinggi dengan rata-rata WWL sebesar 72,00 dan dimensi yang paling berpengaruh yaitu tingkat usaha (effort) sebesar 276,25. Sedangkan tingkat kelelahan kerja berada pada kategori rendah dengan rata-rata total skor sebesar 53,37 dan nilai mean sebesar 10,67. Uji regresi linear sederhana diperoleh hasil bahwa beban kerja mental tidak berpengaruh secara parsial terhadap tingkat kelelahan kerja. Rekomendasi pekerjaan yang diberikan yaitu melakukan pemerataan jumlah anggota divisi, menambah karyawan baru pada divisi yang hanya terdapat satu orang karyawan, meningkatkan kerja sama tim, menyediakan tempat seperti ruang interaksi, menambah fasilitas olahraga yang tidak memakan banyak tempat, membuat penjadwalan kegiatan di hari Sabtu, melakukan medical checkup, melakukan penataan dan desain ruangan, serta menganalisis mental task setiap divisi untuk menjaga performansi kerja.Kata Kunci: Beban Kerja Mental, NASA-TLX, Regresi Linear Sederhana, SOFI, Tingkat Kelelahan
STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN ANSANIA SAUDIA RAWIS HELWA HIJAB PONTIANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT DAN TOPSIS Akmal, Muhammad; Wahyudi, Tri; Rahmahwati, Ratih
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

HELWA Hijab Pontianak sebagai distributor kerudung resmi satu-satunya di Kalimantan Barat yang membawa brand Ansania dan Helwa. Sebagian besar masyarakat khususnya kaum wanita yang menggunakan hijab sudah tak asing lagi dengan nama brand Ansania dan Helwa. Tentu peluang besar ini tidak disia-siakan HELWA Hijab Pontianak untuk memasarkan produk-produk baik secara online maupun secara offline untuk meningkatkan penjualan. Namun terdapat permasalahan pada bagian pemasaran. Permasalahan yang dihadapi adalah menurunnya penjualan selama beberapa bulan terakhir. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan perbaikan dengan cara pemilihan strategi pemasaran dengan menggunakan metode SWOT dan TOPSIS. Penelitian dimulai dengan melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan, yaitu melakukan identifikasi faktor internal dan faktor eksternal. Selanjutnya hasil identifikasi ditransformasikan ke dalam kuesioner, agar didapat nilai bobot dan rating pada setiap faktor. Hasil kuesioner digunakan untuk pengolahan menggunakan metode SWOT dan TOPSIS. SWOT berfungsi untuk mengetahui posisi perusahaan ada di kuadran berapa. Berdasarkan hal tersebut, maka akan diketahui strategi yang harus dijalankan, antara S-O, S-T, W-O, atau W-T. Langkah selanjutnya yaitu melakukan metode TOPSIS. Kegunaannya yaitu mengurutkan prioritas dari alternatif-alternatif pada strategi terpilih. Berdasarkan hasil pengolahan SWOT, diketahui posisi perusahaan berada di kuadran II. Maka dari itu, strategi yang harus dijalankan yaitu strategi S-T. Adapun alternatif yang ada pada strategi S-T yaitu: memberikan promo dan diskon pembelian dalam jumlah banyak guna bersaing dengan kompetitor (V1), menjaga kestabilan harga agar tetap terjangkau oleh konsumen (V2), memasarkan kerudung dengan warna yang berdasarkan hasil survei pasar dan tren masa kini (V3), mengoptimalkan persediaan produk di gudang (V4). Adapun prioritas yang didapat dari pengolahan TOPSIS yaitu V1>V3>V2>V4.Kata kunci : kerudung, pemasaran, strategi, SWOT, TOPSIS.
