Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “TGT” DALAM MATERI AJAR PEMROGRAM MIKROPROSESOR DAN MIKROKONTROLER -, Ramli
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter Vol 5, No 1 (2020): Januari - April 2020
Publisher : Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatkan pemahaman konsep dasar teknik listrik Siswa yang merasakan Pemrogram Mikroprosesor dan Mikrokontroler sebagai momok ini mungkin disebabkan oleh berbagai hal, seperti menyampaikan materi dari guru yang kurang menarik, di samping pengelolaan kelas yang kurang terprogram yang menjadi siswa tidak konsentrasi dalam menerima materi pelajaran. Selain itu siswa tidak mengetahui cara belajar yang baik, saat guru menyampaikan materi siswa tidak memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang disampaikan oleh guru, dan kurangnya siswa mengerjakan soal Pemrogram Mikroprosesor dan Mikrokontroler. Tujuan diadakan penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode group investigasi. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam 3 siklus. Dari hasil tindakan yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan mencapai standar ideal. Hasil penelitian tindakan ini menunjukkan bahwa penerapan Model Pembelajaran TGT dapat meningkatkan kemampuan atau penguasaan konsep materi  Pemrogram Mikroprosesor dan Mikrokontroler.
PRODUKSI SOUVENIR PESTA DARI LIMBAH SAMPAH DI KELURAHAN TINORING KABUPATEN TANA TORAJA Batau, ST. Haliah; -, Ramli
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 17 No. 2 (2017): Vol 17 No 2 (2017): Mei-Agustus 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program ini bertujuan sebagai bagian integral dari upaya pemanfaatan limbah sampah perca kain, kulit kerang dan sisik ikan menjadi produk souvenir pesta yang cantik dan menarik berupa bross, jepitan rambut, dan gantungan kunci. Upaya ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mitra untuk memanfaatkan fasilitas yang tersedia, serta cara kerja yang inovatif. Lokasi pengabdian adalah kelurahan Tinoring Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja. Pada dasarnya kabupaten Tana Toraja telah memiliki mobil truk angkutan sampah, tetapi hanya beroperasi di dalam kota kabupaten saja. Kelurahan Tinoring yang letaknya 11 km dari kota kabupaten mengakibatkan wilayah ini tidak terjangkau dengan kendaraan pengangkut sampah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode “peer teaching dan transformasi technology” dengan pendekatan “partisipatif dan kolaboratif” yang melibatkan kerja sama antara tim pengabdi, pemulung dan kelompok dasa wisma. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengumpulkan bahan, mendesain, mengembangkan serta memasarkan hasil produksi. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini adalah terciptanya lingkungan yang sehat, nyaman, indah dan rapi. Sampah yang tidak mudah lapuk seperti perca kain, kulit kerang dan sisik ikan diolah menjadi karya menarik dan bernilai ekonomi berupa souvenir pesta. Target dan luaran yang dicapai dalam kegiatan ini adalah mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki masyarakat pedesaan untuk mengelola sampah yang disesuaikan dengan bahan dan peralatan yang tersedia.
Hal-Hal yang perlu Diperhatikan dalam Pengembangan Bahan Ajar Ramli -
Mentari: Majalah Ilmiah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 13, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan ajar merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Tanpa bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar tidak dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, sebelum mengajar setiap guru diharapkan dapat menyiapkan bahan ajar.Banyak guru sudah menyiapkan bahan ajar ketika hendak mengajar. Akan tetapi, banyak pula yang masuk ke dalam kelas tanpa bahan ajar yang sengaja disiapkan. Karena bahan ajar tidak disiapkan, sang guru cenderung menceritakan pengalamannya atau member nasihat kepada siswa/mahaiswa sebagai pengganti bahan ajar. Fenomena ini sering terjadi pada jejang SD/SMP/SMA, bahkan pada Perguruan Tinggi. Ketika ditanyakan alasan tidak menyiapkan bahan, guru tipe ini menjawab bahwa bahan ajar tidak perlu disiapkan karena sudah ada buku teks.Sesungguhnya, guru bukan tidak mau menyiapkan bahan ajar, tetapi lebih banyak karena belum mengetahui tentang hakikat bahan ajar dan pengembangannya. Oleh karena itu, dalam tulisan ini akan dibahas secara umum tentang alasan pengembangan bahan ajar, prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar, buku teks, dan latihan-latihan dalam mengembangkan bahan ajar.
