Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

POTENSI PUPUK HAYATI MIKORIZA FUMYCO DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN AKASIA (Acacia mangium Willd.) DI NURSERY Hazra, Fahrizal; Istiqomah, Fatimah Nur; Firdaus, Ibrahim Dhiaulhaq
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol. 11 No. 1 (2024)
Publisher : Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtsl.2024.011.1.16

Abstract

Akasia (Acacia mangium Willd.) merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki prioritas unggul dalam pengembangan hutan tanaman industri di Indonesia. Pemberian pupuk hayati dapat menjadi salah satu alternatif dalam memperbaiki, meningkatkan, dan mempertahankan kualitas tanah sehingga mampu menunjang pertumbuhan, hasil, serta kualitas berbagai tanaman. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pupuk hayati mikoriza terhadap pertumbuhan tanaman akasia di nursery, menganalisis infeksi akar dan jenis spora mikoriza, serta mengkaji pengaruh pemberian pupuk hayati mikoriza terhadap sifat kimia dan biologi tanah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktor tunggal dengan enam taraf perlakuan dan dua belas ulangan, sehingga satuan percobaan adalah 72 polybag. Perlakuan pengujian pupuk hayati berdasarkan Peraturan Menteri No. 1 Tahun 2019 antara lain kontrol (tanpa pupuk NPK dan pupuk hayati); 1 NPK; 1 pupuk hayati; 1 NPK standar + 1 pupuk hayati; 3/4 NPK + 1 pupuk hayati; serta 1/2 NPK + 1 pupuk hayati. Perlakuan kombinasi 1 NPK standar + 1 pupuk hayati memberikan hasil pertumbuhan paling baik pada parameter tinggi, jumlah daun, dan berat kering tajuk (BKT), sedangkan kombinasi 1/2 NPK + 1 pupuk hayati paling baik pada parameter diameter batang dan berat kering akar (BKA). Nilai Relative Agronomic Effectiveness (RAE) pada perlakuan 1 NPK + 1 pupuk hayati menunjukkan hasil yang paling efektif secara agronomi.
DAMPAK APLIKASI MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH (Rigidoporus microporus) PADA BIBIT KARET (Hevea brasiliensis): EFFECT OF MYCORRHIZA APPLICATION ON GROWTH AND DEVELOPMENT OF WHITE ROOT ROT DISEASE (Rigidoporus microporus) ON RUBBER SEEDLINGS (Hevea brasiliensis) Istiqomah, Fatimah Nur; Novanto, Praditya Rizqi; Janati, Rahayu Ning
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 12 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2024.012.1.4

Abstract

Penyakit Jamur Akar Putih (JAP) pada tanaman karet menimbulkan kerugian yang cukup besar. Upaya pencegahan dini diperlukan dengan menggunakan agens hayati mikoriza pada bibit karet. Penelitian dilakukan di greenhouse menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) terdiri dari 10 kombinasi perlakuan mikoriza (granul dan kapsul) dan JAP. Pengamatan dilakukan sampai umur 24 MST dan data penelitian diolah menggunakan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan mikoriza granul 10 g dan 20 g maupun mikoriza kapsul dosis 1 dan 2 pcs dapat meningkatkan pertambahan tinggi dan diameter bibit karet dibandingkan dengan kontrol dan perlakuan JAP. Infeksi akar mikoriza paling tinggi terdapat pada perlakuan mikoriza granul 20 g dan mikoriza kapsul 2 pcs + JAP dengan nilai infeksi akar tergolong sedang yaitu 50%. Intensitas penyakit JAP paling tinggi ditemukan pada perlakuan JAP tanpa mikoriza yaitu 8,33%, sedangkan perlakuan mikoriza yang ditambah JAP memiliki intensitas penyakit JAP lebih rendah yaitu rata-rata 2%. Aplikasi mikoriza di awal tanam mampu mencegah serangan penyakit JAP pada bibit karet.
PENURUNAN KEJADIAN DAN INTENSITAS PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG AKIBAT JAMUR GANODERMA PADA BIBIT KELAPA SAWIT DENGAN APLIKASI MIKORIZA: DECREASING THE INCIDENT AND INTENSITY OF BASAL STEM ROT DISEASE CAUSED BY GANODERMA FUNGI ON OIL PALM SEEDLINGS BY APPLICATION OF MYCORRHIZAE Istiqomah, Fatimah Nur; Novanto, Praditya Rizqi; Sitanggang, Marlon
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 12 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2024.012.2.4