DESAIN ALAT BERMAIN JUNGKAT-JUNGKIT PADA TK BRUDER DAHLIA PONTIANAK MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING Japri, Bryan Anthony; Uslianti, Silvia; Rahmahwati, Ratih
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

TK Bruder Dahlia ialah salah satu sekolah swasta yang berada di Kota Pontianak. Permasalahan yang dihadapi saat ini yaitu jungkat-jungkit memiliki pegangan yang kurang nyaman dan terbuat dari besi serta mudah berkarat, sehingga tidak dianjurkan bagi anak untuk memegang pegangan dalam jangka waktu yang lama, jungkat-jungkit juga tidak memiliki sandaran dan dudukan yang nyaman. Fasilitas permainan jungkat-jungkit ini sangat membantu dalam tumbuh kembang anak, dikarenakan dapat membantu dalam merangsang fungsi motorik dan sensorik anak. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, maka penelitian ini bertujuan untuk merancang ulang alat bermain jungkat-jungkit dengan menggunakan metode Kansei Engineering. Hasil penelitian diperoleh desain terpilih dengan spesifikasi penyangga jungkat-jungkit berbentuk segitiga tumpul, terbuat dari bahan kayu dan diberi warna coklat serta memiliki motif corak kayu. Pegangan jungkat-jungkit berbentuk T, terbuat dari bahan pipa stainless dan diberi warna hijau serta terdapat tambahan karet stang pada kedua ujung pegangan agar nyaman digenggam saat bermain. Selain itu, jungkat-jungkit juga diberi warna yang cerah, sehingga dapat menarik perhatian anak dan merangsang anak dalam mengenal warna dikarenakan warna memberikan efek pada perkembangan psikologi anak. Kata Kunci: Jungkat-Jungkit, Kansei Engineering, Perancangan Produk 
RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT KOPI MENTAH DENGAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT (REBA) UNTUK MENGHASILKAN POSISI KERJA YANG ERGONOMIS Lumbantoruan, Bartolomeus; Prawatya, Yopa Eka; Rahmahwati, Ratih
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman kopi merupakan salah satu tanaman yang banyak tumbuh dan berkembang di Indonesia, hasil panen tanaman kopi umumya  diolah menjadi bahan baku minuman dan terbukti hasil olahannya banyak digemari oleh masyarakat Indonesia khususnya Kalimantan Barat.  Proses pengolahan kopi terbagi menjadi dua yaitu pengolahan kering dan pengolahan basah, pada proses pengolahan basah terdapat beberapa permasalahan yang terjadi salah satunya pada saat menggiling kopi mentah sebelum dilakukan pengeringan. Proses penggilingan kopi mentah dilakukan dengan peralatan yang tidak ergonomis sehingga operator mengalami keluhan musculoskeletal disorders, operator membungkuk sehingga tidak dapat bekerja dalam waktu yang lama, produksi lambat karena harus memisahkan biji dengan kulit kopi yang telah digiling. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko musculoskeletal disorders yang dialami pekerja menggunakan alat penggiling kopi mentah dengan menggunakan metode Rapid Entire Body Assesment (REBA), menerapkan prinsip anthropometri untuk menentukan desain alat yang akan dibangun agar dapat digunakan dalam posisi yang ergonomis dan mendapatkan rekomendasi postur tubuh kerja yang baik saat menggunakan alat penggiling kopi dengan menggunakan metode Rapid Entire Body Assesment (REBA). Identifikasi keluhan operator saat menggunakan alat penggiling kopi sebelum perancangan dilakukan dengan analisis Rapid Entire Body Assesment (REBA), merancang desain alat berdasarkan nilai anthropometri operator, membangun alat  penggiling kopi yang ergonomis sesuai desain yang ditentukan dan menghitung hasil analisis REBA dengan menggunakan alat penggiling kopi setelah perancangan. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode REBA menunjukkan score 6 pada saat mengangkat kopi pada gilingan, score 7 pada saat menggiling kopi mentah, score 9 pada saat mengambil hasil gilingan kopi. Score tersebut menunjukkan bahwa perbaikan dan perubahan dibutuhkan secara cepat karena postur kerja yang dihasilkan alat penggiling kopi tidak ergonomis. Sedangkan, hasil analisis REBA menunjukkan score 3 pada saat mengangkat kopi pada gilingan, score 4 pada saat menggiling kopi mentah, score 5 pada saat mengambil hasil gilingan kopi. score tersebut menunjukkan bahwa postur tubuh yang dihasilkan sudah ergonomis sehingga perbaikan dan perubahan mungkin dibutuhkan dalam waktu yang masih lama. Kata Kunci : Musculoskeletal Disorders, Penggiling Kopi Mentah, REBA 
RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS METE MENGGUNAKAN PERTIMBANGAN ANTROPOMETRI DAN RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) Ramadhan, Restu Nur; Sujana, Ivan; Rahmahwati, Ratih
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Para pekerja pengolah mete di industri rumah tangga Ibu Paridah dan Ibu Juraila yang berada di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas mengupas mete dengan menggunakan pisau dapur, sarung tangan latex, talenan dan bejana. Permasalahan yang di hadapi pekerja adalah postur kerja saat mengupas mete yaitu duduk menukuk di lantai, dengan badan yang membungkuk ke depan dan leher yang menunduk ke bawah. Hal tersebut mengakibatkan pekerja mudah kelelahan, sakit pada punggung, sakit leher dan kesemutan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan analisis skor RULA postur kerja alat existing dan menghasilkan alat pengupas mete rancangan berdasarkan pertimbangan antropometri dan analisis Rapid Upper Limb Assessment (RULA).Penelitian ini di mulai dengan melakukan studi lapangan di Desa Temajuk, merumuskan masalah, tujuan penelitian, studi literatur terkait, pengumpulan data penelitian, pengolahan data penelitian, desain alat rancangan, simulasi postur kerja alat rancangan menggunakan RULA, pembuatan alat rancangan, pemasangan komponen sistem pneumatik dan pemrograman arduino, implementasi dan dokumentasi alat rancangan, analisis hasil, kesimpulan dan saran.Hasil dari penelitian ini adalah analisis skor RULA alat existing bernilai 5 atau di simbolkan dengan warna jingga yang memiliki arti bahwa postur kerja alat existing berbahaya, memiliki tingkat resiko cedera yang tinggi dan perubahan postur perlu segera di lakukan oleh kedua industri rumah tangga Ibu Paridah dan Ibu Juraila. Alat pengupas mete rancangan memiliki tinggi peletakan mete sebesar 98,5 cm dan jarak peletakan mete dari tubuh operator sebesar 25,5 cm. Analisis skor RULA alat pengupas mete rancangan bernilai 2 atau di simbolkan dengan warna hijau yang memiliki arti bahwa postur ini dapat di terima, dapat menghindari postur yang salah serta dapat mengurangi kelelahan kerja.Kata Kunci :  Alat Pengupas Mete, Antropometri, Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Sistem Pneumatik.