EVALUASI BUKU PEULAJARAN BASA ACEH (Keu Murit Sikula Dasa Glah 4) Ramli -
Mentari: Majalah Ilmiah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 15, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buku “Peulajaran Basa Aceh (Keu Murid Sikula Dasa)”, yang selanjutnya disingkat dengan PBA, merupakan buku pelajaran bahasa Aceh yang telah lama digunakan. Oleh karena itu, isi buku terkesan tidak menarik lagi. Terlepas dari kelemahan yang ada, sampai saat ini, buku tersebut masih tetap digunakan di sekolah-sekolah. Berkaitan dengan fenomena ini, tujuan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan (mengevaluasi) isi buku, baik berhubungan dengan pengembangan isi buku maupun tampilannya. Buku PBA ini terdiri atas enam jilid, yaitu jilid 1 s.d. 6.  Sebagai sampel, dievalusi buku PBA jilid 4. Buku ini terdiri atas 18 pelajaran dengan tema yang bervariasi. Karena pelajarannya banyak, evaluasi hanya dibatasi pada lima pelajaran, yaitu 1) “Tujoh Blah Agustus” (Memperingati Tujuh Belas Agustus), 2) “Syeedara Baro” (Saudara Baru),  3) “Seudati” (Tarian Seudari), 4) Rambu Jalan (Rambu-Rambu Jalan), dan 5) “Peu-Ek Glayang” (Bermain Layang-layang). Hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa buku PBA jilid 4 ditulis/dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar (buku) yang benar. Kelebihan buku terletak pada tema/topik/materi yang bervariasi, tugas dan konsep beragam, tidak bertentangan dengan keamanan nasional, dan bahasanya jelas. Namun, kekurangan buku, antara lain, terletak pada  kurangnya keterlibatan siswa, mengutamakan satu keterampilan berbahasa saja, informasi sudah ditinggal zaman, keotentikan teks kurang, dan warna/ilustrasi juga kurang. Di samping itu, buku PBA ini belum pernah direvisi. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar segera direvisi dengan meyesuaikan isi buku dengan perkembangan masyarakat saat ini. Tema/topik materi tentang kearifan lokal perlu dimasukkan untuk memperkenalkan nilai-nilai lokal kepada murid dalam menghadapi pengaruh budaya global yang sangat gencar akhir-akhir ini.   Kata kunci: evaluasi buku, “peulajaran basa Aceh”  
PROFIL SEKOLAH MUHAMMADIYAH/AISYIAH DI PROVINSI ACEH Ramli -
Mentari: Majalah Ilmiah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 13, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

            Sejak awal berdiri, Muhammadiyah/Aisyiah telah memiliki komitmen tinggi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui jalur pendidikan.  Hal ini tampak melalui keputusan-keputusan persyarikatan yang dengan konsisten setiap kali Muktamar (sebagai forum tertinggi persyarikatan) menetapankan program kerja lima tahunnya dalam bidang pendidikan, sejak pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Dampak dari komitmen ini, dari tahun ke tahun sekolah (pendidikan) Muhammadiyah/Aisyiah terus bertambah jumlahnya di seluruh Indonesia.            Di Provinsi Aceh, sekolah Muhammadiyah/Aisyiah berjumlah lebih-kurang 60 buah dan tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota. Sekolah-sekolah dimaksud adalah Pendidikan Anak Usia Dini/Taman Kanak-Kanak Aisyiah (PAUD/TKA),  Sekolah Dasar Muhammadiyah (SDM), Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah (SMPM), dan Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah (SMAM/MAM/SMKM). Di samping itu, Muhammadiyah juga telah mendirikan satu universitas, yaitu Universitas Muhammadiyah Aceh dan beberapa Sekolah Tinggi/ Akademi Muhammadiyah.            Selanjutnya, bagaimanakah kondisi sekolah-sekolah Muhammadiyah di Provinsi Aceh? Kondisi sekolah Muhammadiyah berbeda-beda. Ada sekolah yang kondisinya sangat bagus, ada pula yang mengkhawatirkan sehingga mempengaruhi kegiatan belajar-mengajar.            Sejalan dengan pertanyaan di atas, tulisan ini hanya dibatasi pada dua jenjang, yaitu prasekolah, PAUD/TKA dan SDM saat ini. Hal-hal yang akan dideskripsikan, antara lain tentang sarana/prasarana, rasio jumlah guru, jumlah siswa, pembiayaan murid, dan prestasi yang telah dicapai sehingga menggambarkan profil PAUD/TKA dan SDM di Provinsi Aceh. Deskripsi ini didasarkan pada Data Base Sekolah Muhammadiyah Tahun 2010 yang dibuat oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Aceh.