Abstract

Ganoderma boninense merupakan jamur patogen penyebab penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB) pada tanaman kelapa sawit. Salah satu upaya pencegahan Ganoderma yaitu menggunakan agens hayati sejak dari pembibitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan agens hayati mikoriza dalam menurunkan kejadian penyakit busuk pangkal batang akibat jamur Ganoderma pada bibit kelapa sawit dan mengetahui jumlah jenis spora, serta infeksi akar mikoriza. Penelitian ini dilakukan di green house menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 8 kali ulangan. Perlakuan yang diuji adalah 1) Kontrol, 2) Mikoriza, 3) Mikoriza + Ganoderma, 4) Ganoderma. Aplikasi mikoriza 20 g pada pre nursery dan 30 g di main nursery mampu menurunkan kejadian penyakit busuk pangkal batang akibat jamur Ganoderma sebesar 50,50% dan menurunkan intensitas serangan sebesar 49,96%. Jumlah spora pada bibit kelapa sawit yang diberi perlakuan mikoriza adalah 50,67 spora/10 g dan pada perlakuan mikoriza + Ganoderma adalah 25 spora/10 g. Terdapat 3 jenis spora yang ditemukan, yaitu Glomus sp1, Glomus sp2, dan Acaulospora sp. Infeksi akar bibit kelapa sawit umur 12 bulan yang diberi perlakuan mikoriza adalah 66,67%, sedangkan pada perlakuan mikoriza + Ganoderma adalah 33,33%.
Uji Infektivitas dan Efektivitas Fungi Mikoriza Arbuskula dalam Meningkatkan Ketersediaan Unsur Hara P dan Total Mikroba pada Bibit Akasia (Acacia mangium) Hazra, Fahrizal; Istiqomah, Fatimah Nur; Firdaus, Ibrahim Dhiaulhaq; Fadhilla, Ardina Nurul
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 6 No 3 (2024): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2024.6.3.12189

Abstract

Akasia (Acacia mangium Willd.) merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki prioritas unggul dalam pengembangan hutan tanaman indsustri (HTI) di Indonesia, salah satunya dalam kegiatan reboisasi pada potensi kawasan hutan kurang produktif. Pemberian pupuk hayati dapat menjadi salah satu alternatif dalam memperbaiki, meningkatkan, dan mempertahankan kualitas tanah sehingga mampu menunjang pertumbuhan, hasil kayu, serta kualitas berbagai tanaman. Penelitian ini bertujuan uji infeksi akar dan jenis spora mikoriza serta mengetahui pengaruh pemberian kombinasi pupuk hayati mikoriza dengan berbagai dosis pupuk NPK terhadap sifat biologi tanah seperti total mikroba tanah dan sifat kimia tanah seperti kadar P-tersedia tanah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktor tunggal dengan enam taraf perlakuan dan dua belas ulangan, sehingga terdapat 72 satuan percobaan. Perlakuan pada penelitian ini antara lain, kontrol (tanpa pupuk NPK dan mikoriza) (A); 100% NPK standar (15-15-15) (B); 1 mikoriza (C); 100% NPK + 10 g mikoriza (D); 75% NPK + 10 g mikoriza (E); serta 50% NPK + 10 g mikoriza (F). Uji infektivitas pupuk hayati mikoriza Fumyco pada tanaman akasia menunjukkan infeksi akar sebesar 40-60%. Perlakuan paling baik dalam menginfeksi akar tanaman akasia adalah perlakuan mikoriza 10 g. Jenis spora yang paling banyak ditemukan berasal dari jenis genus Acaulospora sp. dan Glomus sp dengan jumlah spora terbanyak adalah perlakuan mikoriza 10 g. Aplikasi mikoriza dan NPK berpengaruh nyata dalam meningkatkan populasi total mikroba, dan ketersediaan fosfor dalam tanah. Perlakuan paling baik dalam meningkatkan total mikroba dan unsur hara tersedia adalah 100% NPK + mikoriza 10 g
Pengaruh Aplikasi Mikoriza dan Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre dan Main Nursery Istiqomah, Fatimah Nur; Novanto, Praditya Rizqi; Janati, Rahayu Ning
Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Vol 33 No 1 (2025): Jurnal Penelitian Kelapa Sawit
Publisher : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iopri.jur.jpks.v33i1.273