USULAN PERBAIKAN SISTEM K3 MENGGUNAKAN METODE FMEA DAN RCA PADA PT. XYZ Ateng, Verico Ekawijaya; Rahmahwati, Ratih; Prawatya, Yopa Eka
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri manufaktur yaitu pembuatan High Pressure Laminate . Sistem keselamatan dan kesehatan kerja di PT. XYZ belum sepenuhnya berjalan dengan lancar karena target zero accident belum tercapai. Perilaku pekerja yang sudah terbiasa melakukan pekerjaannya sehingga timbul pemikiran bahwa pekerja merasa sangat yakin tanpa alat pelindung diri akan tetap aman yang mengakibatkan berbagai potensi berbahaya sangat mudah dijumpai di area stasiun produksi. Didapatkan data dari perusahaan terhitung dari tahun 2017 hingga 2019 setidaknya terjadi total 6 kasus insiden kecelakaan kerja yang sangat berbahaya bagi pekerja. Berdasarkan permasalahan yang telah diutarakan sebelumnya, penelitian ini menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis  (FMEA) untuk mengidentifikasi kecelakaan kerja dan potensi kecelakaan kerja guna mengetahui mode kegagalan potensial serta penggunaan metode Root Cause Analysis (RCA) yang digunakan untuk mengetahui akar penyebab kecelakaan kerja. Adapun data yang digunakan adalah data primer hasil dari wawancara kepala bagian produksi sekaligus ahli k3, serta data sekunder berupa data kecelakaan kerja PT. XYZ tahun 2017-2019. Hasil dari analisa potensi kecelakaan kerja menggunkan metode Failure Mode and Effect Analysis  (FMEA) didapatkan ranking dari nilai Risk Priority Number (RPN) terhadap penilaian mode kegagalan pada seluruh stasiun proses produksi. Nilai RPN tertinggi adalah mode kegagalan tertimpa batu bara pada stasiun crusher dengan nilai RPN 294, potensi dari efek mode kegagalan tersebut adalah memar atau cacat permanen. Hasil ranking sepuluh nilai RPN tertinggi terhadap semua mode kagagalan pada seluruh stasiun proses produksi menjadi prioritas perhatian lebih bagi perusahaan dangan tujuan menangani dan mencegah terjadinya mode kegagalan di kemudian hari. Hasil dari metode Root Cause Analysis (RCA) adalah ditemukannya akar penyebab kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kurangnya kesadaran pekerja dalam menggunakan APD (Alat Pelindung Diri), kurangnya kesadaran pekerja dalam mewujudkan situasi yang aman dalam bekerja, kurangnya pengawasan dan pengecekan langsung dari pihak perusahaan pada stasiun produksi serta belum adanya SOP pada beberapa stasiun dan kegiatan pekerjaan. Kata kunci : APD, FMEA, HPL, Kecelakaan Kerja, K3, RCA, RPN, SOP
PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL MENGGUNAKAN METODE CARDIOVASCULAR LOAD (CVL) DAN DEFENCE RESEARCH AGENCY WORKLOAD SCALE (DRAWS) PADA OPERATOR STASIUN KERJA ROTARY DI PT. SARI BUMI KUSUMA Aprilliadi, Elgi; Djanggu, Noveicalistus H; Rahmahwati, Ratih
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Sari Bumi Kusuma merupakan suatu perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam industri    kehutanan. Produk yang dihasilkan adalah kayu lapis (plywood), kayu kerajinan (sawn timber) dan moulding. Perusahaan ini beroperasi setiap hari Senin–Sabtu dan terbagi menjadi dua shift kerja. Shift satu dimulai dari jam 07:00–16:00 WIB dan shift dua dimulai dari jam 19:00–04:00 WIB. Stasiun kerja rotary merupakan stasiun kerja yang berfungsi untuk mengupas log yang sebelumnya telah dipotong pada stasiun log cutting. Jam kerja yang tinggi serta postur kerja berdiri dapat mengakibatkan beban kerja yang besar. Mesin rotary yang sering idle karena menunggu perbaikan mata pisau atau adanya kerusakan akibat veneer yang tersangkut pada belt conveyor menjadi indikator adanya beban kerja fisik dan mental yang berlebihan. