Kebutuhan energi listrik semakin meningkat berbanding lurus dengan kebutuhan daya listrik konsumen, sehingga diperlukan pembangkit listrik yang andal. Ketidakandalan sistem pembangkit mempengaruhi ketersediaan energi listrik dan mengakibatkan rugi karena kurangnya pasokan listrik. Penelitian berlokasi di PLTU Suralaya unit 5 – 7. Penelitian menggunakan perhitungan LOLP (Loss of Load Probability) untuk mengukur keandalan pembangkit dengan metode discrete distribution menggunakan distribusi binomial, dengan fungsi PDF dan CDF. Metode ini memvariasikan variabel acak dari nilai FOR (Forced Outage Rate). Perhitungan menggunakan pemrograman Python. Penelitian bertujuan untuk menganalisis keandalan di PLTU Suralaya yang diukur dalam kurun waktu 5 tahun kebelakang. Semakin besar nilai LOLP menunjukan kualitas keandalan pembangkit yang rendah, LOLP dinyatakan dalam hari/tahun. Hasil rata-rata LOLP dalam 5 tahun kebelakang sebesar 11,686% atau 42,654 hari/tahun. Nilai LOLP pada PLTU Suralaya unit 5 – 7 dalam kurun waktu 2019 - 2023 belum memenuhi standar PLN maksimal sebesar 0,274% atau 1 hari/tahun dan standar internasional berdasarkan General Electric dan NERC (Noth American Electric Corporation) maksimal sebesar 0,1 hari/tahun, hasil tersebut dijadikan evaluasi perbaikan berdasarkan analisis historis berupa penambahan 1 unit pembangkit berkapasitas 600 MW, hasilnya nilai LOLP berkurang menjadi 0,492% atau 1,7954 hari/tahun dan penambahan 2 unit pembangkit masing-masing berkapasitas 600 MW, hasilnya nilai LOLP menjadi 0,0094% atau 0,0344 hari/tahun.