Abstract

Pemupukan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kelapa sawit. Terdapat 3 jenis pupuk yang biasa digunakan untuk budidaya kelapa sawit, yaitu pupuk organik, pupuk anorganik, dan pupuk hayati. Salah satu jenis pupuk hayati adalah mikoriza, yaitu pupuk yang terbuat dari jamur/fungi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mikoriza dan berbagai dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit. Metode penelitian pada pre nursery menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan; kontrol (A), 100% pupuk NPK (B), 30 g mikoriza (C), 30 g mikoriza + 25% pupuk NPK (D), 30 g mikoriza + 50% pupuk NPK (E) 30 g mikoriza + 75% pupuk NPK dengan 25 ulangan. Metode penelitian di main nursery menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan; kontrol (A), 100% pupuk NPK (B), 40 g mikoriza (C), 40 g mikoriza + 25% pupuk NPK (D), 40 g mikoriza + 50% pupuk NPK (E) 40 g mikoriza + 75 pupuk NPK % dengan 20 pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi mikoriza 30 g pada bibit kelapa sawit pre-nursery dapat meningkatkan tinggi bibit sebesar 73,75% lebih baik dari kontrol dan aplikasi mikoriza 30 g + pupuk NPK 50% dapat meningkatkan tinggi bibit sebesar 59,57%. Pada bibit kelapa sawit main-nursery, aplikasi mikoriza 40 g + pupuk NPK 75% dapat meningkatkan tinggi sebesar 71,97% dan diameter sebesar 54,26% terhadap kontrol. Aplikasi mikoriza 30 g di pre nursery mampu mengefisiensi pupuk NPK sebesar 50% dan aplikasi mikoriza 40 g di main nursery mampu mengefisiensikan pupuk NPK sebesar 25%.
Pengaruh Penyimpanan Jangka Panjang Berbasis Zeolit terhadap Kepadatan Spora dan Potensi Propagul Mikoriza pada Tanaman Sorgum Istiqomah, Fatimah Nur; Novanto, Praditya Rizqi; Janati, Rahayu Ning
Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 19 No 2 (2025): September
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jik.v19i2.10085

Abstract

The research aimed to investigate the impact of storage duration (20 years versus less than one year) on the quantity of mycorrhizal spores and propagules within zeolite carrier media, using sorghum as the host plant. Spores were quantified through a sieving method and subsequent microscopic observation, while the numbers of propagules were determined through serial dilution down to 10-7. Following this, sorghum was cultivated, and root infection was evaluated. The findings indicated that mycorrhizae stored for less than one year yielded 416 spores/10 g and 620,000 propagules/g, compared to 259 spores/10 g and 170,000 propagules/g for those stored for twenty years. The identified spore types in both age groups included Acaulospora spp. 1, Acaulospora spp. 2, Glomus grape, and Glomus manihotis. This result suggested that the storage of mycorrhizae should be limited to less than one year to preserve a high number of spores and propagules.
POTENSI PUPUK HAYATI MIKORIZA FUMYCO DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN AKASIA (Acacia mangium Willd.) DI NURSERY Hazra, Fahrizal; Istiqomah, Fatimah Nur; Firdaus, Ibrahim Dhiaulhaq
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol. 11 No. 1 (2024)
Publisher : Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtsl.2024.011.1.16

Abstract

Akasia (Acacia mangium Willd.) merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki prioritas unggul dalam pengembangan hutan tanaman industri di Indonesia. Pemberian pupuk hayati dapat menjadi salah satu alternatif dalam memperbaiki, meningkatkan, dan mempertahankan kualitas tanah sehingga mampu menunjang pertumbuhan, hasil, serta kualitas berbagai tanaman. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pupuk hayati mikoriza terhadap pertumbuhan tanaman akasia di nursery, menganalisis infeksi akar dan jenis spora mikoriza, serta mengkaji pengaruh pemberian pupuk hayati mikoriza terhadap sifat kimia dan biologi tanah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktor tunggal dengan enam taraf perlakuan dan dua belas ulangan, sehingga satuan percobaan adalah 72 polybag. Perlakuan pengujian pupuk hayati berdasarkan Peraturan Menteri No. 1 Tahun 2019 antara lain kontrol (tanpa pupuk NPK dan pupuk hayati); 1 NPK; 1 pupuk hayati; 1 NPK standar + 1 pupuk hayati; 3/4 NPK + 1 pupuk hayati; serta 1/2 NPK + 1 pupuk hayati. Perlakuan kombinasi 1 NPK standar + 1 pupuk hayati memberikan hasil pertumbuhan paling baik pada parameter tinggi, jumlah daun, dan berat kering tajuk (BKT), sedangkan kombinasi 1/2 NPK + 1 pupuk hayati paling baik pada parameter diameter batang dan berat kering akar (BKA). Nilai Relative Agronomic Effectiveness (RAE) pada perlakuan 1 NPK + 1 pupuk hayati menunjukkan hasil yang paling efektif secara agronomi.