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai beban kerja fisik dan mental pada operator stasiun kerja rotary untuk mengetahui seberapa besar beban kerja yang dirasakan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur denyut nadi operator dan menyebarkan kuesioner DRAWS pada operator. Setelah diperoleh hasil pengukuran denyut nadi istirahat dan denyut nadi kerja serta penilaian dan juga pembobotan beban kerja mental. Selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk kedua metode yaitu yang pertama pada metode Cardiovascular Load (CVL) menghitung nilai persentase CVL dan mengklasifikasikan hasil beban kerja fisik. Kedua pada metode Defence Agency Workload Scale (DRAWS) menghitung nilai total dan mengklasifikasikan hasil beban kerja mental. Hasil pengukuran beban kerja fisik pada shift kerja 1 cenderung lebih besar dibandingkan dengan shift kerja 2. Nilai beban kerja fisik terbesar terdapat pada operator 1 pada shift 1 dengan persentase CVL sebesar 25,65%. Sedangkan untuk nilai beban kerja fisik terkecil terdapat pada operator 4 pada shift kerja 2 dengan persentase CVL sebesar 16,79%. Hasil pengukuran beban kerja mental tergolong tinggi karena terdapat 3 operator yang memiliki beban kerja overload yaitu operator 1 dengan nilai 68,42%, operator 2 dengan nilai 65,50% dan operator 3 dengan nilai 76,25%. Sedangkan beban kerja mental untuk operator 4 diklasifikasikan pada optimal load dengan nilai 58,67. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk mengurangi atau mengoptimalkan beban kerja fisik dan mental yaitu membagi job deskripsi 4 operator agar lebih merata, menambah jumlah mata pisau, dan memberikan alat pelindung diri (APD) seperti safety helmet serta sarung tangan.Kata Kunci : Cardiovascular Load, Defence Research Agency Workload Scale, rotary, log cutting
RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI Hermayudi, Hermayudi; Sujana, Ivan; Rahmahwati, Ratih
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Teknik Industri Universitas Tanjungpura
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah Unit Pengolahan Pertanian Organik (UPPO) merupakan usaha sosial yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan pada lingkungan, yaitu sampah. Upaya yang dilakukan adalah melakukan pengolahan sampah organik menjadi pupuk dengan menggunakan suatu alat inovasi komposter. Penelitian ini menggunakan metode kansei engineering yang digunakan untuk memahami perasaan dan keinginan konsumen dalam merancang suatu produk. Pendekatan antropometri digunakan untuk menentukan ukuran mesin berdasarkan dimensi tubuh pengguna. Hasil penelitian menggunakan metode kansei engineering adalah suatu rancangan mesin pencacah sampah organik berdasarkan analisis conjoint dan multivariat. Spesifikasi mesin terdiri dari 4 item dengan masing-masing kategori terpilih yang mewakili tiap kansei word, yaitu bentuk kerangka campuran yang mencerminkan kansei word menarik. Bahan kerangka yang terbuat dari besi mencerminkan kansei word kuat dan awet. Warna kuning yang mencerminkan kansei word menarik, awet, mudah dibersihkan, dan berwarna. Sistem penggerak yang digunakan adalah motor listrik yang mencerminkan kansei word murah, otomatis, ringan, aman, praktis, cepat, dan mudah dibawa. Selain itu, perancangan mempertimbangkan nilai estetika sehingga menghasilkan mesin yang unik, menarik dan menawan. Hasil penelitian menggunakan pendekatan antropometri terdapat 4 dimensi tubuh yang digunakan untuk menentukan ukuran mesin pencacah sampah organik. Dimensi tubuh yang digunakan adalah lebar bahu, tinggi bahu berdiri, jangkauan tangan ke depan, dan tinggi siku berdiri. Kata Kunci:   Antropometri, Kansei Engineering, Perancangan, Sampah Organik.