PETA KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KABUPATEN ACEH TENGAH Ramli -
Mentari: Majalah Ilmiah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 14, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah peta kompetensi siswa SMA di Kabupaten Aceh Tengah pada mata pelajaran yang di-UN-kan? (2) apakah faktor penyebab siswa belum menguasai kompetensi tertentu? (3) bagaimanakah model penyelesaian yang tepat terhadap permasalahan yang ada sebagai langkah konkret intervensi yang harus dilakukan? Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Pendekatan yang ditempuh adalah Grounded Research, yakni mengamati kondisi responden dan sumber data lainnya secara langsung dengan menggunakan instrument-instrumen seperti pedoman wawancara, angket atau kuesioner, dokumentasi, check list, dan FGD. Sesuai dengan tujuan dan luaran penelitian yang diharapkan, maka subjek penelitian sebagai sumber data dalam penelitian ini meliputi; i) dokumentasi hasil UN tiga tahun terakhir (Tahun 2007/2008 sampai dengan Tahun 2009/2010). Adapun jumlah SMA yang dipilih sebagai sampel tiga SMA; ii) siswa SMA Kelas XI. Jumlah siswa sebagai sampel 90 orang; iii) guru mata pelajaran yang di-UN-kan yang berjumlah 9 orang; iv ) Kepala sekolah 3 orang; v) wakil kepala sekolah, vi) Kepala Tata Usaha, dan vii) unsur dinas pendidikan di Kabupaten Aceh Tengah 1 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 53 KD mata pelajaran Bahasa Indonesia yang bermasalah pada SMA di Kabupaten Aceh Tengah, dengan rician 20 KD berada di Kelas X, 15 KD terdapat di kelas XI, dan  18 KD berada di Kelas XII. Hasil penelitian ini sangat menarik karena KD yang mudah, baik menurut data UN, siswa, dan guru hanya sebagian kecil. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara umum KD mata pelajaran Bahasa Indonesia berada pada tataran sulit pada siswa di kabupaten Aceh Tengah.  Kata kunci: peta kompetensi, mata pelajaran Bahasa Indonesia    
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA ACEH UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Ramli -
Mentari: Majalah Ilmiah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 12, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of this research is to develop the learning materials which are integrated of language skills: listening, speaking, reading, and writing, and the component of vocabulary and language structure. This research was carried out at the fourth year of the elementary school, ‘Sekolah Dasar Negeri 1’ Banda Aceh and ‘Sekolah Dasar Muhammadiyah 1’ Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam in September 2003 and from July to December 2007. Research methodology used is the research and development (RD) by Dick and Carey. Instruments used to collect data were questionnaire, interview, and test. Then, the data analyzed qualitatively and quantitatively. The findings of the research are two units of learning materials which is each of it consist of four topics of materials. This research concludes that the product of the development of learning materials of Acehnese language is effective to be applied in elementry school.